TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Kerusakan Gigi yang Terjadi karena Efek Bulimia

Bulimia tidak hanya merusak tubuh tapi juga memberikan efek yang buruk pada gigi

Freepik

Beberapa orang terjebak dalam penderitaan bulimia, yaitu kondisi dengan keinginan makan berlebih lalu memuntahkannya lagi. Pengidap bulimia juga menderita ketakutan berlebih atas kenaikan berat badannya.

Lalu, bagaimana bulimia dapat memberi efek pada kerusakan gigi? Pengidap bulimia terbiasa muntah berulang kali. Muntahan tersebut mengandung asam lambung yang dapat mengikis tenggorokan dan email gigi dari waktu ke waktu. Itulah yang akhirnya merusak gigi.

Di bawah ini merupakan 7 kerusakan gigi akibat bulimia yang telah Popmama.com susun.

1. Erosi gigi akibat muntah berulang

Freepik/katemangostar

Kerusakan gigi akibat bulimia yang pertama adalah erosi. Muntah berulang kali pada penderita bulimia menyebabkan gigi sering terpapar asam lambung hingga terjadi erosi. Asam-asam ini merusak lapisan enamel yang menutupi dan melindungi gigi.

Setelah muntah, mulut memang terasa tidak nyaman dan bau. Tapi, jangan langsung menggosok gigi setelahnya. Ini dapat menorehkan asam lambung ke gigi dan menyebabkan kerusakan email lebih lanjut.

Sebagai gantinya, netralkan pH pada mulut dan hindari lebih banyak kerusakan dengan membilasnya menggunakan campuran soda kue dan air. Dapat pula berkumur dengan air saja setelah muntah, kemudian tunggu 30-45 menit jika ingin menggosok gigi.

2. Perubahan warna, bentuk, dan tekstur gigi

Freepik

Kerusakan gigi akibat bulimia kali ini adalah perubahan warna, bentuk, dan tekstur. Gigi tidak akan bertahan dengan paparan asam lambung selamanya. Beberapa gigi mungkin mulai menguning, menjadi lebih rapuh, atau memiliki tekstur yang lebih keropos.

Sebuah studi menemukan 46% pengidap bulimia nervosa memiliki gigi yang telah berubah penampilannya.

Hal ini, sering disebabkan oleh melemahnya struktur gigi itu sendiri. Pada tahap ini, gigi dapat pecah dengan mudah sehingga terlihat compang-camping.

3. Gigi berlubang akibat terkikis asam lambung dan terlalu banyak makanan manis

Freepik/jcomp

Asam lambung dari muntahan berulang kali dapat mengikis begitu banyak email gigi sehingga meninggalkan lubang atau rongga.

Ditambah, pengidap bulimia yang suka terlalu banyak konsumsi makanan manis dan soda. Kerusakan gigi akibat bulimia pun tak terelakkan.

4. Gigitan akan terasa menyakitkan seiring berjalannya waktu

freepik.com/bilahata

Gigi yang terus-menerus terkikis, susunannya akan berubah. Gigi belakang sangat rentan terhadap erosi jangka panjang dan mungkin akan habis seiring berjalannya waktu.

Setelah ini terjadi, setiap gigitan dapat terasa menyakitkan.

Salah satu kerusakan gigi akibat bulimia ini akan muncul sekitar 3 tahun setelah muntah berulang.

5. Peradangan dan kerusakan gusi dapat berakhir pada rontoknya gigi

Freepik/user18526052

Radang gusi dan penyakit periodontal (memengaruhi jaringan atau struktur di sekitar gigi) hampir tidak dapat dihindari. Asam lambung yang berulang kali membasuh gusi menyebabkan peradangan dan kerusakan.

Ketika gusi melemah, gigi yang terikat dengannya dapat menjadi longgar atau dalam kasus ekstrim berakhir pada rontoknya gigi.

6. Produksi air liur yang lebih sedikit, memperburuk lubang gigi dan kesulitan menelan

Freepik

Air liur dan hidrasi oral sangat penting untuk kesejahteraan mulut setiap orang. Keberadaan air liur ini untuk melindungi gigi kita dari kerusakan. Kurangnya air liur dapat memperburuk lubang gigi yang disebabkan oleh erosi.

Asam lambung mengiritasi kelenjar ludah sehingga menyebabkan kita kesulitan menelan. Hingga 50% pengidap bulimia diperkirakan mengalami pembengkakan di kelenjar ludahnya.

Kondisi mulut kering ini pun dapat mengubah selera makanan dan meningkatkan bau mulut.

7. Sensitivitas gigi terhadap makanan dingin, makanan hangat, dan permen

Pexels/Jonathan Borba

Bulimia dan muntah yang menyertainya dapat menyebabkan rasa sakit saat kerusakan gigi berlanjut.

Ketika email gigi terus terbuka, lapisan dalam yang lebih sensitif tidak terlindungi. Hal ini dapat menyebabkan sensitivitas gigi terhadap makanan dingin, makanan hangat, dan permen.

Gigi pada pasien bulimia biasanya menunjukkan sensitivitas sedang hingga berat. Ketidaknyamanan ini terus meningkat seiring lamanya gangguan.

Untuk para Mama yang mungkin mengidap bulimia, segera konsultasi kepada ahlinya agar kondisi tidak bertambah buruk. Jika telah mengalami kerusakan gigi seperti di atas, periksakan juga ke dokter gigi agar diberikan perawatan.

Baca juga:

The Latest