Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Vaksin Tanpa Demam, Benarkah Bikin Anak Tidak Panas? Ini Kata Dokter

Ilustrasi vaksin anak (Freepik)
Ilustrasi vaksin anak (Freepik)

Vaksinasi anak adalah langkah penting untuk memberikan perlindungan sejak dini terhadap berbagai penyakit berbahaya. Namun, demam yang muncul setelah vaksin sering menjadi kekhawatiran bagi orangtua, terutama jika suhu tubuh anak meningkat cukup tinggi. 

Meski umumnya merupakan tanda bahwa tubuh sedang membentuk kekebalan, rasa tidak nyaman yang dialami anak membuat sebagian orangtua mencari solusi yang lebih aman dan minim efek samping. 

Vaksin tanpa demam pun menjadi alternatif yang banyak diminati oleh orangtua yang ingin memberikan perlindungan maksimal bagi anak tanpa harus khawatir akan demam. Lantas, benarkah vaksin tanpa demam bikin anak tidak panas?

Berikut Popmama.com sudah siapkan informasinya untuk Mama.

1. Vaksin tanpa demam, benarkah bikin anak tidak panas?

Ilustrasi anak demam (Freepik)
Ilustrasi anak demam (Freepik)

Setiap orangtua tentu ingin anaknya tumbuh sehat dan terlindungi dari berbagai penyakit serius. Salah satu upaya penting adalah memberikan vaksin sebagai pencegahan. Namun, banyak orangtua berharap anaknya bisa diberikan vaksin tanpa mengalami demam setelahnya. 

Menanggapi hal tersebut, dr. Bagus Budi Santoso, Sp. A melalui akun Instagram @praktikdokteranakbbs menjelaskan bahwa tidak ada vaksin yang sepenuhnya bebas dari risiko demam.

"Vaksin non demam adalah vaksin yang memiliki risiko lebih rendah menyebabkan demam, bukan 100% tidak menimbulkan demam,” jelas Dokter Bagus.

Jadi, apa pun jenis vaksinnya tetap bisa menimbulkan demam, ya, Ma.

2. Perbedaan vaksin demam dan tanpa demam

Ilustrasi suntik vaksin (freepik.com/freepik)
Ilustrasi suntik vaksin (freepik.com/freepik)

Risiko demam setelah pemberian vaksin umumnya terkait dengan vaksin DPT, di mana efek samping ini bergantung pada jenis vaksin pertusis yang diberikan.

Vaksin DPT sendiri merupakan imunisasi penting yang melindungi anak dari tiga penyakit serius, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Jenis vaksin DPT terbagi menjadi dua:

  • DPT wP (whole-cell pertussis)

Mengandung seluruh sel bakteri pertusis yang dimasukkan ke dalam tubuh anak, sehingga menimbulkan reaksi imun yang lebih kuat dan risiko demam lebih tinggi.

  • DPT aP (acellular pertussis)

Disebut vaksin non demam karena hanya mengandung sebagian kecil komponen bakteri pertusis, sehingga efek samping berupa demam yang muncul cenderung lebih rendah atau minim.

3. Cara memilih vaksin DPT untuk anak

ilustrasi bayi demam (pexels.com/Exergen Corporation)
ilustrasi bayi demam (pexels.com/Exergen Corporation)

Data dari WHO menunjukkan bahwa vaksin whole-cell pertussis (DPT wP) dapat menyebabkan demam pada 5 dari 10 anak, sementara vaksin acellular pertussis (DPT aP) hanya menimbulkan demam pada 1 dari 10 anak. 

Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi orangtua dalam memilih jenis vaksin yang paling sesuai untuk kondisi si Kecil. Berikut panduan untuk Mama dalam memilih vaksin DPT untuk si Kecil:

Pilih DPT aP (non-demam) jika:

  1. Anak baru saja pulih dari sakit

  2. Memiliki riwayat kejang demam

  3. Menginginkan kenyamanan lebih setelah vaksinasi

  4. Siap dengan biaya vaksin yang lebih tinggi

Pilih DPT wP jika:

  1. Anak dalam kondisi sehat tanpa risiko khusus

  2. Mengikuti program imunisasi dari pemerintah

  3. Menginginkan perlindungan yang optimal dengan biaya yang lebih terjangkau

Nah, itu dia penjelasan soal vaksin tanpa demam. Semoga informasi ini dapat membantu Mama dalam menentukan pilihan vaksin terbaik untuk menjaga kesehatan si Kecil, ya, Ma!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Anak GTM? Ini Peran Papa agar si Kecil Tidak Menolak Makan

05 Des 2025, 10:07 WIBBaby