- Anak terlihat kesulitan bernapas atau terengah-engah.
- Anak batuk terus-menerus dalam upaya mengeluarkan benda yang menyumbat saluran napasnya.
- Anak yang tadinya baik-baik saja mendadak sulit bernapas, wajah memerah atau kebiruan, dan terlihat panik.
Balita Lebih Rentan Tersedak, Kenali Tanda dan Penyebabnya!

Selain dialami oleh orang dewasa, tersedak juga menjadi satu kejadian darurat yang sering kali dialami oleh balita. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan berpotensi mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.
Sebagai orangtua, tentu penting untuk memahami alasan mengapa balita rentan mengalami tersedak, makanan apa yang rentan membuat anak tersedak, serta cara mengenali tanda-tandanya.
Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkumkan penjelasan lengkapnya!
1. Alasan yang menyebabkan anak tersedak

Ada beberapa alasan utama mengapa anak balita memiliki risiko tinggi untuk tersedak, di antaranya anak sedang dalam masa eksplorasi.
Melansir dari situs American Academy of Pediatrics, balita cenderung memasukkan berbagai benda di sekitarnya ke dalam mulut, termasuk mainan kecil, kancing, atau benda lain yang berisiko tersedak.
Selain itu, di usia ini anak juga belum memiliki keterampilan makan yang sempurna. Kemampuan mengunyah dan menelan anak usia balita masih berkembang, inilah yang membuat mereka lebih sulit menangani makanan yang keras atau berbentuk kecil, sehingga meningkatkan risiko tersedak.
Penyebab lainnya karena anak memiliki saluran napas yang lebih sempit dibandingkan orang dewasa, sehingga benda kecil yang masuk ke dalam mulutnya dengan mudah menyumbatnya hingga tersedak.
2. Makanan yang berbahaya bagi balita

Popcorn menjadi salah satu jenis makanan yang rentan menyebabkan balita tersedak. Hal ini karena tekstur popcorn yang keras dan tidak rata membuatnya sulit dikunyah dengan baik oleh balita.
Selain popcorn, dr. Yuni Astria, SpA selaku dokter spesialis anak baru-baru ini menambahkan bahwa kacang menjadi makanan lainnya yang menjadi penyebab hampir 60% balita tersedak.
Dijelaskan juga oleh dr. Yuni bahwa kacang memiliki sifat higroskopis, yang membuatnya mudah mengembang dan dapat menyumbat saluran napas anak.
Ukuran kacang yang kecil juga lebih rawan tersangkut di saluran napas anak, terutama jika mereka belum mengunyah dengan baik. Terlebih lagi teksturnya yang keras juga sulit dihancurkan oleh gigi anak, terutama balita yang mungkin belum memiliki gigi geraham untuk mengunyah makanan dengan sempurna.
3. Tanda anak tersedak dan cara mengatasinya
Tidak seperti orang dewasa, anak-anak akan lebih sulit mengenali jika mereka sedang tersedak. Untuk itu, orangtua perlu waspada terhadap tanda-tanda berikut yang menunjukkan bahwa anak sedang tersedak:
Saat anak mengalami tanda di atas, hindari memasukkan jari ke mulut anak untuk mengambil benda asing, karena justru bisa mendorongnya lebih dalam.
Jika anak mama masih bisa batuk atau berbicara, minta dia untuk terus batuk dengan kuat untuk mengeluarkan benda yang menyumbat.
Cara lainnya mengatasi anak yang tersedak adalah dengan metode back blows dan abdominal thrusts (tekanan perut), yaitu metode jika batuk tidak efektif dan anak makin kesulitan bernapas. Caranya adalah sebagai berikut:
- Berdiri atau berlutut di belakang anak dan lingkarkan lengan di pinggangnya.
- Kepalkan satu tangan dan letakkan di atas pusar anak.
- Pegang kepalan dengan tangan lainnya dan lakukan 5 dorongan cepat ke arah dalam dan atas.
4. Cara mencegah tersedak pada anak

Tersedak pada balita adalah kondisi yang serius, terlebih jika tidak segera ditangani. Namun, kondisi ini sebenarnya dapat dicegah dengan langkah-langkah sederhana, Ma.
Beberapa cara yang bisa dilakukan tentunya dengan menghindari pemberian makanan berisiko seperti popcorn dan kacang utuh.
Berikan pada mereka makanan dengan ukuran kecil atau sudah dipotong terlebih dahulu, hal ini agar lebih mudah dikunyah dan ditelan. Pastikan juga untuk selalu mengawasi anak saat makan dan pastikan mereka makan dalam posisi duduk.
Dengan memahami risiko, mengenali tanda-tanda tersedak, dan memberikan makanan yang aman, Mama dapat melindungi si Kecil dari bahaya ini.



















