TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Dikira Hamil oleh Roger, Ternyata Cut Meyriska Sudah Sakit Menahun!

Untuk mengetahui penyebabnya, Cut Meyriska harus menjalani CT Scan hingga Endoskopi

YouTube.com/RogerChika Journey

Beberapa bulan yang lalu usai resmi menikah dengan Roger Danuarta, Cut Meyriska sempat dilarikan ke rumah sakit. Hal tersebut diketahui dari vlog yang mereka unggah di kanal Youtube RogerChika Journey pada Minggu (15/9/19).

Dalam video tersebut, Cut Meyriska bersama Roger Danuarta dan sang Mama, Cut Suharnita terlihat sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Saat menuju ke rumah sakit, Roger Danuarta mengungkapkan selama 5 tahun terakhir istrinya menderita sakit perut.

"Hari ini kita mau ke rumah sakit karena Chika (Cut Meyriska) harus check up. Keluhannya apa? Perutnya itu sakit sudah lima tahun ini katanya suka kumat-kumat gitu," jelas Roger.

"Jadi kemarin nih kita sudah sempat ke dokter dan dianjurkan untuk endoskopi," kata Roger seraya mengendarai mobil.

Kondisi tersebut memaksa Chika, sapaan akrab Cut Meyriska, untuk opname sebelum menjalani endoskopi.

"Nah hari ini adalah harinya kita ke rumah sakit buat di opname. Ini rencana tindakannya besok," lanjutnya.

Sesampainya di rumah sakit, sembari menunggu dokter tiba, Roger meminta Chika menceritakan rasa sakit yang rasakannya selama ini.

"Ceritain dong, sebenarnya kamu rasaingimana sih sakitnya?" tanya Roger.

"Sakitnya sakit banget," jawab Chika.

Sebelum mengetahui istrinya sakit, Roger sebelumnya sempat mengira bahwa Chika tengah berbadan dua.

"Jadi waktu itu ada cerita, lagi sakit mual, panik dong Roger 'Kamu hamil be'," cerita Chika.

"Terus aku bilang bukaaan, bukan sayang. Sambil duduk di kloset gitu, karena aku sakit jadi bawaannya pengin marah kan," sambungnya.

Mengetahui sakit perut berkepanjangan yang dirasakan oleh Cut Meyriska bukanlah hal yang sepele, maka berikut Popmama.com telah merangkum 3 informasi penting yang harus kamu ketahui.

1. Cut Meyriska harus menjalani CT Scan

YouTube.com/RogerChika Journey

Setelah mendapatkan kamar untuk opname, Chika harus jalani pemeriksaan CT scan.

Namun, untuk menuju lokasi pemeriksaan, perempuan berdarah Aceh ini harus diantar dengan mobil ambulans lantaran lokasi pemeriksaan memang terbilang jauh.

"CT scannya drama banget pakai ambulan lah," ujar Chika.

Sesampainya di tempat pemeriksaan, Chika menjelaskan alasan dirinya harus melakukan pemerikasaan CT Scan.

"Kenapa disuruh CT Scan?," tanya Roger.

"Buat ngecek mastiin ada penyakit apa nggak. Buat lebih detail lagi sih, kalau ada mau langsung dilakukan tindakan," jelas Chika.

Tak berselang lama, Chika memasuki ruangan pemeriksaan dan berbaring di sana. Usai menjalani pemeriksaan CT Scan, Chika mengungkapkan hasilnya.

"Dicek livernya bagus, nggak ada batu ginjal. Nggak ada apa-apa bagus semua, alhamdulillah," terang Chika.

2. Cut Meyriska melakukan endoskopi guna mengetahui penyebabnya

YouTube.com/RogerChika Journey

Setelah melakukan CT Scan, Chika masih perlu dilakukan pemeriksaan endoskopi untuk mendeteksi penyakitnya lebih jauh.

Endoskopi sendiri adalah sebuah prosedur pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat kondisi organ tubuh tertentu secara visual, dengan menggunakan alat khusus yang disebut endoskop.

"Memang harus endoskopi ya, buat dicek ke dalam lambungnya emang ada luka apa nggak," sambungnya.

Mendengar hasil itu, raut wajah Roger tampak seolah lega, dan meminta doa untuk kesehatan sang Istri.

"Doain ya semoga lancar tindakan endoskopinya," tandas Roger.

3. Penyebab sakit perut berkepanjangan pada perempuan

YouTube.com/RogerChika Journey

Menurut data terbaru dari National Institutes of Health, lebih dari 70 juta orang Amerika diketahui mengidap gangguan pencernaan seperti sembelit dan sindrom iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS).

Masalahnya, perempuan diketahui lebih cenderung mengalami gangguan gastrointestinal ketimbang laki-laki.

Hal ini terlihat dari fakta bahwa dua pertiga penderita IBS adalah perempuan dan perempuan dua kali lebih mungkin terkena sembelit daripada laki-laki.

"Perempuan cenderung lebih sensitif terhadap perubahan atau pergerakan di dalam perut," terang Dr. Roshini Rajapaksa, dokter spesialis gastroenterologi dari NYU Langone Medical Center.

Dilansir dari Fox News, berikut 4 gangguan pencernaan yang paling sering menyerang perempuan:

  • Sindrom iritasi usus

Gejala klasik dari sindrom iritasi usus adalah nyeri perut yang baru akan hilang setelah buang air besar atau ada kaitannya dengan diare atau sembelit. Kondisi ini paling rentan dialami perempuan.

"Bisa dikatakan perempuan memiliki hipersensitivitas usus yang lebih besar dari laki-laki jadi saraf-sarafnya memberikan respons yang berlebihan terhadap rangsangan seperti makanan atau stres sehingga menyebabkan peningkatan aktivitas usus," ujar Dr. Douglas Drossman, profesor psikiatri dari University of North Carolina-Chapel Hill.

Saat mengalami sindrom iritasi usus, perut akan terasa tak nyaman dan hal ini berlangsung hingga sedikitnya selama tiga bulan, disertai kembung, sering kebelet pipis, kebiasaan buang air besar yang tidak konsisten serta adanya lendir di tinja.

Separuh dari kasus-kasus semacam ini membaik dengan perubahan pola makan. Oleh karena itu, mulailah dengan mengurangi konsumsi roti dan sereal gandum utuh, kopi, cokelat dan makanan lain yang dapat memicu gejala-gejala tersebut.

Probiotik juga dapat membantu mengatasinya. Jika tidak, dokter akan meresepkan obat antispasmodik untuk mengendalikan kejang-kejang di usus besar atau antidepresan untuk mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkannya.

  • Pirosis (heartburn)

Heartburn terjadi akibat asam perut kembali masuk ke dalam kerongkongan (atau refluks asam).

Kontributor terbesar adalah makanan dan minuman seperti saus tomat dan kopi karena keduanya dapat mengendurkan sfingter esofagus sehingga asam di perut mengalir kembali ke kerongkongan.

Begitu pula dengan makanan berlemak karena sejumlah lemak akan ada yang tertinggal di perut. Merokok, stres serta penggunaan obat pereda nyeri seperti ibuprofen juga dapat menyebabkan heartburn. 

"Kelebihan berat badan juga merupakan salah satu faktor risikonya. Itulah mengapa kita akan melihat lebih banyak refluks seiring dengan pertambahan berat badan," ujar Dr. Gina Sam, direktur Mount Sinai GI Motility Center di New York City.

Gejala pirosis adalah sensasi terbakar di dalam dada setelah makan atau ketika berbaring. Apalagi jika kamu mengidap gastroesophageal reflux disease (GERD), artinya kamu akan mengalami heartburn tiga kali dalam seminggu atau lebih, disamping batuk kering.

Untuk mengatasinya, hindari setiap makanan dan minuman yang dapat memicu heartburn. Tinggikan posisi kepala saat berbaring dan gunakan proton pump inhibitor OTC untuk menghambat produksi asam, kalau perlu turunkan berat badan.

Beruntung sebagian besar kasus heartburn dapat teratasi hanya dengan mengonsumsi obat-obatan resep dari dokter.

  • Sembelit atau konstipasi

Menurut Rajapaksa, jika seseorang tiba-tiba hanya buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, bisa jadi ia terkena sembelit. 

"Ini biasanya terjadi pada perempuan yang berusia 30-an akhir atau 40-an karena mereka cenderung kurang aktif bergerak atau mengalami perimenopause. Kamu juga dapat mengalami sembelit ketika berada dalam perjalanan; bisa jadi itu karena dehidrasi, kurang olahraga dan jet lag," ungkap Rajapaksa.

Gejalanya, kamu akan mengejan agar bisa buang air besar dan tinja bersifat keras dan kering.

Untuk mengatasinya, Rajapaksa menyarankan agar kamu meminum 4 gelas air putih setiap kali makan. Kedua, tingkatkan asupan serat karena kamu membutuhkan sedikitnya 25 gram perhari.

Tambah juga dengan olahraga rutin meski hanya dengan berjalan kaki untuk merangsang usus.

Tapi jika kamu terus-terusan terkena sembelit selama 4 hari, temui dokter untuk mengecek apa yang terjadi, karena bisa jadi itu adalah hipertiroidisme. Hipertiroidisme juga dapat menyebabkan sembelit.

  • Gastroenteritis

Gastroenteritis adalah berbagai iritasi yang terjadi pada perut dan usus yang disebabkan oleh bakteri atau virus.

Gejalanya adalah mual, nyeri di perut, demam, diare dan muntah-muntah. Untuk menghindari dehidrasi saat mengalami gastroenteritis, minumlah air putih, wedang jahe atau cukup dengan menghisap es batu.

Setelah 24 jam barulah kamu dapat memulai diet BRAT (bananas, rice, applesauce, toast atau pisang, nasi, saus apel dan roti bakar).

Nah, itulah ketiga informasi penting seputar sakit perut berkepanjangan yang dialami Cut Meyriska.

Semoga cepat sembuh, ya!

Baca juga:

The Latest