TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Hukum Berhubungan Suami Istri saat Hari Lebaran

Usahakan fokus ke momen merayakan Lebaran bersama keluarga ya, Ma!

Freepik/freepik

Usai menunaikan ibadah puasa selama satu bulan, umat Muslim tentu sangat menantikan dan menyambut momen Lebaran. Diharapkan ibadah puasa menjadi riyadhoh atau latihan di bulan-bulan setelahnya.

Pada saat momen Lebaran, ada baik pada malam sebelum Idulfitri dan siang setelah Idulfitri tidak diperkenankan melakukan hubungan suami istri. Benarkah demikian?

Berikut penjelasan hukum berhubungan suami istri di bulan ramadan, Popmama.com sudah memberikan rangkuman dari berbagai sumber. 

Yuk, disimak dengan baik dan memaknai momen Lebaran bersama keluarga!

1. Berhubungan suami istri hukumnya mubah

Freepik/freepik

Seperti dilansir dari Konsultasi Syariah, hubungan intim ketika malam Idulfitri atau siang harinya, hukumnya mubah.

Hal tersebut tidak ada larangan untuk melakukan hubungan intim, kecuali dilakukan pada siang hari tepat di bulan Ramadan dan tengah menjalani ibadah puasa. Adapun ketika ihram tengah menjalani ibadah haji atau umrah, ketika kondisi sang Istri dalam kondisi haid atau nifas.

Namun, alangkah lebih baik pada malam Idulfitri, kita sebagai umat Muslim dianjurkan untuk melakukan amalan sunah yang diajarkan Rasulullah SAW.

2. Amalan sunah Rasulullah sebelum dan sesudah salat Idulfitri

Pexels/Tayeb MEZAHDIA

Seperti dilansir dari Bincang Syariah, amalan pertama yang bisa dijalankan ialah memperbanyak ibadah pada malam Idulfitri.

Memperbayak ibadah yang dimaksud adalah membaca Alquran, takbiran, membaca tasbih dan istigfar sepanjang malam takbiran atau sepertiga malam terakhir saja.

Kedua yakni mandi, memakai parfum, menggosok gigi dan memakai pakaian rapi. Selain mandi, dianjurkan mencukur rambut, memotong kuku seperti yang dilakukan pada hari Jumat.

Ketiga, disunahkan untuk sarapan terlebih dahulu sebelum salat Idulfitri dan makan secukupnya jangan berlebihan.

Keempat membayar sedekah di momen Idulfitri dan sebelumnya sudah membayar zakat fitrah. Tak kalah penting juga untuk memperlihatkan wajah yang ceria ketika silaturahim kepada keluarga dan tetangga terdekat. 

3. Melihat aktivitas Rasulullah pada momen Idulfitri

umma.id

Dilansir dari Islami.co, ada beberapa aktivitas Nabi Muhammad yang dilakukan pada hari penuh ampunan ini

Seorang sahabat nabi pernah mengatakan, “Nabi menyuruh kami pada dua lebaran mengenakan pakaian terbaik yang kami punya dan mengoleskan tubuh dengan minyak wangi.”

Setelah sarapan dan hendak berangkat salat Idulfitri, nabi melalui jalan tertentu sambil mulutnya terus mengucapkan takbir.

Bila di tengah jalan pulang, ia bertemu sahabatnya, nabi akan mengucapkan “taqabbala Allah Minna wa Minka” yang artinya semoga Allah menerima ibadah kita selama Ramadan.

Para sahabatnya pun membalas dengan ucapan yang sama. Ucapan ini mengandung makna persahabatan dan menanamkan rasa kasih sayang antar sesama.

Sepulang dari masjid, Rasulullah mengambil jalan berbeda dari pas ia berangkat. Ini dimaksudkan agar ia bisa bertemu banyak orang. Hal tersebut termasuk bentuk silaturahim nabi dan ini sesungguhnya berlaku juga di hari biasa, di luar hari raya sepanjang hidup nabi.

Apalagi seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, nabi mengatakan mereka tidak dibenarkan untuk menzalimi, saling menghina dan merendahkan.

Silaturahim juga menambah rezeki dan memperpanjang umur. Nabi pun mengatakan “Siapa yang ingin banyak rizki dan umur panjang (yang bermanfaat) maka hendaklah menjaga silaturahim.”

Itulah tadi beberapa bahasan terkait soal hukum berhubungan suami istri di bulan ramadan. Semoga bisa menjadi informasi tambahan menuju hari yang fitri ya, Ma.

Belum lagi, kita dianjurkan melakukan amalan sunah yang Rasulullah ajarkan. Ini dilakukan demi mendekatkan diri kita kepada sang Pencipta.

Semoga puasa kali ini diberi keberkahan dan diterima di sisi Allah SWT, bahkan menjaga amalan baik selama bulan puasa di bulan-bulan berikutnya.

Baca juga: 

The Latest