TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Fakta Novel 172 Days, Kisah Nadzira Shafa dan Almarhum Ameer Azzikra

Novel 172 Days karya Nadzira Shafa memiliki banyak pesan moral

Instagram.com/enazirashf_

Novel 172 Days ditulis oleh pengarang yang bernama Nadzira Shafa atau akrab disapa Zira. Novel ini ditulis berdasarkan kisah nyata yang terjadi antara Zira dengan pujaan hatinya, Almarhum Ameer Azzikra. Ameer dikenal masyarakat sebagai anak mendiang KH Uztaz Arifin Ilham

Belakangan ini, novel 172 Days kembali viral lantaran diangkat melalui film layar lebar garapan Hadrah Daeng Ratu. Diproduksi oleh Starvision, cerita cinta ini dijadikan versi film karena kisah hidup Zira dan Ameer banyak menyentuh hati serta mengharukan.

Hingga kini, novel 172 Days sudah menjual hingga 4.000 eksemplar dalam pre-order pertamanya. Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum tentang fakta novel 172 Days, kisah nyata Nadzira Shafa dan Almarhum Ameer Azzikra yang menyentuh hati.

Yuk Ma, disimak!

1. Alasan Zira menikah dengan Almarhum Ameer kala itu

Instagram.com/enazirashf_

Novel 172 Days merupakan pengalaman pribadi Zira dengan kekasih hati dalam mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga. Menikah di usia 20 tahun tak membuat Zira. Zira pantang menjalani dunia pernikahan yang begitu ruwetnya, apalagi jika dilihat dalam perspektif kebanyakan orang.

Namun, ada alasan Zira menerima Ameer dan melepas masa lajangnya. Menurut Zira, Almarhum Ameer adalah sosok yang sangat jujur dan sangat dewasa. Seperti cara pembawaan beliau, Almarhum memiliki wawasan yang luas, cara pandang yang luas. Menurut Zira, hal tersebut yang membuat dirinya berani untuk menikah dengan Ameer.

“Almarhum di usianya yang kala itu masih 20 tahun, ia adalah orang yang sangat jujur, dewasa, dan memiliki cara pandang yang luas tentang suatu hal. Itulah yang menyebabkan aku menerima menikah dengan Ameer,” ucap Zira.

2. Menikah itu tidak mudah

Instagram.com/enazirashf_

Zira mengatakan menikah itu tidak mudah. Menurut pandangannya, menikah adalah ibadah jangka panjang yang cobaannya akan banyak sekali. Ia menyebutkan saat menjalani kehidupan rumah tangga bersama suaminya, mental Zira cenderung tidak stabil.

Namun, ketidakmudahan tersebut pada akhirnya berjalan dengan baik. Setiap kali ada permasalahan di rumah tangganya harus berakhir dengan kepala dingin. Zira mengungkapkan bahwa dirinya bersyukur menikah dengan Ameer kala itu.

“Aku bersyukur menikah dengan Ameer kala itu. Aku bisa mendapatkan hal-hal baik dan menarik yang bisa diaplikasikan di masa sekarang,” ujar Zira.

3. Penerimaan itu sulit, namun dengan menerima akan terasa lebih mudah

Instagram.com/enazirashf_

Menurut Zira, saat menjalani pernikahannya yang memasuki umur 6 bulan, kemudian sang suami meninggal dunia. Menurut Zira, peristiwa itu sangat sulit dan berat untuk diterima.

Namun, ia mengatakan setelah dipikir kembali pelajaran hidup yang didapat dari Ameer ialah tentang sebuah penerimaan. Setiap penerimaan itu bisa dilatih dan pelatihan itu semakin matang ketika Zira kehilangan suami tercintanya.

“Belajar mengerti sebuah penerimaan itu cukup masyaallah rasanya, tetapi aku yakin kalian pernah memiliki perasaan yang sama sepertiku, kehilangan, sulit untuk menerima sebuah takdir. Di dalam novel ini bisa jadi belajar untuk bahan kita menjadi lebih kuat,” kata Zira.

4. 172 Days punya bentuk visual dalam sebuah film

Instagram.com/enazirashf_

Novel yang diangkat dari kisah nyata perjalanan cinta Zira dan Almarhum Ameer ini punya karya visual dalam bentuk film. Film ini digarap langsung oleh sutradara ternama tanah air Hadrah Daeng Ratu dan dinaungi rumah produksi Starvision.

Film 172 Days ini dibintangi oleh Bryan Domani sebagai Ameer, sementara Nadzira diperankan oleh Yasmin Napper. Kamu bisa menonton film 172 Days bisa ditonton di Netflix. 

5. Melalui novel 172 Days, Zira ingin Almarhum Ameer tetap hidup dalam bayang-bayang pembaca

Instagram.com/enazirashf_

Zira merupakan istri yang sangat menerima apa yang telah digariskan Tuhan terhadap kehidupannya. Walau tak ringan, Zira selalu optimis bahwa ini sudah menjadi jalan hidup barunya yang harus diperjuangkan kembali, walau tak bersama sang suami.

“Di buku 172 Days ini aku cerita bagaimana bang Ameer memperlakukan aku, bagaimana bang Ameer membuat aku kuat hingga sekarang, hingga bagaimana aku berjuang. Jadi di buku ini aku ingin bang Ameer tetap hidup melalui kisah dan ceritaku dan juga di hati para pembaca,” ungkap Zira.

6. Banyak quotes yang dilampirkan ke dalam buku 172 Days

Instagram.com/enazirashf_

Zira menaruh kata-kata mutiara yang senantiasa mengisnpirasi pembacanya, ada banyak sekali quotes ala Zira dalam buku tersebut.

Menurut Zira, Almarhum Ameer selalu mengajarkannya untuk berkomunikasi dengan cara yang mesra. Salah satu quotes favorit Zira adalah ‘Aku ikhlas, tetapi aku rindu’.

“Ada banyak quotes yang aku taruh di buku 172 Days karena bang Ameer mengajarkanku cara berkomunikasi sama Allah dengan cara yang lebih mesra,” tutur Zira. 

7. Ingin membuat toko khusus hingga rencana kolaborasi

Instagram.com/enazirashf_

Zira menuturkan keinginannya untuk memasarkan karyanya lebih luas lagi. Ia mengatakan pihaknya berkeinginan rilis di toko buku hingga rencana kolaborasinya dengan Gramedia guna memasarkan bukunya lebih masif lagi.

“Mudah-mudahan sih mau rilis store, aku juga ngajak followers aku buat ngajak Gramedia membuat buku-buku aku, mudah-mudahan bisa dipasarkan lebih luas lagi,” tutup Zira.

Itulah ringkasan mengenai fakta novel 172 Days, kisah nyata Nadzira Shafa dan Almarhum Ameer Azzikra yang akhirnya difilmkan karena ceritanya begitu menyentuh hati.

Nah, menurut Mama bagaimana nih tentang buku 172 Days?

Baca juga:

The Latest