Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Mama-Mama Gen Z Merasa Kurang Percaya Diri sebagai Ibu, Ini Alasannya

Freepik/drazen_givic
Freepik/drazen_givic
Intinya sih...
  • Mama Gen Z merasa kurang percaya diri sebagai ibu karena masih dalam masa transisi kehidupan.
  • Kurangnya dukungan dan rutinitas harian yang tidak konsisten menjadi pemicu turunnya rasa percaya diri Mama Gen Z sebagai ibu.
  • Untuk lebih percaya diri, Mama Gen Z butuh validasi dan penguatan diri, rutinitas kecil yang teratur, serta dukungan dari orang-orang terdekat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjadi ibu di rentang usia Gen Z tentu punya tantangannya sendiri. Banyak Mama yang masih membangun karier, mencari jati diri, dan menata hidup, sambil dalam waktu yang sama belajar mengasuh si Kecil. Nggak heran kalau rasa percaya diri kadang ikut naik turun. 

Rasa ragu ini bukan karena Mama kurang mampu, melainkan karena masa hidup yang sedang terus berkembang. Rutinitas yang belum stabil, serta perubahan gaya hidup membuat semuanya terasa seperti belajar sambil jalan.

Dukungan sosial yang belum kuat juga bisa membuat beberapa Mama merasa menanggung semuanya sendiri. Padahal, pengasuhan sangat terbantu oleh lingkungan yang suportif, rutinitas yang tertata, dan kondisi emosi yang lebih tenang. Jika hal-hal ini belum sepenuhnya terbentuk, wajar kalau rasa tidak percaya diri sesekali muncul.

Untuk memahami lebih jauh kenapa Mama-Mama Gen Z merasa kurang percaya diri sebagai ibu, yuk, simak rangkuman Popmama.com berikut ini!

1. Mengapa banyak Mama Gen Z merasa tidak percaya diri sebagai ibu?

Freepik
Freepik

Dikutip dari laman Motherly, menurut surveinya di tahun 2025, banyak Mama Gen Z menyebut bahwa kehidupan mereka masih berada dalam masa transisi. Karier baru dirintis, hubungan masih berkembang, dan rutinitas harian belum sepenuhnya stabil. Akibatnya, kehadiran si Kecil datang di tengah kondisi yang belum tertata rapi.

Bila Mama merasa seperti sedang “membangun hidup sambil mengasuh”, itu benar adanya. Struktur pendukung, baik dari segi finansial, sosial, maupun emosional, memang belum kuat. Hal ini berbeda dengan generasi sebelumnya yang umumnya sudah berada pada tahap hidup lebih stabil saat memiliki anak.

Ketika banyak hal masih berubah, rasa tidak yakin pun lebih mudah muncul. Namun, ini bukan tanda kelemahan. Ini tanda bahwa Mama sedang berproses.

2. Kurangnya dukungan dan rutinitas menjadi pemicu turunnya rasa percaya diri

Freepik
Freepik

Salah satu alasan terbesar menurunnya kepercayaan diri Mama Gen Z adalah minimnya dukungan. Banyak dari mereka hidup jauh dari keluarga besar, memiliki lingkar pertemanan yang kecil, atau bekerja dalam sistem yang tidak stabil seperti pekerjaan lepas atau shift.

Padahal, penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial sangat memengaruhi rasa percaya diri seorang ibu. Ketika Mama punya tempat bercerita, meminta bantuan, atau sekadar bertukar pengalaman, rasa percaya diri akan tumbuh lebih cepat.

Selain dukungan, rutinitas harian yang belum konsisten juga membuat Mama Gen Z lebih mudah merasa kewalahan. Tanpa ritme yang jelas, seperti waktu tidur si Kecil, jam kerja, dan waktu istirahat, peran sebagai Mama terasa lebih challenging.

3. Apa yang Mama Gen Z butuhkan agar lebih percaya diri?

Freepik
Freepik

Agar lebih yakin menjalani peran sebagai ibu, ada beberapa hal sederhana yang bisa bantu Mama Gen Z merasa lebih pervaya diri setiap hari.

1. Validasi dan penguatan diri
Mama perlu terus diingatkan kalau setiap perjalanan mengasuh itu berbeda. Tidak ada istilah ketinggalan atau salah langkah. Semua Mama sedang belajar sambil jalan, dan itu wajar banget, lho. Menghargai proses diri sendiri bisa jadi langkah awal untuk membangun kepercayaan diri.

2. Rutinitas kecil yang bikin hari lebih teratur
Membentuk kebiasaan sederhana, seperti jadwal tidur si Kecil atau rutinitas pagi yang ringan, bisa bikin hari Mama terasa lebih teratur. 

3. Dukungan dari orang-orang terdekat yang benar-benar terasa
Lingkungan yang mendukung sangat membantu. Punya satu teman sesama Mama buat saling cerita, grup kecil di media sosial, atau tetangga yang bisa bantu sesekali sudah cukup membuat Mama merasa tidak sendirian. 

4. Bantuan kesehatan mental yang mudah dijangkau Mama
Banyak Mama Gen Z yang lebih terbuka untuk mengenali emosinya. Menggunakan aplikasi meditasi, menulis jurnal, atau berkonsultasi dengan profesional bisa membuat Mama lebih tenang dan lebih terhubung dengan diri sendiri.

Ketika kebutuhan-kebutuhan ini terpenuhi, rasa percaya diri Mama akan berkembang perlahan, seiring dengan rutinitas yang makin stabil dan peran ibu yang semakin Mama kuasai.

4. Mama Gen Z sedang membangun diri dan menjadi orangtua dalam waktu yang bersamaan

Freepik
Freepik

Mama Gen Z berada di fase hidup yang dinamis. Mama sedang menyusun karier, memperkuat identitas diri, sekaligus belajar memahami ritme baru sebagai orangtua. Kombinasi ini tidak mudah, karena menuntut adaptasi besar dalam waktu yang singkat. 

Tapi, banyak Mama Gen Z justru menemukan kekuatan baru dari proses ini, mereka belajar cepat, fleksibel, dan berani mengambil keputusan penting demi masa depan keluarga.

Seiring waktu, ritme tersebut menjadi lebih stabil. Dengan dukungan lingkungan, pasangan, dan komunitas, Mama Gen Z bisa menjalani keduanya tanpa harus memilih salah satu. 

Nah, itu dia alasan kenapa Mama-Mama Gen Z merasa kurang percaya diri sebagai ibu, serta apa saja yang bisa dilakukan untuk membantu Mama merasa yakin menjalani hari-hari bersama si Kecil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Mama-Mama Gen Z Merasa Kurang Percaya Diri sebagai Ibu, Ini Alasannya

12 Des 2025, 13:46 WIBBaby