"Pemahaman terbaik kami saat ini adalah bahwa bau bayi baru lahir berasal dari minyak yang diproduksi oleh kelenjar sebasea di kulit mereka," jelas Dr. Marty Ellington Jr, MPH, Ketua Departemen Pediatri di Rumah Sakit Lenox Hill, New York City.
Wangi Khas Bayi Baru Lahir Bisa Perkuat Bonding Orangtua dan Anak

- Bayi memiliki aroma harum karena minyak yang diproduksi oleh kelenjar sebasea di kulit mereka.
- Aroma bayi baru lahir biasanya akan hilang dalam beberapa minggu setelah kelahiran karena tidak adanya vernix caseosa.
- Aroma bayi baru lahir membantu orangtua mempererat ikatan mereka dan menciptakan respons positif terhadap bayi.
Wangi bayi baru lahir memiliki aroma istimewa, yaitu lembut, manis, dan begitu menenangkan bagi para orangtua.
Tak sekadar aroma menyenangkan, ternyata wangi khas bayi memiliki hubungan erat dengan proses bonding atau ikatan emosional antara orangtua dan anak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aroma tubuh bayi bisa memicu respons emosional yang kuat di otak orang dewasa, khususnya Mama, yang berkontribusi pada tumbuhnya rasa sayang, perlindungan, dan kelekatan bayi.
Fenomena ini menjadi bukti bahwa ikatan antara bayi dan orangtua bukan hanya terjalin lewat sentuhan atau tatapan mata, tetapi juga melalui indera penciuman.
Untuk informasi selengkapnya, berikut Popmama.com ulas tentang wangi khas bayi baru lahir bisa perkuat bonding orangtua dan anak, melansir dari laman Parents.
1. Mengapa bayi memiliki aroma harum yang khas?

Meskipun para ahli belum dapat memastikan penyebab pastinya, banyak yang sepakat bahwa kulit bayi berperan besar dalam menghasilkan aroma khas bayi baru lahir.
Kelenjar sebasea ini memang bertugas memproduksi minyak alami pada kulit. Penelitian juga menunjukkan bahwa aroma bayi baru lahir tidak hanya berasal dari cairan atau zat yang terkait dengan proses persalinan. Aromanya memang khas dan unik.
Dalam sebuah studi tahun 2019, para peneliti mengumpulkan aroma dari kepala bayi baru lahir segera setelah mereka dilahirkan dengan metode non-invasif. Hasilnya, meski memiliki beberapa komponen yang sama, bau kepala bayi memiliki komposisi kimia yang berbeda dan khas.
2. Berapa lama aroma bayi baru lahir dapat bertahan?

Aroma khas bayi baru lahir biasanya akan hilang sepenuhnya dalam beberapa minggu setelah kelahiran. Inilah sebabnya mengapa aroma tersebut hanya dikaitkan dengan bayi yang baru lahir.
Salah satu penyebab hilangnya aroma ini adalah tidak adanya lagi vernix caseosa, yaitu lapisan putih seperti lilin yang terdiri dari lipid, protein, dan air yang menyelimuti tubuh bayi saat lahir.
Vernix caseosa terbentuk selama trimester akhir kehamilan dan mulai larut sekitar minggu ke-35, menyisakan sedikit lapisan saat bayi dilahirkan. Zat inilah yang diyakini menjadi salah satu sumber utama aroma khas bayi baru lahir.
3. Mengapa banyak dari kita yang senang dengan aroma bayi baru lahir?

Dr. Ellington menekankan bahwa dari sudut pandang evolusi, manusia memang secara alami terprogram untuk menyukai aroma bayi.
“Otak dan sistem saraf kita diprogram untuk merespons aroma tersebut secara positif,” ujarnya.
“Tertarik pada aroma tersebut membantu kita menjadi lebih protektif terhadap anak-anak kita. Hal ini berlaku untuk orangtua itu sendiri, tetapi juga manusia lainnya. Kita semua merespons bayi baru lahir secara positif. Ini adalah respons evolusi yang sangat tinggi,” lanjutnya.
Selain faktor biologis, alasan sosial dan budaya juga turut memengaruhi bagaimana aroma bayi dipersepsikan.
Dr. Ellington menambahkan, “Orang-orang suka berada di dekat, menggendong, dan mencium bayi. Ada banyak aspek berbeda tentang alasannya, tetapi sebagai spesies, kita tertarik untuk melindungi anak-anak kecil. Itu salah satu alasannya.”
Sebuah studi yang dimuat dalam Frontiers in Psychology menguatkan hal ini. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang-orang dengan otak ovarium memiliki respons positif yang kuat terhadap bau bayi baru lahir.
Dalam penelitian ini, 30 partisipan dengan otak ovarium (15 di antaranya baru melahirkan dan 15 lainnya belum memiliki anak) diminta mengidentifikasi beberapa aroma misterius, termasuk aroma tubuh bayi. Aktivitas otak mereka kemudian dipantau oleh para peneliti.
“Apa yang kami lakukan dalam studi ini pada dasarnya menyelidiki bagaimana (orang tua yang akan melahirkan) akan bereaksi terhadap bau badan bayi yang baru lahir,” ujar Dr. Johannes Frasnelli, salah satu penulis utama studi tersebut dan Associate Professor di University of Quebec di Trois-Rivières.
“Yang menarik, bayi yang digunakan dalam studi ini bukanlah anak mereka sendiri. Meski begitu, kami menemukan bahwa aroma tubuh bayi mampu mengaktifkan pusat penghargaan di otak, berbeda dari reaksi terhadap bau lainnya,” tambahnya.
Ia menjelaskan, aroma-aroma biasa umumnya hanya mengaktifkan area otak yang memproses penciuman. Namun, bau bayi ternyata memicu pusat penghargaan di otak—bagian yang juga aktif saat kita mengonsumsi makanan enak atau bahkan zat adiktif. “Respons ini jauh lebih kuat pada mereka yang baru saja menjadi orangtua dibandingkan dengan yang belum,” ungkapnya.
Ia memberi tahu Parents bahwa bau-bauan umum biasanya mengaktifkan area spesifik lain di otak yang disebut area pemrosesan penciuman. Namun, bau bayi justru mengaktifkan pusat penghargaan, mirip dengan cara kerja makanan enak atau bahkan obat-obatan.
“Respons ini jauh lebih kuat pada mereka yang baru saja menjadi orangtua dibandingkan dengan yang belum,” ungkapnya.
Temuan ini memperkuat keyakinan banyak orangtua bahwa aroma bayi baru lahir memang terasa begitu istimewa dan bisa membuat ketagihan
4. Aroma bayi baru lahir membantu orangtua mempererat ikatan mereka

Dr. Ellington menjelaskan bahwa aroma bayi, ketika dipadukan dengan elemen lain seperti penampilan, senyum, dan perilaku mereka, memainkan peran penting dalam membangun ikatan emosional antara orangtua dan anak.
"Penampilan, senyuman, aroma, dan semua hal yang dilakukan bayi mendorong kita untuk merawat dan mengasuhnya," ujarnya.
"Orang dewasa secara alami merespons bayi secara positif, semua ini adalah bagian dari proses membangun ikatan,” tambahnya.
Aroma bayi yang manis dan menenangkan disukai oleh orangtua di seluruh dunia karena beragam alasan, mulai dari aspek ilmiah, biologis, hingga evolusioner dan psikologis.
Berikut ini beberapa alasan mengapa aroma bayi baru lahir bisa memperkuat hubungan antara orangtua dan anak, antara lain:
1. Meningkatkan rasa keterikatan
Aroma bayi memiliki peran khusus dalam meningkatkan perasaan yang mendorong perilaku pengasuhan. Misalnya, mencium bayi saat melakukan kontak kulit ke kulit dapat memicu pelepasan hormon oksitosin baik pada orangtua maupun bayi.
Oksitosin inilah yang menumbuhkan perasaan hangat, relaksasi, kedekatan emosional, dan membentuk ikatan kuat antara keduanya.
2. Menciptakan respons positif terhadap bayi
Dr. Frasnelli menyebut respons positif terhadap bau bayi sebagai salah satu mekanisme bertahan hidup yang berkembang secara evolusioner.
“Ini adalah mekanisme penting karena. Seperti yang kita tahu, merawat bayi baru lahir bisa sangat menantang. Mereka sering rewel dan menyita perhatian, tetapi bagi kebanyakan orangtua, kehadiran bayi tetap terasa sebagai anugerah terindah,” ungkapnya.
“Karena itulah evolusi membentuk berbagai mekanisme untuk mendukung keterikatan ini sejak dini, dan aroma tubuh bayi tampaknya menjadi salah satu pemicunya.” lanjutnya.
5. Aroma orangtua juga sama pentingnya

Aroma orangtua ternyata memiliki peran yang sama pentingnya dalam membangun ikatan. Sebuah studi tahun 2021 yang dipublikasikan di Science Advances, menemukan bahwa aroma tubuh orangtua yang melahirkan dapat membantu bayi membentuk koneksi emosional, bahkan dengan orang asing sekalipun.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti merekam aktivitas gelombang otak dari 62 orangtua dan bayi mereka menggunakan teknik elektroensefalografi ganda (dual-EEG).
Hasilnya menunjukkan bahwa ketika orangtua berinteraksi langsung dengan bayi mereka, terutama saat melakukan kontak mata, aktivitas otak keduanya tersinkronisasi secara signifikan.
Namun, saat bayi duduk berhadapan dengan orang asing, tingkat sinkronisasi otak jauh lebih rendah. Menariknya, ketika pakaian yang telah menyerap aroma tubuh orangtua diletakkan di dekat bayi, tingkat sinkronisasi antara otak bayi dan orang asing meningkat secara signifikan.
Ini menyerupai sinkronisasi yang terjadi antara bayi dan orangtuanya. Selain itu, bayi tampak lebih fokus, lebih bahagia, dan lebih terlibat secara emosional saat aroma orangtua mereka hadir di sekitarnya.
Temuan ini menunjukkan bahwa aroma tubuh orangtua bukan hanya menenangkan, tetapi juga memperkuat rasa aman, kenyamanan, dan keterbukaan sosial pada bayi, bahkan ketika ia sedang bersama orang lain sekalipun.
Nah, itu dia penjelasan soal wangi khas bayi baru lahir bisa perkuat bonding orangtua dan anak. Bagaimana menurut pendapat Mama?