Seperti firman Allah SWT:
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ ۚكُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Ath-Thur: 21).
Apakah Bayi yang Meninggal Bisa Melihat Orangtuanya? Ini Menurut Islam

- Bayi yang wafat dan hubungannya dengan orangtua menurut Islam.
- Bagaimana nasib bayi yang meninggal di akhirat?
- Pahala bagi orangtua yang sabar ditinggal anaknya.
Kematian adalah rahasia Allah SWT. Tidak mengenal usia, baik tua maupun muda, termasuk bayi dan anak-anak yang masih suci. Kehilangan bayi tentu menjadi duka mendalam bagi orangtua karena ada ikatan batin yang sudah terbangun sejak awal kehidupan.
Dalam Islam sendiri, terdapat penjelasan mengenai kedudukan bayi yang meninggal. Di ajaran Islam, bayi atau anak yang meninggal dunia sebelum baligh diyakini berada dalam keadaan suci dan mendapat jaminan surga.
Mereka tidak dihisab dan menjadi bagian dari rahmat Allah SWT. Bahkan, anak-anak yang wafat dipercaya dapat menjadi pemberi syafaat bagi kedua orangtuanya kelak di akhirat.
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya!
1. Bayi yang meninggal dan hubungannya dengan orangtua menurut Islam

Dari beberapa pendapat, disebutkan ruh anak yang telah meninggal berada di alam barzakh dalam keadaan tenang dan bahagia hingga hari Kiamat. Anak-anak tersebut tetap mengenal dan mengingat kedua orangtuanya.
Saat diziarahi, ruh mereka diyakini mengetahui kehadiran orang yang datang, mendengar salam, serta doa yang dipanjatkan.
Tak hanya itu, amal perbuatan keluarga yang masih hidup juga disebut dapat diperlihatkan kepada mereka. Ketika melihat kebaikan, ruh akan merasa bahagia. Sebaliknya, amal buruk dapat membuat mereka bersedih. Hal ini menjadi pengingat bagi orangtua untuk terus menjaga amal dan mendoakan anak yang telah lebih dahulu berpulang.
2. Bagaimana nasib bayi yang meninggal di akhirat?

Sebagian besar ulama sepakat mengenai keberadaan ruh anak-anak yang sudah wafat. Bahwa anak-anak yang meninggal dunia secara Islam sebelum mencapai usia baligh akan berada di surga.
Rasulullah SAW pernah menjelaskan ketika ditanya tentang nasib anak-anak Muslim yang meninggal sebelum baligh:
عن أنس رضي الله عنه قال قال النبي صلى الله عليه وسلم مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ لَهُ ثَلاَثَةٌ لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ إِلاَّ أَدْخَلَهُ اللهُ الجَنَّةَ بِفَضْلِ رَحْمَتِهِ إِيَّاهُمْ رواه البخاري ومسلم والنسائي وابن ماجة
“Dari sahabat Anas RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Tiada seorang muslim yang ditinggal meninggal dunia oleh tiga anaknya yang belum mencapai dewasa melainkan Allah SWT akan memasukkannya ke dalam surga oleh kemurahan rahmat-Nya terhadap mereka, (HR Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)."
Sementara itu, mengenai anak-anak non-Muslim yang wafat sebelum baligh, para ulama memiliki pandangan yang beragam. Ada yang berpendapat mereka mendapatkan rahmat Allah SWT, ada pula yang menyebut mereka akan diuji di akhirat atau ditempatkan di tempat khusus sesuai kehendak-Nya.
Pada akhirnya, seluruh ketetapan tersebut sepenuhnya berada dalam keadilan dan kebijaksanaan Allah SWT, yang Maha Mengetahui dan tidak pernah menzalimi hamba-Nya.
3. Pahala bagi orangtua yang sabar ditinggal anaknya

Kehadirannya anak membawa kebahagiaan, sementara kepergiannya menyisakan duka yang mendalam. Dalam Islam, kesabaran menjadi sikap utama bagi orangtua yang ditinggal anaknya.
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa pahala besar akan diterima oleh kedua orangtua yang bersabar melepas kepergian anaknya. Allah SWT menyiapkan istana megah bagi mereka karena memuji dan memulangkan urusan kematian anaknya kepada Allah SWT.
عَنْ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِذَا مَاتَ وَلَدٌ لِعَبْدٍ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِمَلائِكَتِهِ: أَقَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي؟ فَيَقُوْلُوْنَ: نَعَمْ، فَيَقُوْلُ: أَقَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤادِهِ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: نَعَمْ، فَيَقُوْلُ: فَما قَالَ عَبْدِي؟ فَيَقُوْلُوْنَ: وَحَمِدَكَ واسْتَرْجَعَ، فَيَقُوْلُ: ابْنُوا لِعَبْدِي بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ، وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ رواه الترمذي وابن حبان
“Dari sahabat Abu Musa Al-Asy’ari RA, Rasulullah bersabda, ‘Bila anak seorang meninggal dunia, Allah SWT bertanya kepada para malaikat, ‘Apakah kalian mengambil anak hamba-Ku?’ Mereka menjawab, ‘Betul.’ ‘Apakah kalian merenggut buah hatinya?’ tanya Allah SWT. ‘Benar,’ jawab mereka. ‘Lalu apa tanggapan hamba-Ku?’ ‘Ia memuji-Mu dan mengembalikan urusan ini kepada-Mu,’ jawab mereka. ‘Dirikanlah sebuah istana di surga untuk hamba-Ku. Namailah rumah itu ‘Baitul Hamdi,’’ perintah Allah SWT (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban)".
4. Doa untuk bayi yang meninggal dunia

Dalam Islam, orangtua dianjurkan untuk mendoakan anak yang telah wafat, baik laki-laki maupun perempuan, agar Allah SWT memberikan kedudukan mulia dan menjadikannya sebagai pemberi syafaat bagi kedua orangtuanya.
Doa untuk bayi atau anak laki-laki yang meninggal memohon agar ia menjadi pahala yang mendahului, disatukan dengan orang-orang beriman, berada dalam asuhan Nabi Ibrahim ‘alaihissalām, serta dilindungi dari siksa neraka:
اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًا وَذُخْرًا لِوَالِدَيْهِ وَشَفِيعًا مُجَابًا ،اللَّهُمَّ ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِينَهُمَا ، وَأَعْظِمْ بِهِ أُجُورَهُمَا ، وَأَلْـحِقْـهُ بِصَالِـحِ الْمُؤْمِنِينَ ، وَاجْعَلْهُ فِي كَفَالَةِ إِبْرَاهِيمَ ، وَقِهِ بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ الْجَحِيمِ
Sementara itu, doa untuk bayi atau anak perempuan yang meninggal memiliki makna serupa, dengan harapan agar Allah SWT melipatgandakan pahala orangtuanya dan memberikan perlindungan penuh bagi sang anak di akhirat.
Doa ini juga memohon agar anak perempuan tersebut menjadi simpanan pahala dan pemberi syafaat yang dikabulkan:
اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا فَرَطًا وَذُخْرًا لِوَالِدَيْهَا وَشَفِيعَةً مُجَابَةً ،اللَّهُمَّ ثَقِّلْ بِهَا مَوَازِينَهُمَا ، وَأَعْظِمْ بِهَا أُجُورَهُمَا ، وَأَلْـحِقْـهَا بِصَالِـحِ الْمُؤْمِنِينَ ، وَاجْعَلْهَا فِي كَفَالَةِ إِبْرَاهِيمَ ، وَقِهَا بِرَحْمَتِكَ عَذَابَ الْجَحِيمِ
Doa-doa ini menjadi penguat bagi orangtua yang berduka, sekaligus pengingat bahwa setiap kehilangan disertai rahmat, pahala, dan janji kebaikan dari Allah SWT.
Allahu a’lam bish-shawab.
Itulah tadi informasi mengenai apakah bayi yang meninggal bisa melihat orangtuanya menurut Islam. Semoga membantu.


-0mgtXRRnIrVp5hxRY1MstW2bSnu5XZ0K.jpg)















