- Antihistamin dapat diberikan, jika diresepkan oleh dokter.
- Awasi perubahan dengan saksama. Jika gejala memburuk, berikan epinefrin atau bawa bayi ke dokter.
Penting, Ketahui Tips Pertolongan Pertama Alergi pada Bayi

- Orangtua harus mewaspadai tanda-tanda alergi pada bayi, seperti ruam dan masalah pernapasan.
- Pertolongan pertama untuk alergi ringan meliputi pemberian antihistamin dan menjaga hidrasi.
- Untuk alergi berat, suntikkan epinefrin segera, baringkan bayi dalam posisi tertentu, dan bawa ke IGD jika gejala tidak membaik.
Alergi bisa dialami oleh siapa saja, termasuk bayi kecil mama. Reaksi alergi yang muncul bisa ringan hingga berat berupa ruam, mata berair, dan bahkan masalah pernapasan.
Reaksi alergi itu tentu membuat bayi tidak nyaman. Tapi, apa yang harus dilakukan oleh orangtua untuk meredakan gejala atau reaksi alergi itu? Terutama bila muncul reaksi alergi yang berat.
Bila si Kecil memiliki alergi, Mama bisa menyimak ulasan Popmama.com berikut ini tentang tips pertolongan pertama alergi pada bayi.
Semoga bisa membantu, ya, Ma!

Apa yang Harus Dilakukan Orangtua ketika Bayi Mengalami Reaksi Alergi?
Kebanyakan orangtua tidak tahu apakah anak mereka memiliki alergi makanan sampai mereka mencoba makanan tersebut untuk pertama kalinya dan mengalami reaksi. Itulah mengapa penting bagi orangtua—serta guru, pengasuh anak, dan semua orang yang menghabiskan waktu bersama si Kecil—untuk mewaspadai tanda-tanda alergi makanan.
Jika bayi memiliki riwayat alergi atau pernah mengalami reaksi alergi sebelumnya, pengasuh harus memerhatikan area sistem tubuh anak, yaitu kulit, sistem pernapasan, dan saluran pencernaan.
Berikut beberapa tips pertolongan pertama alergi pada bayi berikut ini.
Untuk gejala ringan, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
Selain itu, Mama juga bisa melakukan hal berikut untuk mengatasi alergi ringan:
- Memandikan bayi atau buat bayi berendam. Berendam atau berendam dengan air dingin dapat membantu membersihkan alergen dan meredakan iritasi kulit.
- Hidrasi. Menjaga hidrasi dengan minum banyak air dapat membantu mengeluarkan alergen dari tubuh bayi dan mencegah dehidrasi.
Untuk gejala parah atau gejala ringan lebih dari satu area sistem, berikut beberapa hal yang harus dilakukan:
- Suntikkan epinefrin dengan segera. Epinefrin adalah obat untuk mengatasi syok anafilaktik akibat reaksi alergi yang berat. Syok anafilaktik yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat bisa sangat membahayakan nyawa penderitanya. Pemberian epinefrin ini harus dilakukan sesuai dengan petunjuk dokter, ya, Ma.
- Pertimbangkan untuk memberikan obat tambahan setelah pemberian epinefrin. Misalnya antihistamin, inhaler jika mengi.
- Baringkan bayi dalam posisi telentang, angkat kaki, dan jaga agar tetap hangat. Jika sulit bernapas atau anak muntah, biarkan mereka duduk atau berbaring miring.
- Jika gejala tidak membaik, atau gejala kembali muncul, dosis epinefrin tambahan dapat diberikan sekitar 5 menit atau lebih setelah dosis terakhir.
- Bawa bayi ke IGD, meskipun gejalanya sudah membaik.

Reaksi Alergi yang Mungkin Dialami Bayi
Reaksi alergi bermacam-macam, mulai dari ringan hingga berat.
Gejala-gejala reaksi alergi ringan atau sedang meliputi:
- biduran atau ruam gatal
- pembengkakan pada bibir, wajah, atau mata
- mual
- gatal atau kesemutan pada lidah dan tenggorokan
- muntah (mual) dan sakit perut
- perubahan perilaku yang tiba-tiba
Gejala anafilaksis atau alergi berat (mengancam jiwa) dapat mencakup salah satu gejala reaksi ringan atau sedang, dan:
- kesulitan bernapas atau tersedak (rasa tenggorokan tercekat)
- batuk terus-menerus
- mengi parah atau sesak dada
- kesulitan menelan atau berbicara (termasuk suara serak)
- lidah bengkak
- pucat, lemas, mengantuk berlebihan, pingsan, atau kehilangan kesadaran

Tindakan untuk Membantu Mencegah Munculnya Reaksi Alergi
Mencegah alergi melibatkan pengurangan paparan alergen dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola gejala ketika muncul. Jika bayi memiliki riwayat reaksi alergi, Mama dapat mengikuti beberapa tindakan pencegahan untuk membantu meminimalkan gejala dan mengurangi risiko reaksi alergi.
Berikut adalah beberapa panduan yang dapat membantu mencegah alergi:
- Mengidentifikasi dan menghindari alergen
Identifikasi alergen spesifik yang memicu gejala dan hindari paparan terhadapnya. Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya reaksi alergi.
Jika bayi memiliki alergi makanan, bacalah label makanan dengan saksama untuk menghindari bahan-bahan yang menyebabkan reaksi alergi. Bila bayi masih menyusu ASI, Mama bisa menghindari makanan pemicu alergi.
- Jaga kebersihan lingkungan
Bersihkan debu dan sedot debu rumah secara teratur untuk mengurangi alergen di udara. Gunakan pembersih udara dan tutup jendela dan pintu untuk mengurangi alergen di luar ruangan. Cuci seprai, gorden, dan boneka mainan secara teratur untuk mengurangi alergen tungau debu.
- Minum obat sesuai petunjuk
Mengonsumsi obat bebas atau resep, seperti antihistamin, semprotan hidung, atau dekongestan, sesuai petunjuk dokter dapat membantu mengelola gejala dan mencegah reaksi. Suntikan alergi atau imunoterapi juga dapat mengurangi gejala karena dapat membangun kekebalan terhadap alergen tertentu seiring waktu, sehingga mengurangi kemungkinan reaksi alergi.
- Cuci tangan sesering mungkin
Mencuci tangan secara teratur, terutama setelah berada di luar ruangan atau bersentuhan dengan alergen potensial, dapat membantu mengurangi paparan alergen dan mencegah reaksi alergi.
- Gunakan pakaian pelindung
Jika bayi memiliki alergi di luar ruangan, kenakan topi, kacamata hitam, dan masker untuk mengurangi paparan alergen di udara, terutama di tempat umum atau area ramai. Gunakan kemeja lengan panjang serta celana panjang saat melakukan aktivitas luar ruangan lainnya untuk mengurangi paparan kulit terhadap alergen.
- Menjaga pola makan sehat
Mengonsumsi makanan seimbang dan bergizi yang kaya buah dan sayur dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemungkinan terkena alergi.
Alergi bisa dialami oleh siapa saja, termasuk bayi. Penting untuk mengetahui tips pertolongan pertama alergi pada bayi. Jika Mama mengetahui jenis alergi bayi, konsultasikan juga dengan dokter mengenai cara menghindari alergi dan penanganan reaksi alergi sesuai dengan kondisi si Kecil, ya.
Apakah bayi mama punya alergi tertentu?



















