Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Obat Sirup Bayi yang Sudah Dibuka Tahan Berapa Lama? Ini Aturannya

Freepik/azerbaijan_stockers
Freepik/azerbaijan_stockers
Intinya sih...
  • Obat sirup bayi yang sudah dibuka memiliki batas waktu penggunaan yang berbeda dari tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan.
  • Risiko menggunakan obat sirup bayi setelah melewati batas waktu termasuk penurunan efektivitas obat dan risiko kontaminasi bakteri.
  • Simpan obat sesuai petunjuk pada kemasan, jauhkan dari sinar matahari langsung, catat tanggal pertama kali obat dibuka, dan segera hentikan penggunaan jika terjadi perubahan fisik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memberikan obat pada bayi memang membutuhkan perhatian ekstra, termasuk saat Mama memberikan obat dalam bentuk sirup. Banyak orangtua yang belum menyadari bahwa obat sirup bayi memiliki batas waktu pakai yang berbeda setelah botolnya dibuka. 

Setelah segel botol dibuka, obat sirup akan mulai terpapar udara, perubahan suhu, hingga risiko masuknya bakteri atau jamur. Kondisi ini bisa menyebabkan kandungan obat menurun kualitasnya, meskipun tampilan fisiknya masih terlihat baik-baik saja. 

Karena itu, penting bagi Mama untuk memahami berapa lama obat sirup bayi aman digunakan setelah dibuka, risiko yang bisa muncul jika melewati batas waktu, serta cara menyimpannya dengan benar.

Berikut ini Popmama.com sudah rangkumkan penjelasan tentang lama ketahanan obat sirup bayi yang sudah dibuka.

Yuk, disimak!

1. Obat sirup bayi yang sudah dibuka tahan berapa lama?

Freepik/8photo
Freepik/8photo

Setiap obat memiliki tanggal kedaluwarsa atau expiration date yang tertera pada kemasan. Tanggal ini menunjukkan batas aman penggunaan obat selama kemasan belum dibuka dan disimpan sesuai anjuran pabrik. Namun, setelah botol dibuka atau sirup kering dilarutkan dengan air, masa pakainya tidak lagi mengacu pada ED.

Umumnya, obat sirup cair bayi yang sudah dibuka hanya aman digunakan selama 7–14 hari, tergantung pada jenis dan kandungan obatnya. Beberapa obat sirup cair yang mengandung bahan pengawet bahkan bisa digunakan hingga maksimal 35 hari setelah dibuka, asalkan disimpan pada suhu ruang sekitar 15–30°C, dikutip dari laman United States Pharmacopeia.

Sementara itu, obat sirup kering atau dry syrup, terutama antibiotik, memiliki masa pakai yang jauh lebih singkat. Setelah dicampur air, obat ini umumnya hanya boleh digunakan selama 7–10 hari karena kandungan antibiotiknya tidak stabil dalam bentuk cair, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI.

2. Risiko menggunakan obat sirup bayi yang sudah lewat batas waktu

Freepik/fabrikaismf
Freepik/fabrikaismf

Meskipun obat sirup terlihat masih normal, penggunaannya setelah melewati batas waktu pakai sangat tidak dianjurkan. Berikut beberapa risiko yang dapat terjadi jika Mama tetap memberikannya pada si Kecil:

1. Efektivitas obat menurun
Seiring waktu, zat aktif dalam obat sirup dapat mengalami penurunan kualitas. Akibatnya, obat tidak lagi bekerja optimal dalam mengatasi keluhan si Kecil. Kondisi ini bisa membuat proses penyembuhan menjadi lebih lama atau bahkan tidak memberikan efek sama sekali, dikutip dari laman Ikatan Apoteker Indonesia.

2. Risiko kontaminasi bakteri atau jamur meningkat
Obat sirup yang sudah lama dibuka berisiko terkontaminasi mikroorganisme, terutama jika penyimpanannya tidak sesuai anjuran. Kontaminasi ini dapat memicu infeksi baru pada bayi yang sistem imunnya masih belum matang.

3. Muncul efek samping yang tidak diinginkan
Kandungan obat yang sudah berubah dapat memicu reaksi tubuh, seperti ruam kulit, muntah, diare, atau gangguan pencernaan lainnya. Pada bayi, efek samping ini bisa terasa lebih berat dibandingkan orang dewasa.

4. Berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan jangka panjang
Penggunaan obat yang sudah tidak stabil secara berulang dapat berdampak pada kesehatan si Kecil dalam jangka panjang, terutama jika mengandung zat yang sudah terdegradasi atau terkontaminasi.

3. Tips aman menyimpan obat sirup bayi agar tetap layak digunakan

Freepik
Freepik

Agar obat sirup bayi tetap aman dan efektif hingga batas waktunya, Mama perlu memperhatikan cara penyimpanan yang benar. Berikut beberapa tips penting yang bisa Mama terapkan:

1. Simpan obat sesuai petunjuk pada kemasan
Setiap obat memiliki instruksi penyimpanan yang berbeda. Pastikan Mama selalu menutup botol dengan rapat setelah digunakan dan menyimpannya di wadah khusus agar tidak mudah terkontaminasi udara atau kotoran.

2. Letakkan obat di suhu ruangan dan jauh dari sinar matahari langsung
Sebagian besar obat sirup bayi sebaiknya disimpan pada suhu ruangan yang stabil. Hindari paparan panas dan cahaya matahari langsung karena dapat merusak kandungan obat. Obat juga harus disimpan jauh dari jangkauan anak-anak.

3. Catat tanggal pertama kali obat dibuka atau dilarutkan
Menuliskan tanggal pembukaan obat pada botol adalah langkah sederhana namun sangat penting. Dengan cara ini, Mama bisa lebih mudah mengingat kapan obat harus dibuang meskipun tanggal ED masih lama.

4. Jangan simpan obat sirup di freezer atau kulkas tanpa anjuran
Menyimpan obat sirup di kulkas atau freezer tanpa instruksi khusus justru dapat membuat obat mengendap dan menjadi tidak stabil. Hal ini dapat mengurangi efektivitasnya saat diberikan kepada si Kecil.

5. Segera hentikan penggunaan jika terjadi perubahan fisik
Jika obat sirup berubah warna, bau, rasa, atau teksturnya, sebaiknya segera hentikan penggunaan. Perubahan ini menandakan obat sudah rusak dan tidak lagi aman untuk dikonsumsi bayi.

Itu dia penjelasan tentang lama ketahanan obat sirup bayi yang sudah dibuka. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Obat Sirup Bayi yang Sudah Dibuka Tahan Berapa Lama? Ini Aturannya

17 Des 2025, 18:20 WIBBaby