Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Cara Membangun Kesepakatan dengan Kakek dan Nenek dalam Mengasuh Bayi

Freepik
Freepik

Selain memberikan dukungan emosional dan pengalaman berharga, kakek dan nenek juga kerap menjadi sosok yang dipercaya untuk membantu merawat si Kecil ketika mama dan papa harus bekerja atau beristirahat. Namun, bantuan ini sering kali datang dengan tantangan tersendiri, terutama ketika muncul perbedaan pandangan dalam mengasuh bayi.

Setiap generasi memiliki cara dan kebiasaan berbeda dalam merawat anak. Apa yang dulu dianggap benar, kini bisa jadi sudah tidak sesuai dengan rekomendasi kesehatan modern. Maka dari itu, penting bagi Mama dan Papa untuk membangun kesepahaman bersama agar pengasuhan tetap selaras dan tidak menimbulkan konflik.

Dengan komunikasi yang terbuka, saling menghargai, dan kesepakatan yang jelas, kolaborasi mengasuh bayi bisa menjadi pengalaman yang penuh makna bagi semua pihak, dilansir dari laman Raising Children Network.

Yuk, simak penjelasan lengkap tentang tips membangun kesepakatan dengan Kakek dan Nenek saat mengasuh bayi yang sudah Popmama.com rangkum kali ini.

1. Sadari peran dan mindset dalam pengasuhan bersama

Freepik/prostooleh
Freepik/prostooleh

Langkah pertama untuk membangun hubungan yang kompak dengan kakek dan nenek adalah menyadari terlebih dahulu mindset masing-masing. Kesadaran terhadap perasaan dan pandangan terhadap kehadiran  menjadi fondasi penting agar kerja sama bisa berjalan dengan baik.

Apakah Mama merasa senang dengan bantuan mereka, atau justru merasa terbebani oleh campur tangan mereka? Dengan mengenali emosi dan ekspektasi ini sejak awal, Mama dan Papa dapat lebih mudah menempatkan diri dan mengatur batasan yang sehat.

Dalam teori perkembangan psikososial yang dikemukakan Erik Erikson, manusia di usia lanjut cenderung membutuhkan rasa bermakna dan dihormati atas pengalaman hidupnya. Jadi, selain menghargai pandangan mereka, Mama juga bisa melibatkan kakek dan nenek dalam aktivitas kecil agar mereka merasa memiliki peran penting dalam kehidupan cucunya.

2. Samakan persepsi tentang kebutuhan si Kecil

Freepik/pch.vektor
Freepik/pch.vektor

Perbedaan generasi kerap membuat cara pandang dalam merawat anak menjadi tidak sejalan. Karena itu, penting untuk menyamakan persepsi dan tujuan pengasuhan sejak awal. Dengan begitu, mama, papa, serta kakek dan nenek punya panduan yang sama dalam memenuhi kebutuhan si Kecil sesuai tahapan usianya.

Sebelum menitipkan bayi, Mama bisa mengajak diskusi ringan tentang rutinitas harian anak, jam tidur, serta cara menenangkan bayi saat rewel. Semakin jelas informasi yang dibagikan, semakin kecil pula potensi salah paham.

Orangtua yang memahami perkembangan anak di setiap usia akan lebih mudah menjelaskan alasan di balik pola asuh modern yang diterapkan. Ini membantu kakek-nenek menyesuaikan diri tanpa merasa dikritik atau di kesampingkan.

3. Bangun komunikasi yang efektif dan penuh empati

Pinterest.com
Pinterest.com

Kunci keharmonisan antara orangtua dan kakek-nenek dalam mengasuh bayi adalah komunikasi yang efektif. Sampaikan pendapat dengan nada yang lembut dan gunakan waktu yang tepat agar pembicaraan tidak menyinggung perasaan.

Banyak psikolog menyarankan prinsip right people, right situation, right time dalam berkomunikasi. Artinya, pilih waktu dan situasi yang tenang sebelum membicarakan hal-hal sensitif seperti perbedaan pola tidur, pemberian MPASI, atau cara menenangkan bayi.

Hindari menyalahkan atau menilai pendapat kakek-nenek sebagai "kuno". Sebaliknya, jelaskan dari sudut pandang Mama, misalnya, “Sekarang dokter anak menyarankan agar bayi tidak diberi madu sebelum usia satu tahun, karena sistem pencernaannya belum siap”. 

4. Tentukan batasan dan rutinitas yang disepakati

Freepik
Freepik

Salah satu sumber konflik yang sering muncul adalah perbedaan aturan dan rutinitas di rumah kakek-nenek. Misalnya, bayi yang biasanya tidur siang pukul 12.00 di rumah, tapi di rumah kakek justru diajak bermain hingga sore.

Untuk menghindari hal ini, sebaiknya buat kesepakatan tentang rutinitas anak sejak awal, mulai dari jadwal tidur, waktu makan, hingga aktivitas bermain. Kakek-nenek mungkin ingin memanjakan cucu, tapi dengan komunikasi yang baik, mereka biasanya akan memahami bahwa konsistensi justru membantu anak merasa aman dan nyaman.

Rutinitas yang stabil dapat membantu bayi memiliki pola tidur yang lebih teratur serta memperkuat ikatan emosional dengan pengasuhnya, dilansir dari laman Kids First Services.

5. Apresiasi peran kakek dan nknek

Pinterest.com
Pinterest.com

Tidak bisa dimungkiri, kakek dan nenek berperan besar dalam kehidupan cucu mereka. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kasih sayang yang mereka berikan.

Apresiasi kecil seperti memberikan waktu istirahat untuk mereka, menulis ucapan terima kasih, atau mengajak mereka ikut dalam momen keluarga dapat membuat mereka merasa dihargai. Ketika kakek dan nenek bahagia, hubungan keluarga pun akan semakin hangat dan harmonis.

Selain itu, hubungan positif antara mama dan papa dengan kakek-nenek akan menjadi contoh baik bagi si Kecil tentang bagaimana menghormati orangtua di masa depan investasi emosional yang akan bertahan seumur hidup.

Nah, dengan penjelasan sebelumnya, Mama dan Papa kini bisa memahami bahwa membangun kesepakatan dengan kakek dan kenek saat mengasuh bayi bukan hanya tentang aturan, tetapi juga tentang saling menghargai peran dan menciptakan lingkungan penuh kasih untuk tumbuh kembang si Kecil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Bayi Tahu saat Orangtua Sedih meski Mama dan Papa Tidak Menunjukkannya

07 Nov 2025, 13:11 WIBBaby