TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Awas, Paparan Suara Keras Bisa Berdampak Buruk bagi Kehamilan

Bisa sebabkan kelahiran prematur dan cacat pendengaran

Freepik/freepik

Di masa kehamilan, ibu hamil pasti berusaha sebaik-baiknya menjaga kesehatan agar tidak membahayakan janin yang dikandung. Selama ini, mungkin sebagian besar ibu hamil berfokus pada asupan gizi dan istirahat yang cukup dalam menjaga kesehatan tubuh dan janinnya. Tetapi, tahukah Mama ada hal-hal di luar sana yang tanpa disadari memengaruhi kesehatan kehamilan mama? Salah satunya adalah paparan suara.

Kali ini Popmama.com merangkum dampak suara keras terhadap kesehatan kehamilan, dilansir dari Firstcry:

Kapankah Janin Bisa Mendengar di Dalam Kandungan?

Freepik/protoolsoleh

Di kisaran usia kehamilan lima bulan atau 22 minggu, telinga bagian dalam atau koklea janin telah terbentuk sempurna. Inilah yang menjadi dasar mekanisme pendengaran si Kecil. Dengan terbentuknya koklea, maka janin sudah dapat mendengar apa yang Mama dengar, meskipun dalam level yang berbeda. 

Di usia kehamilan ini, Mama mungkin akan mendapati janin bereaksi tatkala Mama kaget saat mendengar suara yang kencang. 

Apakah Janin Terlindungi dari Suara Keras?

Freepik/tirachardz

Telinga janin terlindungi dengan baik oleh otot perut, plasenta, dan cairan ketuban mama. Oleh karena itu, suara yang didengar janin mama mungkin teredam dan terdengar lebih lembut. 

Namun, setiap kehamilan dan kondisi janin berbeda, dan tidak diketahui intensitas kebisingan seperti apa yang dapat berakibat fatal bagi telinga janin. Karenanya, lebih baik berhati-hati dan waspada terhadap suara keras. 

Selain itu, suara keras dinilai tidak baik untuk ibu hamil karena dapat menyebabkan peningkatan produksi hormon stres. Hormon stres dapat memicu detak jantung mama yang berdampak tidak baik untuk sang Janin.

Jenis Suara yang Berbahaya bagi Janin dan Ibu Hamil

Pexels/Tookapic

Mendengarkan suara keras secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada janin yang sedang bertumbuh. Karena itulah penting untuk melindungi janin yang belum lahir dengan cara menjauhi jenis kebisingan berikut, yang mungkin berbahaya bagi ibu hamil:

  • Suara tembakan senjata
  • Jika Mama berencana menghadiri konser yang melibatkan musik keras, jangan duduk di barisan depan.
  • Jauhi paparan suara bising pesawat atau jet
  • Tempat yang dikelilingi suara keras lebih dari 80 desibel 

Suara Keras Dapat Meningkatkan Risiko Kelahiran Prematur

Unsplash

Ada banyak alasan yang melatarbelakangi kelahiran prematur seorang bayi. Paparan suara keras bisa menjadi salah satunya. Dalam beberapa penelitian diamati bahwa paparan suara keras yang intens dan konsisten dapat mengurangi masa kehamilan, dari 40 minggu menjadi 37 minggu. 

Meski penelitian lain tidak menemukan efek yang sama yang mendukung dampak buruk dari suara keras, tetapi sebaiknya selalu berhati-hati terhadap hal-hal yang sekiranya dapat membahayakan janin mama. 

Paparan Suara Keras dapat Menyebabkan Perubahan Struktur Otak Janin

Freepik

Dalam berbagai penelitian yang dilakukan terhadap hewan yang berbeda-beda, ditemukan bahwa musik atau suara keras apapun dapat memengaruhi atau menyebabkan perubahan pada struktur otak janin. Apalagi jika sang Mama merasakan stres karena paparan suara keras tersebut terus-menerus, maka meningkatkan risiko kelainan pada perkembangan janin. 

Mendengarkan musik atau alunan suara memang dapat membuat hati terhibur. Tak masalah kok, Ma, mendengarkan musik favorit mama, selama berada dalam rentangan maksimal 70 desibel. Jika lebih dari itu, dikhawatirkan dapat berdampak terhadap perkembangan janin. 

Itulah informasi terkait dampak suara keras terhadap kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Mama dalam menjaga kesehatan diri dan janin selama kehamilan ya. 

Baca juga:

Topic:

The Latest