TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Produksi di Tengah Pandemi, Ini Fakta Unik Pembuatan Musikal 'Nurbaya'

NolaB3 sempat deg-degan berperan sebagai Etek Rahma lho!

Dok. Indonesia Kaya

Selama pandemi Covid-19, masyarakat hanya bisa menikmati berbagai hiburan indoor di rumah saja. Salah satu hiburan yang bisa ditonton di rumah saja adalah Serial Musial Nurbaya

Serial Musial Nurbaya terinspirasi dari novel Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai karya Marah Rusli. Dari epidose pertamanya pada 1 Juli 2021 sudah mendapat apresiasi yang luar biasa dari masyarakat Indonesia.

Terhitung, setiap episode yang diluncurkan di Youtube selalu meraih banyak penonton. Dari 4 episode yang telah ditayangkan per 22 Juli 2021 lalu sudah disaksikan oleh lebih dari 3 juta penonton di setiap episodenya.

“Kami sangat berterima kasih pada para penikmat seni yang sangat antusias menyaksikan Serial Musikal Nurbaya. Ini tidak lepas dari dukungan teman-teman media yang juga turut menyebarkan informasi sehingga semakin banyak masyarakat yang mengetahui serial musikal ini. Hal ini juga menumbuhkan semangat bagi para pekerja seni untuk terus berproses dan berkarya di tengah pandemi,” ujar Renitasari Adrian, Program Director www.Indonesiakaya.com dalam webinar pada Senin (26/7/2021).

Membuat produksi musikal di tengah pandemi, ada sejumlah halangan yang ditemui kru hingga para pemain Serial Musikal Nurbaya

Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.

1. Semua pemain di Serial Musikal Nurbaya melalui proses casting panjang secara online

Dok. Indonesia Kaya

Billy Gamaliel, Program Manager www.indonesiakaya.com menyebut perjalanan panjang untuk membuat Serial Musikal Nurbaya sejak akhir tahun 2020 lalu. Seluruh pemain yang ada di dalam serial musikal ini didapatkan dari proses casting secara online.

"Semua pemain kecuali Etek Rahma itu didapatkan dari audisi Mencari Sitti bulan Desember 2020. Teman-teman yang sudah berpengalaman, tetap mengikuti proses yang sama dengan pemain yang lain. Kita juga jadi punya kesempatan untuk bertemu talent baru," tutur Billy.

2. Punya tantangan tersendiri produksi di tengah pandemi

Dok. Indonesia Kaya

Ingin menyajikan hiburan yang maksimal untuk penonton, semua kru dan pemain Serial Musikal Nurbaya berusaha semaksimal mungkin dalam prosesnya. Meski terbatas karena membuat produksi di tengah pandemi, tim produksi dan pemain berusaha menyesuaikan dan beradaptasi dengan keadaan.

"Penuh tantangan dan halangan, segala ide dan pemecahan masalah harus segera kita temukan. Agar bisa menciptakan karya yang bisa dinikmati di tengah pandemi ini," jelas Billy.

Salah satunya adalah test swab antigen yang harus seluruh tim lakukan selama beberapa hari sekali. Billy menyebut saking seringnya, sampai mati rasa lho.

"Karena setiap 2-3 hari sekali kita swab antigen semuanya. Jadi kayak, antigen? oke sudah biasa," tuturnya.

3. Proses dibalik layar mempertemukan tim dari bidangnya masing-masing

Dok. Indonesia Kaya

Membuat musikal untuk dinikmati semua orang secara online, membuat persiapannya justru lebih rumit. Tak hanya mempertimbangkan aksi panggung, aktor dan tata letak properti tapi juga gerak kamera agar penonton di rumah nyaman melihatnya.

Belum lagi, sentuhan musik latar dan lagu-lagu yang dibawakan pun tak hanya enak didengar. Tapi juga berpadu harmoni dengan gerak dan tarian para pemainnya.

"Kita kolaborasikan tata panggung dan film di sini, musik dan set juga kita kolaborasikan benar-benar dari teater panggung, film, senior dan teman-teman muda semuanya terlibat. Jadi kita nyebutnya kayak proyek The Avengers, soalnya semua orang benar-benar ikut," tutur Billy.

Musik sendiri menjadi bahasa universal yang menghidupkan dialog demi dialog dalam setiap adegan yang ditampilkan dalam 6 episode serial musikal yang ditayangkan setiap Kamis pukul 19.00 di kanal YouTube Indonesia Kaya. 

Paduan harmonis antara visualisasi dan musik pengiring cerita menjadikan produksi ini kaya makna. Terdapat sekitar 23 lagu yang ditampilkan untuk keseluruhan episode Serial Musikal Nurbaya ini kental dengan pengaruh musik Minang dan pop era 70-an, seperti ada dalam lagu Harta, Tahta, Nurbaya dan Takdir dan Pilihan. 

Selain itu ada juga genre musik dangdut yang merupakan akulturasi musik Melayu dan India pada lagu Etek Rahma.

4. Kesan para pemain memerankan berbagai karakter yang ada di Serial Musial Nurbaya

Dok. Indonesia Kaya

Keterlibatan banyak orang dalam serial musikal ini meninggal kesan bagi para pemain yang terlibat. Nola Be3 yang berperan sebagai Etek Rahma sempat khawatir dengan perannya. Selain karakter Etek Rahma yang dipandang cukup antagonis, beradu akting dengan para pemain yang jauh lebih muda juga sempat membuat dirinya deg-degan.

"Mereka sudah biasa di teater dan musikal, sementara aku tidak. Sempat deg-degan dan bingung. Tapi semua tim bisa yakinkan, dan alhamdulillah jalannya smooth dan senang dengan hasilnya," tutur Nola.

Galabby sebagai Isabella di Serial Musikal Nurbaya merasa ikut dalam proyek ini seperti panggilan untuk kembali berakting di panggung. Sebagai pemain teater yang sudah rindu berakting di panggung musikal ini jadi obat rindunya selama ini.

"Aku juga belajar banyak hal karena ini untuk online jadi bertukar pandangan dengan yang biasa terlibat di film," tuturnya.

Itulah tadi fakta unik pembuatan Serial Musikal Nurbaya. Bagi Mama dan Papa yang ingin menyaksikkan di rumah bisa ditonton di Youtube ya!

Baca juga:

The Latest