TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Simak! Ini Risiko jika Berhubungan Seks Bersama Pasangan di Bathtub

Seks di bathtub memang penuh sensasi, tetapi ternyata ada risiko di balik kesenangan tersebut

healthline.com

Bathtub merupakan salah satu sarana untuk bercinta dengan penuh sensasi. Berendam bersama pasangan sambil melakukan foreplay, benar-benar meningkatkan gairah untuk bercinta.

Seks di bathtub merupakan cara yang bagus agar lebih dekat secara fisik dengan pasangan. Rasakan getaran ketika tubuh kita bersentuhan dan bergesekan dengan tubuh pasangan di dalam air.

Meski pada awalnya terasa luar biasa, tapi berhubungan seks di bathtub tidak seindah apa yang terlihat dalam film-film. Pada kenyataannya pun tidak terlalu nikmat.

Ada beberapa risiko yang harus diterima jika Mama ingin berhubungan seks di bathtub bersama Papa. Simak rangkuman dari Popmama.com berikut ini.

1. Air tidak bertindak sebagai pelumas sehingga membuat vagina kering

bealightcollective.com

Meskipun air juga basah, tapi buka berarti menjadi pelumas. Bahkan, itu dapat membuat vagina benar-benar kering karena air membilas pelumas alami tubuh kita. Ini risiko berhubungan seks di bathtub yang akan Mama alami.

Seks di dalam air sebenarnya dapat menghambat kelancaran. Meskipun beberapa aktivitas seksual aman (seperti saling menggunakan tangan), tapi Papa harus berhati-hati ketika melakukan penetrasi. Itu karena, kurangnya pelumas pada vagina dapat menyakitkan.

Jadi, kecuali Mama dan Papa siap untuk seks yang kurang nyaman dan terasa kering di dalam air, sebaiknya tetap berhubungan seks di luar air.

2. Kurangnya pelumas dapat membuat sedikit robekan pada vagina

Freepik/Doucefleur

Risiko berhubungan seks di bathtub yang paling Mama tidak inginkan adalah dapat sedikit merobek vagina akibat kurangnya pelumas.

Semakin kering area rambut kemaluan maka semakin banyak friksi (gesekan) pula.

3. Dapat meningkatkan risiko infeksi jamur akibat paparan klorin

Freepik

Klorin pada di air bathtub dapat menyebabkan infeksi jamur yang sangat buruk karena mengacaukan pH vagina.

Jika Mama cukup sering mengalami infeksi jamur, sebaiknya hindari aktivitas intim apa pun di dalam air karena dapat meningkatkan risiko tersebut.

Meskipun air itu sendiri tidak menularkan infeksi jamur dari satu orang ke orang lain, tapi melakukan aktivitas seksual di bawah air kemungkinan dapat terjadi.

Dengan kata lain, Mama dan Papa harus menunda hubungan seks di air sampai salah satu di antara kalian benar-benar sembuh dari infeksi jamur.

4. Meningkatkan risiko infeksi saluran kemih akibat terpapar kuman dari tubuh

bestlifeonline.com

Risiko berhubungan seks di bathtub selanjutnya adalah kemungkinan terkena infeksi saluran kemih (ISK). Hal ini, bisa terjadi karena kuman pada badan yang tersebar di air bersentuhan dengan uretra saat berhubungan seks.

Menambahkan busa, garam mandi, atau minyak aromaterapi ke dalam air pun dapat meningkatkan risiko terkena ISK.

ISK adalah infeksi dari mikrob (organisme yang terlalu kecil untuk dilihat tanpa mikroskop). Sebagian besar, ISK disebabkan oleh bakteri, namun beberapa dapat disebabkan oleh jamur. Infeksi ini jarang terjadi oleh virus.

5. Dapat membuat kondom jadi kurang efektif akibat suhu di dalam air

Pixabay/Anqa

Risiko berhubungan seks di bathtub yang terakhir adalah membuat kondom jadi kurang efektif.

Menggunakan kondom di dalam air saja sudah cukup rumit. Selain itu, bahan kimia yang ada di dalam air serta suhu panas atau dingin yang ekstrem dapat menyebabkan perforasi (lubang kecil) pada kondom sehingga membuatnya kurang efektif.

Meskipun tingkat persentasenya kecil, tapi tidak menutup kemungkinan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan bahkan infeksi menular seksual (IMS).

Boleh saja, jika Mama ingin mencoba sensasi dengan berhubungan seks di bathtub.

Tapi mungkin hanya untuk foreplay saja. Supaya lebih aman, Papa dapat melakukan penetrasi di tepi bathtub. Pastikan tangan bertumpu dengan sesuatu agar tidak tergelincir.

Baca juga: 

The Latest