Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Bolehkah Cuci Baju Bayi dengan Deterjen Biasa? Ini Penjelasannya

Pexels/Pavel Danilyuk
Pexels/Pavel Danilyuk

Setelah si Kecil lahir, hampir semua hal yang berhubungan dengan dirinya perlu mendapatkan perhatian ekstra, termasuk soal mencuci bajunya. Setiap kain yang menyentuh kulit bayi bisa berpengaruh pada kesehatannya, sehingga jenis deterjen yang digunakan menjadi hal penting yang tidak boleh diabaikan.

Banyak Mama mungkin bertanya-tanya, bolehkah cuci baju bayi dengan deterjen biasa yang juga dipakai untuk seluruh keluarga? Pertanyaan ini sangat wajar, terutama karena kulit bayi baru lahir masih sangat sensitif terhadap zat kimia, pewangi, maupun bahan tambahan lainnya yang kerap ditemukan dalam deterjen biasa.

Salah memilih produk bisa menimbulkan berbagai reaksi pada kulit bayi, mulai dari kemerahan, gatal, hingga iritasi. Karena itu, memahami cara mencuci baju bayi dengan benar adalah langkah sederhana namun penting untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan kulitnya.

Nah, berikut ini Popmama.com rangkum penjelasannya.

1. Bolehkah cuci baju bayi dengan deterjen biasa?

Freepik
Freepik

Mengutip dari Baby Center, menurut American Academy of Pediatrics (AAP), sebenarnya boleh saja mencuci baju bayi dengan deterjen biasa, selama kulit si Kecil tidak menunjukkan tanda-tanda alergi atau iritasi. Namun, deterjen cair lebih disarankan karena bisa dibilas lebih bersih dan tidak meninggalkan residu seperti deterjen bubuk.

Namun, kalau Mama melihat kulit bayi tampak kemerahan, gatal, atau muncul ruam setelah mengenakan baju yang dicuci dengan deterjen biasa, itu bisa jadi tanda bahwa kulitnya sensitif terhadap bahan kimia di dalam deterjen tersebut. Dalam kondisi ini, Mama sebaiknya beralih ke deterjen bebas pewangi dan pewarna, atau deterjen khusus bayi yang lebih lembut di kulit.

2. Risiko yang dapat terjadi apabila cuci baju bayi pakai deterjen biasa

Pixabay/Marjonhorn
Pixabay/Marjonhorn

Jika menggunakan deterjen biasa, ada beberapa risiko yang dapat terjadi pada kulit si Kecil karena kadar bahan kimia seperti SLS di dalamnya cukup tinggi. Berikut beberapa risiko yang perlu Mama perhatikan:

  1. Kulit bayi jadi over-sensitive
    Kulit bayi belum memiliki lapisan pelindung sempurna, jadi mudah bereaksi terhadap bahan kimia keras. Akibatnya, kulit bisa menjadi kering, mengelupas, bahkan muncul ruam dan rasa gatal.
  2. Alergi kulit
    Sistem imun bayi masih berkembang, jadi paparan zat kimia bisa menimbulkan reaksi alergi seperti bentol, ruam merah, atau kulit bersisik. Kondisi ini bisa menetap hingga bayi tumbuh besar.
  3. Eksim (eczema)
    Eksim bisa muncul jika bayi tidak cocok dengan zat kimia tertentu dari deterjen. Gejalanya berupa bercak merah, kulit kasar, dan rasa gatal yang tidak berhenti.
  4. Iritasi kulit
    Biasanya muncul di area lipatan seperti leher, paha, dan siku. Kulit jadi merah, terasa panas, bahkan mengelupas.

3. Cara memilih deterjen yang tepat untuk si Kecil

Pexels/Ron Lach
Pexels/Ron Lach

Setelah tahu risikonya, sekarang saatnya Mama lebih cermat dalam memilih produk perawatan pakaian si Kecil. Deterjen yang tepat bisa membantu melindungi kulit bayi dari iritasi. Agar Mama tidak salah pilih, berikut beberapa kriteria deterjen yang aman untuk mencuci baju bayi:

  1. Sudah teruji dermatologis dan aman untuk kulit sensitif
  2. Hypoallergenic atau tidak memicu alergi
  3. Tanpa tambahan fragrance atau pewangi buatan
  4. Mengandung bahan antibakteri alami, bukan bahan kimia keras
  5. Bersertifikat halal

4. Cara mencuci baju bayi

Pexels/Sarah Chai
Pexels/Sarah Chai

Mencuci baju bayi memang membutuhkan perhatian yang ekstra. Namun, bukan berarti prosesnya rumit atau memakan waktu lama. Berikut cara mencuci baju bayi yang aman dan efektif:

  1. Pilih deterjen yang sesuai, gunakan deterjen cair yang mudah dibilas. Kalau si Kecil punya kulit sensitif, pilih deterjen khusus bayi.
  2. Pisahkan cucian bayi dari cucian keluarga, ini bersifat opsional, tetapi bisa membantu mencegah penyebaran kuman atau bahan kimia dari pakaian orang dewasa.
  3. Bersihkan noda, gunakan pembersih noda yang lembut atau bahan alami seperti baking soda dan cuka putih. Semakin cepat dibersihkan, semakin mudah hilang.
  4. Cuci dengan air dingin atau hangat, hindari pemutih atau pelembut pakaian karena bisa mengiritasi kulit bayi.
  5. Keringkan sesuai bahan pakaian, bisa dijemur langsung atau dikeringkan dengan mesin di suhu rendah. Untuk bahan halus seperti renda atau sutra, sebaiknya dijemur agar tidak mudah rusak.

Nah, sekarang Mama sudah tahu, pemilihan deterjen dan cara cuci baju bayi yang sesuai akan membantu menjaga kulit si Kecil tetap sehat, nyaman, serta terbebas dari iritasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Dongeng untuk Bayi: Kisah Beruang Madu yang Mencuri Makanan

05 Des 2025, 19:20 WIBBaby