Artikel ini sudah ditinjau oleh dokter dr. Dwi Kartika, Sp. A.
Kenapa Bayi Sering Cegukan? Ini Penjelasannya

- Cegukan pada bayi adalah refleks normal yang disebabkan oleh kejang pada diafragma yang belum sempurna.
- Cegukan pada bayi sering terjadi setelah atau selama menyusu, disebabkan oleh makan berlebihan, perubahan suhu lambung, atau refluks gastroesofageal (GERD).
- Meskipun cegukan tidak berbahaya, Mama dapat menghentikannya dengan menyendawakan bayi saat menyusui, memberikan botol, dan menjaga posisi tegak setelahnya.
Dari gumaman kecil hingga menguap kecil, bayi melakukan hal-hal yang paling menggemaskan, tetapi terkadang sulit untuk mengetahui apakah yang mereka lakukan merupakan bagian normal dari perkembangannya. Misalnya cegukan.
Ketika bayi cegukan, kedengarannya mungkin lucu dan manis, tetapi Mama mungkin bertanya-tanya—apakah itu normal? Jawaban singkatnya adalah ya. Cegukan pada bayi dan bayi sama sekali tidak berbahaya dan hanyalah salah satu tanda pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Tapi kenapa bayi sering cegukan? Apa yang harus Mama lakukan untuk mengatasinya? Bila ini terjadi pada si Kecil, yuk, simak penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini.

Kenapa Bayi Sering Cegukan?
Kenapa bayi sering cegukan? Nah, sama seperti orang dewasa yang sesekali cegukan, begitu pula bayi. Cegukan adalah refleks yang normal dan tidak terkendali.
Cegukan pada bayi disebabkan oleh kejang pada diafragma bayi yang kecil dan sedang berkembang. Diafragma adalah otot besar antara paru-paru dan perut yang membentang di bagian bawah tulang rusuk dan bergerak naik turun saat kita bernapas.
Diafragma yang belum sempurna itu menyebabkan pita suara membuka dan menutup dengan cepat. Hal inilah yang kemudian menciptakan suara "cegukan".
Selain itu, cegukan pada bayi paling sering berkaitan dengan waktu menyusu. Hal ini mungkin disebabkan oleh:
- Menyusui bayi secara berlebihan: Menyusu terlalu banyak, menyusu terlalu cepat, atau menelan banyak udara dapat menyebabkan cegukan pada bayi. Semua hal ini dapat menyebabkan perut kembung. Ketika perut kembung, diafragma tertekan, yang menyebabkannya kejang, dan cegukan. Cegukan pada bayi baru lahir sangat umum terjadi setelah atau bahkan selama menyusu. Jadi, jika bayi mulai cegukan saat Mama mencoba menawarkan ASI atau botol, anggaplah itu sebagai petunjuk untuk beristirahat sejenak. Mama bahkan dapat mencegah cegukan dengan menyusui bayi secara perlahan dan beristirahat sejenak untuk bersendawa.
- Perubahan suhu lambung yang tiba-tiba: Memberi bayi sesuatu yang panas lalu dingin (atau sebaliknya) juga dapat memicu cegukan pada bayi. Misalnya, Mama memberi bayi susu dingin lalu beberapa menit kemudian memberinya bubur hangat, kombinasi ini dapat memicu cegukan pada bayi.
- Refluks gastroesofageal (GERD): Selain pemicu yang berhubungan dengan pemberian ASI, terkadang cegukan yang terus-menerus pada bayi dapat disebabkan oleh hal yang sama sekali berbeda. Ketika bayi menderita GERD, makanan yang dicerna sebagian dan cairan asam dari lambung mengalir kembali ke kerongkongan yang menyebabkan rasa terbakar dan tidak nyaman. Karena kerongkongan melewati diafragma, kerongkongan dapat teriritasi dan menyebabkan banyak cegukan pada bayi. Kedengarannya intens, tetapi cukup umum dan tidak selalu menimbulkan masalah. Namun, penting untuk dicatat bahwa cegukan saja bukanlah tanda refluks. Jika Mama melihat gejala lain atau mencurigai GERD sebagai penyebabnya, konsultasikan dengan dokter. Kabar baiknya, kondisi ini mudah diobati.

Kapan Bayi Mulai Mengalami Cegukan?
Cegukan sebenarnya dimulai di dalam rahim—sejak trimester pertama. USG janin menunjukkan bahwa cegukan dapat terjadi sejak usia kehamilan 9 hingga 10 minggu. Mengingat seberapa awal dimulainya, cegukan pada bayi baru lahir sangat umum dan wajar terjadi.
Bayi dapat mengalami cegukan beberapa kali sehari, berlangsung selama 5 hingga 10 menit, atau lebih lama. Umumnya, jika bayi tampak senang dan tidak tampak tidak nyaman, cegukan pada bayi bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.
Cegukan bisa mengkhawatirkan—terutama bagi orangtua baru. Namun, cegukan cenderung hilang setelah beberapa menit.
Mama bisa menunggu dan membiarkan cegukan mereda dengan sendirinya. Jika cegukan berlanjut dan tampaknya menyebabkan bayi stres, hubungi dokter untuk mencari tahu penyebabnya.
Cegukan bayi cenderung lebih jarang terjadi seiring bertambahnya usia anak. Biasanya pada usia 6 bulan, cegukan sedikit berkurang, tetapi tidak mengkhawatirkan jika, misalnya, bayi berusia 9 bulan mengalami cegukan.

Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi
Setelah Mama mengetahui penyebabnya, Mama mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mengatasi cegukan pada bayi.
Meskipun cegukan bayi tidak berbahaya, wajar jika Mama ingin bayi mendapatkan sedikit kelegaan dari kejang yang terus-menerus tersebut. Dengan mengingat hal itu, Popmama telah mengumpulkan beberapa tips untuk menghentikan cegukan pada bayi baru lahir.
Cara menghentikan cegukan pada bayi yang disusui ASI
Saat menawarkan payudara kepada bayi, pastikan untuk menyendawakannya saat Mama berpindah dari satu payudara ke payudara lainnya. Jika menelan udara tampaknya menjadi masalah utama, Mama mungkin perlu mengevaluasi kembali pelekatan bayi. Pastikan bibirnya tertutup rapat di sekitar areola payudara Mama, bukan hanya putingnya.
Cara menghentikan cegukan pada bayi yang disusui botol
Saat memberikan botol kepada si kecil, Mama disarankan untuk berhenti di tengah proses menyusui untuk menyendawakannya dan menyelesaikannya setelah istirahat lima hingga 10 menit.
Menyelesaikan pemberian susu saat bayi rileks sebenarnya dapat mengakhiri cegukan. Jika menelan udara menjadi masalah, cobalah mengubah posisi botol agar udara tidak berada di dekat puting, melainkan di dasar botol. Pastikan susu menutupi dot botol sepenuhnya.
Terlepas dari apakah Mama memberikan botol atau payudara, untuk mencegah dan menghentikan cegukan bayi setelah menyusu, dudukkan bayi dalam posisi tegak selama 20 hingga 30 menit setelahnya. Menepuk punggung bayi dengan lembut, mengayunnya, mengubah posisinya, atau menawarkan empeng juga dapat membantu menenangkannya dan menghentikan cegukan.

Apa yang Tidak Boleh Dilakukan saat Bayi Cegukan?
Meskipun ada beberapa cara untuk mencoba menghentikan cegukan bayi, ada beberapa hal yang menurut para ahli harus dihindari sama sekali:
- Jangan pernah mengejutkan atau menakut-nakuti bayi untuk mengatasi cegukan.
- Jangan menempelkan kain basah di dahinya, karena itu juga tidak akan membantu.
- Menahan napas adalah tindakan yang tidak boleh dilakukan pada bayi—itu berbahaya, sesederhana itu.
- Banyak orang menyarankan untuk menarik lidah bayi dan menekan dahi atau ubun-ubun depannya (bagian lunak kepala bayi), tetapi ini dapat melukai bayi dan tidak ampuh.
Secara keseluruhan, hal terbaik yang harus dilakukan adalah menunggu dan yakin bahwa cegukan akan hilang dengan sendirinya. Selain itu, obat bebas seperti gripe water belum terbukti dapat menghentikan cegukan.

Cara Menghindari Cegukan pada Bayi
Tentu saja, Mama mungkin ingin mencoba beberapa trik untuk mencegah cegukan pada bayi sejak awal. Meskipun tidak ada cara yang pasti untuk mencegahnya, berikut beberapa tips pencegahannya:
- Hindari pemberian ASI berlebihan. Ini adalah kunci untuk mencegah cegukan pada bayi. Beristirahatlah selama menyusui untuk menyendawakan bayi agar perutnya tidak terlalu cepat terisi. Selain itu, cobalah untuk memperlambat pemberian ASI.
- Miringkan botol susu. Ini penting untuk bayi yang diberi susu botol, karena membatasi jumlah udara yang ditelan.
- Posisikan bayi tegak. Menggendong bayi selama beberapa menit setelah menyusu sebelum menurunkannya dapat membantu mencegah cegukan pada bayi. Selain itu, cara Mama memosisikan bayi juga dapat memengaruhi refluks.
Menyusui bayi saat mereka tenang, alih-alih menangis, dapat membantu mencegah cegukan pada bayi, serta membatasi aktivitas dan gerakan mereka segera setelah menyusu.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter Anak untuk Mengatasi Cegukan pada Bayi
Pada akhirnya, cegukan pada bayi jarang menjadi masalah. Cegukan ini sangat umum dan tidak berbahaya pada bayi. Tunggu saja—cegukan ini normal dan akan hilang dengan sendirinya, Ma.
Tentu saja, jika bayi tidak berhenti cegukan setelah waktu yang lama (misalnya beberapa jam), atau jika Mama merasa bayi tidak nyaman atau ada yang tidak beres, jangan ragu untuk menghubungi dokter anak. Selain itu, jika bayi mengalami masalah makan atau bernapas, segera konsultasikan dengan dokter.
Cegukan memang mengganggu, jadi wajar saja jika Mama ingin membantu bayi saat ia mengalaminya. Lakukan langkah-langkah yang Mama bisa untuk mencegah cegukan pada bayi, tetapi ketahuilah bahwa cegukan sesekali tidak perlu dikhawatirkan.
Apakah bayi mama juga sering mengalami cegukan?


















