TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Libur Panjang Akhir Tahun Dipangkas, Apa Kata Satgas Covid-19?

Masyarakat dihimbau untuk menghindari kerumunan

Freepik/Welcomia

Pandemi Covid-19 belum juga berakhir terhitung sejak bulan Maret 2020 saat kasus pertama kali ditemukan di Indonesia. Sudah 9 bulan kita hidup berdampingan dengan virus ini, belum ada juga kepastian kapan pandemi ini akan berakhir.

Tidak dapat dipungkiri memang sejak pandemi merebak, kita diharuskan untuk berada di rumah, melakukan seluruh aktivitas di rumah mulai dari bekerja, belajar, serta kegiatan lainnya yang biasa di lakukan di ruang terbuka. Hal tersebut tentu membosankan.

Dalam rangka akhir tahun, biasanya memang terdapat libur panjang yang bisa dimanfaatkan untuk liburan bersama keluarga atau teman-teman, namun karena adanya pandemi Pemerintah berencana memotong hari libur untuk mengantisipasi melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.

Lalu, bagaimana skema Pemerintah mengatasi hal ini? Popmama.com akan memberikan informasi lengkapnya berikut ini.

1. Kasus Covid-19 perhari Jumat 27 November 2020

Pixabay/geralt

Berdasarkan data situs Covid-19 yang dihimpun pada hari Jumat (27/11/2020) terjadi kenaikan kasus positif di Indonesia yang bertambah menjadi 5.828, dan total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 522.581.

Lalu pasien sembuh yang terdeteksi sebanyak 3.807, total pasien sembuh menjadi 437.456. Pasien meninggal akiba Covid-19 bertambah menjadi 169, jumlah akumulatifnya mencapai 16.521 pasien meninggal akibat Covid-19.

Kasus Covid-19 kian lama kian meningkat, untuk itu masyakat dihimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah agar tidak terpapar Covid-19 ini.

2. Masih dalam tahap pengkajian

marketingland.com

Dengan data tersebut pemerintah ingin membuat kebijakan untuk memotong hari libur panjang akhir tahun 2020, namun hal ini masih dalam tahap pengkajian dan dipertimbangkan. 

Satgas Covid-19 masih terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat kementerian atau lembaga lainnya terkait kebijakan ini. 

Prof Wiku Adisasmito selaku juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 juga mengatakan, apa pun keputusan yang akan diambil pemerintah nantinya, itu akan selalu mengutamakan keselamatan masyarakat Indonesia.

Apalagi saat ini sedang ada pandemi, sehingga keputusan yang akan diambil adalah keputusan yang sudah matang.

3. Keputusan yang terbaik akan dilakukan oleh pemerintah

Pexels/cottonbro

Persoalan ini juga ditegaskan oleh Prof Wiku jika apapun keputusannya diambil oleh pemerintah, itu adalah hal yang  mengutamakan keselamatan seluruh masyarakat Indonesia dan sudah yang terbaik.

Apalagi saat pandemi seperti ini, keselamatan masyarakat adalah nomor satu.

Prof Wiku juga mengatakan bahwa libur panjang bulan sebelumnya, seperti Idul Fitri, hari Kemerdekaan Indonesia, dan libur panjang pada bulan Oktober menjadi pelajaran untuk kita semua. Karena, terjadi kenaikan kasus Covid-19 pada saat-saat libur tersebut.

Pemerintah juga mempertimbangkan baik buruknya kebijakan ini, seperti dampak yang akan terjadi bagi pelaku usaha akibat libur akhir tahun 2020 dipotong.

4. Masyarakat dihimbau untuk mengurangi kontak bertemu dengan banyak orang

Unsplash/United Nations COVID-19 Response

Seperti yang kita semua ketahui virus Covid-19 ini masih manjadi teka-teki. Maka dari itu, masyarakat dihimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan jika bepergian.

Lalu, masyarakat diminta lebih cermat dan tepat ketika memilih lokasi serta kegiatan saat berlibur di tengah pandemi seperti ini. 

Masyarakat diminta untuk meminimalisir kontak atau bertemu dengan orang serta menghindari kegiatan diluar yang melibatkan kerumunan, hal ini mengingat kerumunan dapat berpotensi besar menularkan Covid-19

Untuk Mama yang ingin berlibur, harus perhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

Harus jaga jarak, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menggunakan masker dimanapun dan kapanpun ya!

Baca juga:

The Latest