Cara Mengatasi Bayi Rewel saat Perjalanan Mudik

Sebelum mengatasi bayi rewel, kenali penyebabnya. Rasa lapar, lelah, bosan, atau rasa tidak nyaman bisa memicu rewel dan tangisan.

Setelah Mama memahami akar masalahnya, menemukan solusi menjadi lebih mudah. Misalnya jika bayi lapar, Mama bisa menyusuinya atau memberinya makanan. Bila mengantuk, maka Mama bisa menidurkan bayi.

Selain itu, Mama bisa memeriksa kondisi bayi, ya. Bayi mungkin sakit perut, kembung, mengompol, atau demam. Jadi, ia rewel dan menangis untuk memberi tahu Mama.

Berikut beberapa penyebab bayi menjadi rewel:

• bosan karena tidak ada aktivitas,
• lapar atau haus,
• sakit telinga,
• lelah,
• kepanasan karena pakaiannya tidak nyaman,
• mengantuk dan tidak bisa tidur dengan nyaman,
• mengalami ruam kulit atau ruam popok karena belum diganti,
• perbedaan suhu udara dan cuaca.

Pastikan Mama memiliki beragam camilan dan minuman sehat selama perjalanan. Hindari makanan yang terlalu manis atau berlemak yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

Makanan ringan berfungsi sebagai pengalih perhatian yang sangat baik bagi bayi yang lapar atau rewel. Nah, jadi pastikan Mama membawa camilan kesukaan si Kecil saat perjalanan mudik, ya.

Bayi mungkin bosan sehingga ia menjadi rewel. Untuk mengatasinya, Mama bisa memberikan mainan kesukaannya. Mama juga bisa mengalihkan perhatian dan mengatasi rasa bosannya dengan mengajak bayi bermain.

Kemasi pilihan mainan yang aman dan portabel, seperti buku bergambar, boneka, atau permainan kartu. Meskipun gadget dapat bermanfaat, pantau waktu penggunaan perangkat dan seimbangkan dengan aktivitas lain agar bayi tetap terhibur.

Bila mainan tidak bisa mengatasi rewel dan rasa bosan bayi, Mama bisa mencobanya dengan mengajak si Kecil mengobrol. Mama bisa menceritakan soal lingkungan sekitar. Bila Mama melakukan perjalanan mudik dengan mobil atau kereta, ceritakan pemandangan yang ada di sekitar, apa saja yang dilewati.

Mengobrol dengan bayi bisa mengalihkan perhatiannya dan mengatasi rasa bosannya selama perjalanan.

Mama juga bisa bernyanyi sambil bermain bila si Kecil suka.

Bayi mungkin mengantuk sehingga ia menjadi rewel selama perjalanan mudik. Kenali tanda-tanda mengantuk. Bila ia tampak mengantuk, Mama bisa melakukan rutinitas tidur yang biasa dilakukan di rumah.

Jadikan lingkungan perjalanan nyaman dengan membawa bantal dan selimut. Barang-barang kenyamanan ini dapat mendorong tidur siang dan memberikan rasa aman selama perjalanan. Bersihkan secara teratur untuk memastikan kebersihan selama perjalanan, ya.

Bila memungkinkan, bawa bayi yang rewel menjauh dari penumpang lain. Apabila Mama mudik dengan pesawat atau kereta, gendonglah bayi ke tempat yang lebih sepi.

Bila Mama mudik dengan menggunakan mobil, Mama bisa berhenti di rest area untuk sekadar melepas lelah. Perhatian bayi pun teralihkan dan rasa bosannya teratasi, Ma.

Perkuat perilaku positif dengan pujian dan dorongan. Akui dan hargai perilaku baik, ciptakan hubungan positif dengan perjalanan.

Hal ini dapat memotivasi bayi untuk mempertahankan sikap yang menyenangkan.

Rasa lelah dalam perjalanan tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa saja. Bayi pun bisa merasakan lelah. Alhasil, bayi menjadi rewel karena kelelahan.

Cara mengatasi bayi rewel ini bisa coba mengusap dan memijat di area punggungnya dengan lembut. Dengan begitu, bayi merasa tenang sekaligus mengurangi ketidaknyamanannya.

Kesabaran adalah kunci ketika menghadapi bayi rewel. Hindari mengungkapkan emosi negatif atau membuat keputusan tergesa-gesa. Tetap tenang dan redakan situasi dengan melibatkan bayi dalam percakapan atau memberikan perhatian terfokus.

Mengatasi bayi rewel selama perjalanan jauh tentu saja merupakan tantangan, namun akan lebih mudah diatasi dengan persiapan yang matang dan pendekatan yang sabar.

Ingat, bayi berkembang dengan baik berkat dukungan dan perhatian orangtua mereka. Memberikan perawatan yang diperlukan dapat mengubah perjalanan panjang menjadi petualangan keluarga yang menyenangkan.

Nah, itu cara mengatasi bayi rewel saat perjalanan mudik. Apakah Mama punya tips lain? Yuk, ceritakan di kolom komentar, Ma!