- Kalau kamu bisa menciptakan alat baru, alat itu akan seperti apa?Pertanyaan ini membantu anak melatih imajinasi sekaligus cara berpikir logis. Anak belajar memikirkan fungsi, bentuk, dan manfaat dari alat yang mereka bayangkan. Mama juga bisa menggali lebih dalam dengan bertanya “kenapa kamu pilih alat itu?”
- Kalau hewan bisa bicara, menurutmu mereka akan bilang apa?Pertanyaan ini melatih empati dan cara anak memandang dunia dari sudut pandang lain. Jawaban mereka mungkin unik atau lucu, tapi itu tanda bahwa mereka sedang mengembangkan cara berpikir terbuka.
- Kenapa, ya, kita punya musim yang berbeda-beda?Dengan pertanyaan ini, anak terdorong untuk mencari penjelasan dari hal yang mereka alami sehari-hari. Mama bisa bantu menambahkan fakta kecil tanpa langsung memberi semua jawaban, supaya anak terbiasa berpikir kritis.
- Bagaimana kamu menjelaskan warna ke orang yang tidak bisa melihat?Pertanyaan ini melatih anak untuk berpikir kreatif dan menggunakan perasaan atau pengalaman untuk menjelaskan sesuatu. Ini membantu mereka mengasah cara berkomunikasi dan berimajinasi.
- Apa saja cara kita bisa menghemat air di rumah?Pertanyaan ini mengajak anak berpikir tentang solusi dari masalah nyata. Anak belajar bahwa mereka juga punya peran dalam menjaga lingkungan.
Pertanyaan Terbuka untuk Anak agar Berpikir Mandiri dan Kreatif

- Anak perlu dilatih berpikir mandiri dan kreatif melalui pertanyaan terbuka
- Pertanyaan seperti menciptakan alat baru atau mengurangi sampah dapat melatih critical thinking anak
- Mama bisa membuat obrolan lebih bermakna dengan fokus pada proses berpikir anak dan memberikan respon antusias
Kemampuan berpikir kritis adalah bekal penting bagi anak dalam menghadapi berbagai situasi di kehidupan sehari-hari. Dari hal-hal kecil seperti memilih mainan, sampai menyelesaikan masalah, kemampuan ini akan sangat membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan mandiri.
Sayangnya, keterampilan ini tidak muncul begitu saja. Anak perlu dilatih untuk berani berpikir, berimajinasi, dan mengungkapkan ide. Salah satu cara paling sederhana yang bisa dilakukan orang tua adalah dengan mengajukan pertanyaan terbuka.
Dengan pertanyaan terbuka, anak akan belajar menyampaikan pendapat, mempertimbangkan berbagai sudut pandang, dan mengembangkan kemampuan problem solving. Yuk, simak contoh pertanyaan yang sudah popmama.com rangkum dan Mama mulai berikan untuk melatih critical thinking anak di rumah!
Contoh List Poin Pertanyaan dan Penjelasan

Kalau kamu bisa buat hari libur sendiri, kamu mau rayakan apa? Selain seru, pertanyaan ini membuat anak belajar mengaitkan ide dengan nilai yang mereka anggap penting. Mama juga bisa tahu hal-hal apa saja yang bermakna bagi mereka.
- Kenapa beberapa hewan hanya aktif di malam hari?Pertanyaan ini melatih rasa ingin tahu anak terhadap alam sekitar. Mama bisa gunakan jawaban mereka sebagai pintu masuk untuk menjelaskan tentang kebiasaan hewan.
- Bagaimana internet bisa bekerja?Pertanyaan ini mendorong anak untuk berpikir tentang hal yang mereka gunakan setiap hari. Meskipun jawabannya belum tentu tepat, proses mereka mencari penjelasanlah yang penting.
- Kenapa kita perlu tidur?Pertanyaan ini membantu anak belajar tentang tubuh dan kebutuhan diri. Mama juga bisa tambahkan penjelasan sederhana agar mereka lebih memahami pentingnya waktu istirahat.
- Kalau tidak ada mobil di dunia ini, apa yang akan terjadi?Pertanyaan ini melatih anak berpikir tentang sebab-akibat dan mencari alternatif solusi. Anak jadi belajar membayangkan dunia dengan cara berbeda.
- Bagaimana cara kamu mengurangi sampah di dunia?Pertanyaan ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kesadaran terhadap lingkungan. Mama bisa dorong anak untuk menyebut ide mereka sendiri, sekecil apa pun itu.
- Kenapa beberapa tumbuhan beracun?Pertanyaan ini mengasah rasa ingin tahu dan penalaran. Anak jadi belajar bahwa setiap hal punya alasan dan fungsi tertentu di alam.
- Apa yang terjadi kalau tidak ada sekolah?Pertanyaan ini membantu anak memahami peran penting pendidikan dan lingkungan belajar dalam kehidupan sehari-hari.
- Bagaimana ponsel bisa tahu begitu banyak hal?Pertanyaan ini mendorong anak berpikir tentang teknologi yang sering mereka gunakan. Mama bisa bantu menjelaskan secara sederhana sambil mengajukan pertanyaan lanjutan.
- Kalau kamu jadi penemu, masalah apa yang ingin kamu selesaikan?Pertanyaan ini mengajarkan anak berpikir visioner, mencari solusi, dan membangun empati terhadap masalah sekitar.
- Kenapa orang-orang berbicara dengan bahasa yang berbeda-beda?Pertanyaan ini membuka pemahaman anak tentang keberagaman budaya dan bahasa. Mereka belajar menghargai perbedaan dan melihat dunia secara lebih luas.
Tips agar Obrolan dengan Anak Jadi Lebih Bermakna

Selain memilih pertanyaan yang tepat, Mama juga bisa membuat obrolan dengan anak lebih bermakna dengan beberapa cara. Pilihlah momen santai, misalnya saat makan malam, jalan sore, atau sebelum tidur, agar anak lebih nyaman terbuka. Fokuslah pada proses berpikir anak, bukan jawaban yang benar atau salah, dan berikan respon yang antusias seperti “Wah, ide kamu keren banget!” atau “Seru juga ya cara kamu mikirnya!” Setelah itu, ajak anak berpikir lebih jauh dengan pertanyaan lanjutan, tapi jangan terburu-buru memberi jawaban sendiri agar mereka punya waktu mengeksplorasi ide. Jika dilakukan rutin, meski hanya satu pertanyaan kecil setiap hari, kemampuan berpikir kritis anak akan semakin terlatih dan berkembang dengan menyenangkan.
Nah, Ma, mulai biasakan anak menjawab pertanyaan terbuka setiap hari. Kebiasaan sederhana ini membantu mereka berpikir mandiri, kreatif, dan percaya diri, sekaligus membangun cara pandang positif terhadap dunia.



















