TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Risiko Jarak Kehamilan Terlalu Dekat seperti Aurel Hermansyah

Sebagai pembelajaran, di kehamilan selanjutnya Aurel akan mengatur jarak kehamilan yang ideal

Instagram.com/attahalilintar

Setelah mengejutkan publik dengan kabar kehamilan keduanya, Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar kemudian buka suara mengenai fakta-fakta kehamilan Aurel. 

Salah satunya adalah mengenai kehamilan Aurel yang terbilang cukup dekat dengan kehamilan pertamanya. Seperti diketahui, anak pertamanya, Ameena Hanna Nur Atta, belum lama ini baru saja merayakan ulang tahunnya yang pertama.

Di balik kebahagiaan yang dirasakan karena akan menyambut kelahiran anak kedua, tentu saja ada kekhawatiran terhadap beberapa risiko dari jarak kehamilan yang terlalu dekat. 

Berikut Popmama.com rangkum informasi terkait 7 risiko jarak kehamilan terlalu dekat seperti Aurel Hermansyah.

Kehamilan Pertama dan Kedua Aurel Hermansyah hanya Berjarak Kurang dari Dua Tahun

YouTube.com/Need A Talk

Lewat sebuah podcast yang diunggah di kanal YouTube "Need A Talk", Aurel Hermansyah buka suara terkait kehamilan keduanya. Salah satunya adalah mengenai jarak kehamilannya yang cukup dekat dengan kehamilan pertamanya, yakni tidak sampai dua tahun. 

Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran sendiri bagi Aurel dan Atta. Terlebih lagi, Aurel melahirkan secara caesar di kehamilan pertamanya, sehingga cukup berisiko mengalami robekan jahitan rahim. 

“Kamu kan waktu itu lahirnya caesar, terus kata orang-orang kehamilan kamu sekarang harus lebih dijaga karena takutnya jahitan kamu yang lama sudah kuat atau belum? Sudah tanya belum ke dokter?" tanya Atta Halilintar kepada istrinya. 

“Sebenarnya memang terlalu dekat, harusnya kan dua tahun. Ya gimana, Bapak yang membuahi," jawab Aurel bercanda.

Sebagai pembelajaran, di kehamilan selanjutnya Aurel Hermansyah berencana untuk mengatur jarak kehamilan yang lebih ideal. Setidaknya, jarak ideal yang dihitung dari kelahiran anak terakhir sampai kehamilan berikutnya adalah dua tahun.

“Tapi ini pembelajaran, kita nggak boleh sedekat ini lagi. Jadi harus jedanya dua tahun karena kan aku caesar. Kalau caesar kan nggak boleh karena dalamnya belum kering (jahitan caesar),” sambung Aurel.

Belajar dari Aurel Hermansyah, bagi Mama yang juga berencana untuk hamil anak kedua, sebaiknya pertimbangkan risiko kesehatan dari jarak kehamilan yang terlalu dekat.

Berikut adalah beberapa risiko yang berpotensi dialami ibu hamil dengan jarak kehamilan terlalu dekat:

1. Mengalami kelahiran prematur

Freepik/wavebreakmedia-micro

Ibu hamil yang memiliki jarak kehamilan terlalu dekat memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayinya secara prematur, yakni sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Semakin pendek jarak kehamilan, maka semakin besar pula risiko kelahiran prematur. 

Bayi yang lahir prematur juga memiliki risiko mengalami beberapa masalah kesehatan, seperti masalah jantung, masalah pernapasan, dan penyakit kuning.

2. Meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah

Freepik/ASphotofamily

Dilansir dari Mayo Clinic, jarak kehamilan yang terlalu dekat juga berisiko menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Berat badan lahir rendah (BBLR) pada bayi adalah kondisi ketika berat badannya kurang dari 2,5 kg saat dilahirkan. 

Bayi lahir dengan berat badan rendah juga dapat menghadapi sejumlah risiko kesehatan, seperti sulit untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap hangat, sulit menyusu, gangguan perkembangan paru-paru atau organ lain, dan masih banyak lagi.

3. Solusio plasenta

Freepik/user15285612

Selama kehamilan, plasenta terletak pada dinding rahim. Sementara solusio plasenta adalah kondisi di mana plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum bayi lahir. 

Jarak kehamilan yang terlalu dekat bisa meningkatkan risiko solusio plasenta pada ibu hamil. Meskipun cukup jarang terjadi, kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan hebat dan memerlukan tindakan medis segera.

4. Anemia pada ibu hamil

Freepik/User15285612

Risiko selanjutnya dari jarak kehamilan yang terlalu dekat adalah anemia pada ibu hamil. Sebab, tubuh ibu hamil tidak memiliki waktu yang cukup untuk pulih dari kekurangan zat besi dan nutrisi selama kehamilan sebelumnya.

Tidak bisa disepelekan, anemia selama kehamilan juga dapat memicu masalah kesehatan lain yang lebih serius, seperti bayi lahir dengan berat badan rendah, perdarahan saat bersalin, serta meningkatkan risiko kematian pada ibu hamil dan janin.

5. Kelainan bawaan pada bayi

Freepik/Aspsvz

Kehamilan dengan jarak yang terlalu dekat juga bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan kelainan bawaan dan beberapa masalah kesehatan, seperti gangguan paru-paru, kebutaan, hingga tumbuh kembang terlambat.

Bahkan, studi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan bahwa jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat menyebabkan anak terlahir dengan gangguan autisme.

6. Depresi postpartum

Freepik/wayhomestudio

Tak hanya dapat memengaruhi kesehatan fisik, jarak kehamilan yang terlalu dekat juga berisiko mengganggu kesehatan mental mama yang belum sepenuhnya pulih. Mama akan lebih mungkin mengembangkan depresi pascapersalinan atau depresi postpartum.

Maka dari itu, alangkah baiknya Mama mempersiapkan fisik dan mental hingga sepenuhnya pulih sebelum memutuskan untuk mengandung lagi. Apalagi, Mama juga harus melewati fase menyusui dan merawat bayi yang tentunya bukanlah hal yang mudah.

7. Robekan jahitan rahim

Freepik/User15285612

Seperti yang dikhawatirkan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, memiliki jarak waktu kehamilan yang dekat setelah operasi caesar berisiko ibu hamil mengalami robekan jahitan rahim. 

Umumnya, dokter menyarankan jarak ideal untuk hamil lagi pasca operasi caesar adalah 18-24 bulan. Sebab, luka bekas operasi caesar membutuhkan waktu cukup lama untuk sembuh total pasca operasi dan hingga tubuh mama telah benar-benar pulih.

Nah, itulah informasi mengenai 7 risiko jarak kehamilan terlalu dekat seperti Aurel Hermansyah.

Maka dari itu, alangkah baiknya Mama merencanakan dengan matang sebelum memutuskan untuk hamil kembali agar Mama bisa lebih siap secara fisik maupun mental.

Semoga informasi ini membantu, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest