Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Amankah Penggunaan Diffuser dan Essential Oil di Dekat Anak?

Ouroilyhouse.com
Ouroilyhouse.com

Saat ini, diffuser menjadi tren di kalangan masyarakat. Tak heran, banyak keluarga yang menggunakannya di rumah untuk memberikan kelembaban dan tentunya membuat ruangan menjadi lebih wangi dengan tambahan minyak esensial.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Saat menggunakan produk tertentu di rumah pastikan Mama selalu berhati-hati jika penggunaannya di sekitar anak-anak, tidak terkecuali untuk penggunaan minyak esensial.

Meskipun Mama tahu betapa memuaskannya mendifusikan minyak lavender untuk menenangkan pikiran atau minyak kayu putih untuk menyegarkan dengan cepat, namun tetap saja perlu diketahui terlebih dulu mengenai "Apakah pewangi terkonsentrasi ini aman untuk anak-anak?"

Agar lebih yakin, kali ini Popmama.com telah merangkum informasinya di bawah ini. Baca terus yuk!

1. Walaupun minyak esensial umumnya aman, penggunaannya tetap harus berhati-hati

Freepik/Nastyaofly
Freepik/Nastyaofly

Dilansir dari Mindbodygreen.com, seorang pakar kesehatan mental anak, Roseann Capanna-Hodge, Ed.D., LPC, mengatakan bahwa minyak esensial umumnya aman untuk disebarkan di sekitar anak-anak dari segala usia.

"Minyak esensial memiliki khasiat obat, jadi bisa sangat membantu untuk menenangkan saraf anak-anak." ujar Capanna-Hodge.

Ia menambahkan bahwa ada penelitian yang juga menemukan bahwa mendifusikan minyak esensial berpotensi menenangkan kulit anak-anak. Namun demikian, seperti halnya menggunakan zat apa pun di sekitar anak-anak, tetap harus berhati-hati.

2. Jangan lupa untuk meletakkan essential oil jauh dari jangkauan anak

Vitacost.com
Vitacost.com

Agar tetap aman, pertama-tama, pastikan untuk menjaga botol minyak esensial jauh dari jangkauan anak agar tidak dimainkan atau tertelan tidak sengaja.

Minyak esensial memiliki kandungan yang sangat kuat dan bisa berbahaya jika dihirup atau dioleskan langsung ke kulit.

"Minyak esensial tertentu seperti kayu manis dan thyme dapat mengiritasi selaput lendir saat menyebar," tambah Capanna-Hodge.

Untuk melindungi anak, Mama mungkin ingin menyimpan minyak yang lebih menyengat dan berbau pedas di kamar tidur daripada di area umum seperti ruang keluarga.

Jika Mama melihat anak mulai batuk atau pilek setelah menyalakan diffuser, itu pertanda ia mungkin bereaksi terhadap minyak. Segera matikan mesin difusser dan letakkan di ruangan lain, atau cium bau minyak dari botol untuk merasakan pengalaman minyak esensial pribadi.

Untuk lebih amannya, American Association of Naturopathic Physicians mengatakan bahwa sebaiknya tidak menyebarkan minyak di sekitar anak di bawah usia tiga bulan.

3. Penggunaan wewangian ruangan yang aman dan perlu diketahui

Freepik/Pvproduction
Freepik/Pvproduction

Meskipun dibolehkan untuk menyebarkan sebagian besar minyak esensial di sekitar anak-anak, Capanna-Hodge menawarkan beberapa tips bermanfaat untuk memastikan Mama melakukannya dengan aman.

Sebagai permulaan, gunakan diffuser minyak esensial dan jangan memasukkan minyak ke dalam pelembab udara atau apa pun yang tidak diberi label sebagai minyak esensial aman untuk anak.

Jika permukaan plastik pada diffuser tidak cukup kuat untuk menahan minyak, plastik tersebut bisa rusak seiring waktu.

Ia menambahkan bahwa minyak esensial juga tidak boleh dioleskan langsung ke kulit anak-anak tanpa terlebih dahulu diencerkan dengan Carrier Oil (minyak pembawa). Beberapa contoh minyak pembawa seperti, minyak kelapa, minyak jojoba, minyak zaitun, minyak argan, dan lain-lain.

Menyebarkan minyak esensial umumnya jauh lebih aman daripada menyemprotkan penyegar udara yang mengandung bahan kimia di dalam ruangan.

"Itu harus dihindari dengan pasti di sekitar anak-anak," kata Capanna-Hodge.

Untuk lilin, Capanna-Hodge menambahkan bahwa lilin berkualitas tinggi dengan minyak alami adalah alternatif yang baik, daripada lilin dengan wewangian sintetis.

Nah itulah beberapa informasi seputar aman atau tidaknya penggunaan minyak esensial pada anak-anak. Seperti yang dikatakan sebelumnya, minyak esensial biasanya aman untuk menyebar di sekitar anak-anak, dan baunya sebenarnya bisa sangat membantu menenangkan mereka.

Namun, selalu menjadi ide yang baik untuk memeriksa kembali dengan dokter anak terkait dengan kebutuhan khusus anak, agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan kesehatan anak.

Share
Editorial Team

Anak 1,5 Tahun Masih Ngeces? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

anak 1,5 tahun masih ngeces
Itchybabyco.com.au

Anak usia 1,5 tahun seharusnya sudah mulai berkurang kebiasaan ngeces-nya, tapi bagaimana jika air liurnya masih berlebih jika usia si Kecil sudah lebih dari 1,5 tahun?

Kondisi ini biasanya bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari tumbuh gigi hingga perkembangan otot mulut yang belum optimal.

Meski terlihat sepele, ngeces atau air liur berlebih di usia ini bisa mengganggu kenyamanan si Kecil, Ma. Jadi, kita sebagai orangtua perlu memahami penyebabnya agar bisa mengambil langkah tepat untuk mengatasinya.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkumkan informasi selengkapnya terkait air liur berlebih atau ngeces pada anak usia 1,5 tahun ke atas.

1. Anak 1,5 tahun masih ngeces bisa jadi tanda bahaya?

Mengutip dari salah satu video TikTok yang dipaparkan oleh Prof. Dr. dr. Hardiono D Pusponegoro, Sp.A(K) dalam akun Tentang Anak, dokter spesialis anak yang kerap berbagi edukasi ini menyebutkan bahwa anak usia 1,5 tahun yang masih ngeces bisa jadi tanda kondisi tertentu, Ma.

"Anak 1,5 tahun masih ngeces (sebaiknya) periksa. Belum tentu abnormal, tapi periksa aja (ke dokter spesialis anak)," ujar Prof. Hardiono dalam video tersebut.

Menurut penjelasannya, anak yang sudah melewati usia 1,5 tahun tapi masih mengeluarkan air liur berlebih atau ngeces, bisa jadi mengalami kondisi tertentu, Ma.

Mulai dari anak yang kecerdasannya tidak optimal, hingga kurangnya hormon tiroid. Itulah mengapa Prof. Hardiono menyarankan orangtua untuk memeriksakan kondisi anaknya jika demikian.

2. Air liur berlebih pada anak usia 1 tahun ke atas