Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Bayi di Bawah 6 Bulan Rentan Terkena SIDS? Ini Penjelasannya

Kenapa bayi di bawah 6 bulan rentan terkena SIDS? ini penjelasannya.png
Pinterest.com/ParentFresh

Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi merupakan salah satu momok yang menakutkan bagi orangtua, terutama pada enam bulan pertama kehidupan si Kecil.

Kondisi ini terjadi secara tiba-tiba dan sering kali tanpa gejala yang jelas, sehingga sulit untuk diprediksi. Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya diketahui, namun terdapat beberapa faktor risiko yang membuat bayi di bawah 6 bulan lebih rentan mengalami SIDS.

Mulai dari faktor kehamilan, sistem pernapasan yang belum sempurna, hingga posisi tidur yang tidak tepat bisa menjadi pemicunya. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami penyebab dan cara pencegahannya sejak dini.

Berikut Popmama.com akan membahas lebih dalam tentang kenapa bayi di bawah 6 bulan rentan terkena SIDS. Yuk, simak informasi penting ini, Ma!

Apa Itu Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)?

Apa itu sudden infant death syndrome (sids).png
Freepik

SIDS adalah kematian mendadak dan tak terduga yang sering terjadi pada bayi di bawah usia satu tahun.

Jika kematian seorang bayi tidak dapat dijelaskan setelah serangkaian penyelidikan, seperti otopsi dan pemeriksaan riwayat klinis, kematian tersebut bisa dikaitkan dengan SIDS.

SIDS biasanya terjadi saat bayi tertidur di tempat tidurnya, tanpa tanda-tanda peringatan, sehingga sering disebut sebagai "kematian boks".

Risiko SIDS sangat rendah pada bulan pertama kehidupan, namun meningkat pada usia 2-4 bulan, sebelum menurun seiring bertambahnya usia mereka.

Faktor yang Memengaruhi SIDS pada Bayi

Faktor yang memengaruhi SIDS pada bayi.png
Freepik/pvproductions

Meskipun penyebab pasti SIDS belum diketahui, kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berpengaruh. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat memengaruhi SIDS, seperti:

  1. Faktor kehamilan
    Salah satu faktor risiko SIDS dapat berasal dari kondisi selama kehamilan. Bayi lebih rentan mengalami SIDS jika ibunya melahirkan di usia di bawah 20 tahun, merokok atau mengonsumsi alkohol saat hamil, serta tidak menjalani perawatan prenatal.
  2. Bayi belum memiliki respons terhadap rangsangan fisiologis
    Bayi di bawah usia 6 bulan umumnya belum memiliki respons fisiologis yang matang. Misalnya, saat tertidur tengkurap, mereka belum mampu memutar kepala dengan baik, sehingga hidung dan mulut bisa tertutup dan menyebabkan gangguan pernapasan.
  3. Perkembangan bayi
    Sindrom kematian mendadak ini bisa terjadi karena adanya keterlambatan atau kelainan pada perkembangan sel-sel saraf dalam otak, yang sangat penting untuk fungsi jantung dan paru-paru.Penelitian terhadap batang otak bayi yang meninggal akibat SIDS mengungkap adanya keterlambatan perkembangan pada jalur saraf pengangkut serotonin. Jalur ini berperan penting dalam mengatur pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah saat bayi terbangun dari tidur.
  4. Lingkungan tidur
    Demi kenyamanan si Kecil, Mama mungkin meletakkan boneka, bantal, atau selimut di tempat tidurnya. Namun, benda-benda ini bisa mengganggu pernapasan bayi, terutama saat tidur tengkurap.Hal ini dapat mengakibatkan terhalangnya sirkulasi udara atau secara tak sengaja menutup hidung dan mulutnya, sehingga menurunkan asupan oksigen.
  5. Hipertermia
    Hipertemia pada bayi bisa terjadi akibat overdressing, yaitu mengenakan pakaian atau selimut terlalu tebal. Meski bertujuan melindungi dari dingin, kebiasaan ini justru dapat meningkatkan metabolisme tubuh bayi secara drastis. Akibatnya, fungsi sistem saraf terganggu dan berisiko menyebabkan bayi sulit bernapas hingga terkena sindrom kematian mendadak.
  6. Infeksi
    Infeksi virus saluran pernapasan dapat menjadi salah satu faktor pemicu Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS). Penelitian menunjukkan bahwa infeksi ringan ini ditemukan pada hingga 80% kasus SIDS.Selain itu, racun dari bakteri seperti Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli juga berisiko membahayakan nyawa bayi. Racun tersebut dapat diserap oleh mukosa atau menjadi tanda bakteremia, yang berdampak pada sistem kardiovaskular dan pernapasan bayi.
  7. Faktor kardiovaskular
    Terakhir, kelainan pada saluran jantung juga dapat menyebabkan kematian mendadak pada bayi di bawah usia 6 bulan. Kondisi ini berisiko memicu aritmia, yaitu gangguan irama jantung yang membuat detak jantung menjadi tidak teratur, terlalu cepat (takikardia), atau terlalu lambat (bradikardia) yang bisa berakibat fatal bagi keselamatan bayi. 

Cara Mengurangi Risiko SIDS pada Bayi

Cara mengurangi risiko SIDS pada bayi.png
Freepik

Untuk mengurangi risiko SIDS, sangat disarankan untuk selalu menidurkan bayi dalam posisi telentang, karena posisi ini lebih aman dan memudahkan pernapasan bayi.

Hindari memakaikan pakaian terlalu tebal agar bayi tidak kepanasan dan sirkulasi udara di tubuhnya tetap terjaga. Pastikan tempat tidur bayi bebas dari benda-benda yang tidak perlu seperti boneka, bantal kecil, atau selimut yang bisa menutupi wajah bayi dan mengganggu pernapasannya.

Sebagai alternatif yang lebih aman, Mama bisa menggunakan sleep sack atau kantong tidur khusus bayi sebagai pengganti selimut. Selain itu, usahakan juga untuk tidak tidur satu tempat tidur dengan bayi, karena risiko terhimpit atau tertutup oleh tubuh orang dewasa bisa meningkat.

Dan terakhir, pastikan agar bayi mendapatkan imunisasi sesuai jadwal sebagai bentuk perlindungan tambahan terhadap berbagai penyakit yang bisa memengaruhi kesehatannya secara menyeluruh.

Itu dia penjelasan seputar kenapa bayi di bawah 6 bulan rentan terkena SIDS. Yuk, selalu pastikan keselamatan si Kecil agar terhindar dari SIDS.

Semoga bermanfaat, Ma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Dongeng untuk Bayi: Kisah Beruang Madu yang Mencuri Makanan

05 Des 2025, 19:20 WIBBaby