TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bolehkah Suami Menampar Istri saat Melakukan Kesalahan?

Alangkah baiknya untuk dinasihati ketika istri berbuat salah

Freepik/master1305

Ketika ingin membina rumah tangga, tentu harus dilakukan dengan cara yang baik dan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Hubungan pasangan suami istri di dalam sebuah pernikahan harus melibatkan rasa kasih sayang dan pengertian, sehingga keduanya sama-sama meraih kewajiban yang ditentukan dalam agama.

Terkadang, hubungan pernikahan juga tidak selalu mulus, dan ada salahnya. Ketika istri salah, bolehkah suami menampar istri?

Nah, untuk menjawab hal tersebut, kali ini Popmama.com telah merangkum informasi lengkapnya. Simak juga beberapa penjelasan yang sudah diterangkan oleh para ulama, ya!

Ketentuan di Dalam Surat An-Nisa ayat 34

Freepik

Ketika ada suami yang memukul atau menampar istri, Alquran pernah memberikan solusi kepada kita. Namun, perlu dipahami bahwa ayat tersebut memiliki tahapan dan tidak langsung loncat dari satu hal ke hal lainnya.

Berikut arti di dalam Surat An-Nisa ayat 34:

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka perempuan yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).

Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."

Jangan Langsung Memukul, Ada Tahapan yang Perlu Dilakukan Suami

Freepik/freepik

Seperti dilansir dari NU Online, diksi ‘dan pukulah mereka’ banyak yang salah paham bahwa Alquran memperbolehkan suami memukul istrinya, lalu dijadikan pembenaran sebagai KDRT.

Sebelum itu, ada detail dan tahapan yang perlu dilakukan suami, dan jangan main pukul. Berikut tahapan yang perlu dilakukan suami, antara lain:

  • Menasihati pasangan secara baik-baik
  • Bila tidak berhasil, maka diamkan atau tidak tidur bersama
  • Langkah terakhir dengan memukulnya

Tujuanpertama ialah untuk mendidik, karena selama masih bisa diambil tindakan yang paling ringan, seperti menasihati. Maka, tidak boleh melakukan tindakan paling berat yakni langsung memukul.

Tujuan kedua, bila terpaksa mengambil tindakan akhir, maka hanya boleh dengan pukulan ringan dalam rangka mendidik, yang tidak menyebabkan luka, memar, lebam dan lain sebagainya.

Tujuan ketiga, bila istri hanya jera dengan pukulan yang membahayakan, maka suami sama sekali tidak boleh memukul istri, baik pukulan ringan atau yang membahayakan.

Penjelasan dari Syekh Nawawi Al-bantani

Pixabay/xegxef

Terkait soal pemukulan kepada istri, Syekh Nawawi Al-bantani dikutip dari Bincang Syariah mengatakan hal penting dalam kasus menampar atau memukul istri.

Ketika sedang bertengkar bisa pisah tidur bersama istri, namun jangan memutuskan komunikasi atau tidak menyapanya bahkan memukulnya.

Menurutnya, dalam memukul pun tidak diperkenankan memukul wajah dan anggota tubuh yang rawan, akan tetapi dengan pukulan memberi pelajaran, dan yang paling utama adalah memaafkannya.

Bahkan, menurut Imam Al-Bahuti dalam Kasyyaf al-Qina’an Matn al-Iqna’ lebih utama adalah tidak memukul istri, demi mempertahankan keharmonisan rumah tangga.

Jika memukul atau menampar istri pun membuat hubungan tidak harmonis, bahkan lebih diutamakan tidak memukul dan memaafkan istri.

Semoga hubungan pernikahan bersama pasangan bisa tetap harmonis dan dijauhi dari kekerasan. 

Baca juga:

The Latest