9 Hal yang Membatalkan Puasa dan Bisa Diajarkan pada Anak

Ini menjadi salah satu hal yang wajib diketahui, di mana makan dan minum yang dilakukan secara sengaja sudah dipastikan bisa membatalkan puasa atau membuat puasa tidak sah. Hal ini sebagaimana anjuran berpuasa yang harus menahan lapar dan haus hingga adzan maghrib berkumandang. 

Sama seperti poin sebelumnya, muntah yang dilakukan secara disengaja juga membuat amalan puasa yang anak lakukan menjadi sia-sia, Ma. Hal ini karena muntah yang disengaja bisa membatalkan puasa anak dan tidak boleh dilanjutkan.

Lain cerita jika memang anak muntah karena kondisinya sedang tidak sehat, itu boleh dibatalkan dan tidak dianjurkan berpuasa karena kondisi demikian. Namun, jika anak memasukkan jari ke mulut hingga muntah, inilah yang membuat puasanya batal dan sia-sia.

Perempuan yang sudah memasuki usia remaja dan mengalami haid saat puasa, maka puasa yang dilakukan pun akan batal. Sehingga anak remaja mama yang mengalami haid, tidak diwajibkan berpuasa, namun harus tetap mengganti puasanya di hari lain setelah bulan Ramadan berakhir.

Selain makanan, apa pun yang masuk ke dalam mulut secara disengaja juga bisa membuat puasa anak menjadi sia-sia atau batal, Ma. Itulah mengapa saat berpuasa, setiap umat muslim tidak diperbolehkan menelan apa pun ke dalam rongga mulut. Sebab hal ini menjadi pemicu batalnya puasa yang sedang dikerjakan.

Seperti poin sebelumnya, menelan dahak juga menjadi hal yang bisa membatalkan puasa, Ma. Sebab jika anak mama sudah mengeluarkan dahak ke rongga mulut, lalu ia telan kembali karena disengaja, maka ini yang akan membatalkan puasa anak. 

Selain menahan lapar dan haus, puasa juga mengajarkan anak untuk menahan emosi. Saat mereka berada dalam emosi berlebihan, hal ini sebenarnya tidak membatalkan puasa, hanya saja bisa mengurangi pahala puasa yang Allah janjikan.

Sebab saat anak emosi, biasanya anak akan lebih susah mengontrol dirinya. Sehingga akan membuat anak melakukan beberapa kegiatan yang tidak seharusnya sepert memukul temannya atau melempar barang karena emosi. Daripada pahala mereka berkurang, sebaiknya ajak anak untuk melatih kesabarannya yuk!

Melansir dari situs resmi Baznas, hal yang membatalkan puasa lainnya adalah ketika seseorang hilang kesadaran atau mabuk sepanjang hari.

Perlu anak pahami bahwa kesadaran diri sangat penting, karena puasa tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tapi juga membutuhkan niat dan kesadaran penuh untuk menjalankannya.

Jika seseorang sakit parah hingga hilang kesadaran, seperti pingsan, maka puasanya dianggap batal karena ia tidak lagi mampu memenuhi syarat utama puasa, yaitu niat dan kesadaran.

Dengan penjelasan ini, anak dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan dan kesadaran selama menjalankan ibadah puasa untuk memenuhi syarat utama berpuasa.

Berobat dengan memasukkan suatu benda ke dalam dubur, seperti pada penderita ambeien atau orang yang menggunakan kateter urin, dapat menjadi hal yang membatalkan puasa juga, Ma.

Menurut sebagian besar ulama, hal ini karena memasukkan benda apa pun ke dalam tubuh melalui rongga tersebut bisa membatalkan puasa, termasuk untuk keperluan medis seperti penderita ambeien.

Namun, perlu dijelaskan pada anak bahwa kesehatan tetap menjadi prioritas, sehingga jika pengobatan tersebut sangat diperlukan, anak bisa mengganti puasanya di hari lain setelah sembuh.

Sebenarnya, berenang saat puasa diperbolehkan kok, Ma. Hanya saja untuk anak-anak, mereka harus bisa menjaga dirinya agar tidak ada air yang masuk ke tubuh.

Seperti misalnya tak sengaja terminum air di kolam. Hal ini menjadi pemicu batalnya puasa anak. Jadi, sebaiknya berenang saat berpuasa dihindari guna terjadinya hal-hal yang bisa membatalkan puasa, ya!

Itulah beberapa hal yang membatalkan puasa atau membuat puasa anak mama tidak sah. Yuk, kita beritahu anak sedari dini agar anak menjalankan puasanya secara lebih optimal demi meraih pahala dari Allah SWT.

Selamat menjalankan ibadah puasa untuk Mama dan keluarga di rumah, ya!