4 Hal yang Dibutuhkan Remaja secara Psikologis, Orangtua Wajib Tahu!

- Anak butuh didengarkan, bukan dihakimi
- Anak perlu dipahami perasaannya, bukan dibandingkan dengan orang lain
- Anak perlu diterima kelemahannya, bukan justru semakin dijatuhkan
- Anak perlu diberi kepercayaan, meski masih dalam tahap belajar
Menjadi orangtua bukanlah pekerjaan yang mudah. Mungkin sebagian dari Mama ada yang merasa lelah dalam membimbing anak, khususnya anak yang mulai beranjak remaja.
Tapi, pernah nggak Mama terpikir kalau anak juga merasa disalahpahami oleh orangtuanya. Remaja bukan sekadar anak ‘susah diatur’.
Mereka sedang berada dalam fase paling membingungkan dalam hidup, yaitu belajar memahami dunia. Sejatinya, kunci dari semua ini adalah saling mendengarkan tanpa buru-buru menghakimi.
Nah, kali ini Popmama.com siap membahas beberapa hal yang dibutuhkan remaja secara psikologis melansir dari unggahan Psikolog Irma Gustiana di akun Instagram @ayankirma.
1. Anak butuh didengarkan, bukan dihakimi
Hal pertama yang paling dibutuhkan anak remaja sebenarnya sederhana. Yaitu didengarkan.
Banyak dari anak bercerita bahwa saat pulang ke rumah dan ingin berbagi cerita, justru mereka malah disela, langsung dinasihati panjang lebar, atau bahkan diceramahi.
Padahal, sering kali mereka hanya ingin didampingi. Anak membutuhkan orangtua yang hadir penuh untuk dirinya dan mendengarkan tanpa terburu-buru memberikan nasihat atau solusi.
“Banyak dari mereka itu yang cerita bahwa ketika mereka pulang, kemudian ingin bercerita, tapi ternyata selalu disela, kemudian dikasih nasihat yang panjang lebar atau diceramahin. Padahal kadang-kadang mereka itu cuma butuh ada yang hadir,” jelas Irma Gustiana.
2. Anak perlu dipahami perasaannya, bukan dibandingkan dengan orang lain

Pada dasarnya, anak sangat ingin dipahami oleh orangtua, bukan justru dibandingkan dengan orang lain yang lebih unggul.
Ketika mereka dibandingkan dengan orang lain, anak cenderung akan berpikir dirinya tidak pernah cukup dan berpotensi mengembangkan rasa tidak percaya diri.
“Mereka juga pengennya itu dipahami, bukan dibandingkan. Karena percaya deh, jadi remaja di zaman sekarang itu cukup berat. Jadi, ketika mereka dibandingkan sama anak orang lain mereka akan merasa nggak pernah cukup. Mereka ingin dianggap sebagai orang yang unik dan berbeda dari orang lain,” kata Irma Gustiana.
3. Anak perlu diterima kelemahannya, bukan justru semakin dijatuhkan

Anak ingin diterima, bahkan ketika mereka melakukan kesalahan atau mengalami kegagalan. Sebab, banyak dari anak yang masih sering dihakimi dan bahkan dimarahi ketika melakukan sebuah kesalahan.
Padahal, yang anak butuhkan adalah tempat aman di mana mereka bisa diterima dengan baik. Anak hanya ingin mendapatkan validasi bahwa kegagalan tidak akan memengaruhi kasih sayang orangtua.
“Mereka ingin diterima, bahkan saat mereka melakukan kesalahan atau kegagalan. Sering banget mereka bilang, saat aku lagi jatuh, gagal, salah, justru aku dimarah-marahi. Padahal yang mereka ingin adalah rumah itu jadi tempat aman walaupun mereka lagi nggak baik-baik saja,” ungkap Irma Gustiana.
4. Anak perlu diberi kepercayaan, meski masih dalam tahap belajar

Satu hal lagi yang sangat penting adalah anak remaja perlu mendapatkan kepercayaan dari orangtua. Mereka ingin dipercaya dan dianggap mampu mendapat tanggung jawab.
“Mereka sebenarnya pengen banget dikasih kepercayaan, Mereka tuh tahu kok, mereka belum sempurna, tapi mereka juga kan sedang belajar, lagi mencari arah,” jelas Irma Gustiana.
“Remaja itu bukan anak kecil lagi. Tapi, mereka juga belum sepenuhnya jadi orang dewasa. Mereka sedang transisi, lagi belajar untuk berdiri sendiri. Tapi, memang masih membutuhkan pegangan atau sandaran dari orangtua,” lanjutnya.
Anak remaja pada dasarnya sedang berada di masa transisi untuk belajar berdiri sendiri dan masih tetap butuh dukungan dari orangtua. Yang paling mereka butuhkan adalah rasa aman dan dipahami oleh orangtua.
Mereka ingin rumah jadi tempat yang nyaman untuk pulang, bukan tempat yang terasa menakutkan atau bikin tertekan.
Nah, itu dia beberapa hal yang dibutuhkan remaja secara psikologis. Yuk, coba belajar memahami kebutuhan anak di fase remaja, Ma. Semoga informasinya membantu, ya.