Mitos Bayi yang Lahir di Rabu Wekasan

Apakah benar bayi yang lahir di Rabu Wekasan akan mendapat kemalangan?

20 September 2022

Mitos Bayi Lahir Rabu Wekasan
Unsplash/Nyana Stoica

Suku dan budaya yang sangat kaya membuat Indonesia memiliki beragam tradisi dan kepercayaan. Tradisi-tradisi ini masih dijaga hingga sekarang, jadi Mama bisa melihat bagaimana tradisi ini hidup berdampingan dengan masyarakat.

Salah satu tradisi ritual yang menarik untuk dibahas adalah Rabu Wekasan. Rabu Wekasan sendiri merupakan sebuah tradisi ritual yang dilakukan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.

Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun di kalangan masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di wilayah Pulau Jawa. Menurut rumor yang beredar, anak yang lahir di hari Rabu Wekasan harus diruwat untuk membuang kesialannya.

Kepercayaan ini juga telah diangkat menjadi sebuah film berjudul "Inang" garapan Fajar Nugros. Pada teaser film tersebut membahas mengenai seorang bayi yang lahir di hari Rabu Wekasan yang kemudian dianggap akan tertimpa kesialan dalam hidupnya.

Kali ini Popmama.com akan mengulas informasi seputar mitos bayi lahir Rabu Wekasan. Yuk, disimak!

1. Apa itu Rabu Wekasan?

1. Apa itu Rabu Wekasan
Unsplash/Road Ahead

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Rabu Wekasan merupakan hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Islam. Pada zaman jahiliah, masyarakat Arab banyak yang memercayai Safar sebagai bulan penuh kesialan dan hal-hal buruk lainnya.

Kemudian, Rabu Wekasan mulai populer khususnya di wilayah Jawa berkat peran tokoh Islam, yakni Wali Songo. Ada banyak nama lain dari Rabu Wekasan diantaranya Rebo Wekasan, Rabu Kasan dan Rabu Pungkasan. Sedangkan dalam Bahasa Arab, Rabu Wekasan dikenal dengan istilah Arba Mustamir.

Editors' Pick

2. Mitos bayi yang lahir di Rabu Wekasan

2. Mitos bayi lahir Rabu Wekasan
Unsplash/Kelly Sikkema

Dilansir dari NU Online, banyak yang menganggap bulan Safar sebagai bulan Tasa'um (anggapan sial) yang diwarnai dengan wabah penyakit dan kesialan. Beberapa orang beranggapan bahwa bulan Safar adalah bulan di mana Allah SWT menurunkan kesialan, musibah, dan berbagai bencana. 

Tak heran jika banyak mitos yang beredar bahwa mengadakan acara di hari Rabu terakhir di bulan Safar atau Rabu Wekasan akan berujung pada kesialan dan musibah. Bahkan, bayi yang lahir pada Rebo Wekasan juga dianggap kurang beruntung dan akan mendapatkan kesialan dalam hidupnya.

3. Tradisi yang dipercaya untuk menghilangkan sial bagi bayi yang lahir di Rabu Wekasan

3. Tradisi dipercaya menghilangkan sial bagi bayi lahir Rabu Wekasan
Unsplash/Wes Hicks

Karena bayi yang lahir di hari Rabu Wekasan dipercaya akan mengalami kesialan, maka dari itu akan dilakukan ritual yang bertujuan untuk menghilangkan kesialan dalam hidupnya.  

Salah satu tradisi yang dipercaya dapat menghilangkan bala adalah tradisi bernama Ruwat. Tradisi Ruwat dilakukan dengan cara memandikan orang yang lahir pada Rabu Wekasan yang akan dilakukan secara rutin dalam beberapa kurun waktu.

4. Amalan yang dilakukan di Rabu Wekasan

4. Amalan dilakukan Rabu Wekasan
Freepik/Freepik

Tidak hanya tradisi, namun ada pula ritual keagamaan yang dilakukan di hari Rabu Wekasan. Beberapa amalan yang sering dilakukan untuk dikerjakan di hari Rabu Wekasan misalnya selamatan, puasa sunah, dan salat sunah. 

Namun, ada juga yang menilai bahwa amalan tersebut tidak boleh diniatkan untuk Rabu Wekasan, karena tidak ada dalam syariat Islam. Salat yang dilakukan sebaiknya diniatkan untuk salat hajat saja.

5. Pandangan Islam terhadap Rabu Wekasan

5. Pandangan Islam terhadap Rabu Wekasan
Pexels/Monstera

Sebagaimana bulan-bulan lainnya, NU menyatakan bahwa bulan Safar tidak ada kaitannya dengan bala dan kesialan. Justru, dengan memercayai kesialan di bulan Safar, maka dapat membuka pintu bala itu sendiri. 

Dari sisi akidah, meyakini adanya hari sial justru akan membawa petaka karena kesialan atau keberuntungan itu hanya kehendak Allah berdasarkan sifat irâdah atau sifat Maha Berkehendak. Begitu juga dengan adanya Rabu terakhir di bulan Safar atau Rabu Wekasan.

Terkait dengan amalan yang dikerjakan pada Rebo Wekasan, tidak masalah untuk tetap dilakukan asalkan niatnya murni karena ingin mendapat syafaat dari Allah SWT, bukan karena niat menolak bala.

Demikian informasi seputar mitos bayi lahir Rabu Wekasan. Bagaimana pendapat Mama mengenai Rabu Wekasan ini?

Baca juga:

The Latest