5 Alasan Kenapa Bayi Tiba-Tiba Menangis saat Tidur
- Bayi memiliki siklus tidur yang berbeda dengan orang dewasa, sehingga mereka mungkin terbangun sebentar di akhir setiap siklus dan menangis.
- Bayi bisa terbangun karena kelaparan, popok basah, suhu ruangan yang tidak nyaman, atau kondisi fisik lainnya.
- Perubahan perkembangan bayi seperti sleep regression, night terrors, dan tumbuh gigi dapat menjadi penyebab bayi menangis saat tidur.
Pernah tiba-tiba mendengar si Kecil menangis kencang saat sedang tertidur pulas? Meski terlihat mengkhawatirkan, kondisi ini ternyata cukup umum terjadi pada bayi terutama di usia yang masih sulit membedakan tidur nyenyak dan gelisah.
Ada beberapa alasan yang bisa memicu tangisan mendadak, mulai dari proses tumbuh kembang hingga reaksi tubuh terhadap rasa tidak nyaman.
Berikut Popmama.com rangkum kenapa bayi tiba-tiba menangis saat tidur dan alasannya.
1. Siklus tidur bayi yang berbeda
Dikutip dari Healthline, bayi memiliki siklus tidur yang lebih pendek daripada orang dewasa sekitar 50-60 menit per siklus. Bahkan rerata bayi hanya tidur 40 menit per siklusnya.
Bayi umumnya akan terbangun sebentar di akhir setiap siklus tersebut. Selama terbangun singkat ini, bayi mungkin menangis selama beberapa menit dan kembali tidur. Selama masa itu, selain menangis mereka juga bisa mengeluarkan suara, berkedut, bahkan menangis sebentar tanpa benar-benar bangun.
2. Kebutuhan fisik bayi tidak terpenuhi (lapar, popok, suhu)
Bayi bisa terbangun menangis karena kelaparan. Saat tidur, mereka mungkin belum benar-benar sadar, tapi rasa lapar bisa muncul dan membuat mereka merengek atau menangis.
Selain itu, menurut Healthline, faktor lain seperti popok basah, ruangan yang terlalu panas atau dingin, atau kondisi tidak nyaman di tubuh bayi juga bisa menyebabkan tangisan saat tidur.
Hendaknya memperhatikan suhu ruangan agar tidak terlalu panas atau dingin saat tidur dapat membantu bayi lebih nyaman. Para ahli menyarankan untuk mengatur suhu antara 19°C dan 21°C, dan berhati-hatilah saat mengenakan pakaian berlapis tebal pada bayi.
3. Sleep regression
Bayi akan mengalami banyak perubahan perkembangan, termasuk perubahan cara tidur mereka. Orangtua mungkin pernah mendengar tentang regresi tidur di usia 4-8 bulan.
Sleep regression adalah periode ketika pola tidur bayi atau anak terganggu, sehingga mereka menjadi sering terbangun di malam hari atau sulit tidur, meskipun sebelumnya memiliki kebiasaan tidur yang baik.
4. Mimpi atau gangguan tidur (night terrors)
Dikutip dari Healthline tangisan bayi di tengah tidur tidak selalu berarti mimpi buruk karena umur bayi masih sangat kecil dan belum tentu benar-benar bermimpi seperti anak yang lebih besar.
Ada kemungkinan bayi mengalami semacam night terror ringan, tapi hal ini lebih jarang terjadi pada bayi baru lahir dan sering tidak mereka ingat keesokan harinya.
5. Tumbuh gigi
Dikutip dari Healthline, Dr. Natasha Ahmed, dokter anak di Austin Regional Clinic di Austin, Texas mengatakan awal tumbuh gigi, antara usia 4-6 bulan bisa menjadi alasan bayi terbangun di malam hari saat tidur.
Rasa sakit akibat tumbuh gigi ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan dan pada akhirnya bayi akan belajar mengatasinya. Namun, pada usia ini, mereka akan cukup terganggu oleh rasa sakit dan gatal di mulut mereka.
Beberapa tanda umum tumbuh gigi meliputi air liur berlebihan, bayi ingin memasukkan apa saja ke mulutnya, hingga gusi bengkak. Jika si Kecil menunjukkan tanda-tanda ini di siang hari dan terbangun karena rasa sakit di malam hari, kemungkinan besar penyebabnya adalah tumbuh gigi.
