Penyebab dan Cara Mengatasi Radang Tenggorokan pada Bayi

Dilansir dari raisingchildren.net.au, radang tenggorokan pada bayi umumnya terjadi selama 3-4 hari. Kondisi ini dapat dikenali dengan memperhatikan gejalanya, antara lain:

• Batuk yang disertai lendir,
• pilek,
• suara serak,
• sakit telinga,
• amandel memerah yang terlihat saat bayi membuka mulut,
• demam,
• muntah yang disertai dengan kesulitan menelan serta leher tampak membengkak.

Secara umum bayi yang terkena radang tenggorokan akan kehilangan selera makan serta cenderung rewel karena ketidaknyamanan yang dialaminya. 

Dengan memperhatikan tanda yang ada, yang perlu Mama waspadai saat kondisi anak sudah menunjukkan gejala yang lebih berat seperti kesulitan bernapas dan menelan, mengeluarkan air liur berlebihan, lehernya tampak kaku dan bengkak, serta mengalami demam tanpa alasan. Jika hal ini terjadi, segera bawa ke dokter agar diberikan penanganan yang tepat sebelum kondisinya semakin parah. 
 

Mengatasi radang tenggorokan atau yang dikenal dengan nama medis faringitis ini, sebenarnya bergantung pada penyebabnya. Sebagai informasi, radang tenggorokan yang disebabkan oleh virus sebenarnya tidak dapat diobati, melainkan hanya dapat mengatasi gejalanya. Misalnya, dengan memberikan tetes hidung untuk meredakan mampet. Obat pereda demam juga biasanya diresepkan dokter untuk meredakan demam dan membuat badan bayi lebih nyaman. 

Saat bayi terkena radang tenggorokan, usahakan untuk memberikan cairan yang cukup, terutama ASI. Tindakan ini penting untuk meringankan iritasi pada tenggorokannya. Ingat, untuk bayi di bawah usia empat tahun, jangan pernah mencoba memberikan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Semoga informasi ini membantu ya, Ma.