- Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan berani mencoba hal baru karena merasa didukung.
- Risiko untuk mengalami masalah emosional dan perilaku di masa remajanya menjadi lebih kecil.
- Anak memiliki standar yang tinggi tentang bagaimana harus diperlakukan dengan hormat oleh orang lain, karena itulah yang diterimanya dari ayah.
- Anak merasa memiliki pelindung pertama dalam hidupnya, yang memberikan rasa aman untuk menjalani dunia.
5 Fakta Tersembunyi Peran Papa untuk Tumbuh Kembang Balita

Sering disepelekan, ternyata peran seorang papa dalam pengasuhan anak, terutama di usia toddler atau balita, memiliki peranan pentin untuk tumbuh si Kecil!
Masih seringkali dianggap sebagai 'pembantu' Mama, padahal interaksi antara papa dan anak balita memiliki keunikan dan dampak yang sangat mendalam dan berbeda, lho.
Sejumlah psikolog perkembangan anak sering menyoroti ikatan Mama dan anak, tapi tak banyak yang tahu bahwa hubungan Papa dan balita juga perlu dibahas lebih luas.
Pasalnya, kontribusi Papa justru bisa membentuk fondasi keberanian, kecerdasan bahasa, hingga kepercayaan diri si Kecil, Ma. Yuk, cari tahu apa saja peran tersembunyi Papa untuk tumbuh kembang anak dalam artikel Popmama.com berikut ini.
1. Anak bisa membaca "aura" Papa, lho!

Tahukah Mama, anak usia 1-3 tahun itu memiliki kepekaan luar biasa, lho!
Karena kepekaan inilah, anak seringkali disebut sebagai pembaca emosi yang andal. Apapun perasaan yang sedang Papa rasakan, si Kecil bisa dengan cepat merasakan apakah sedang stres, sedih, atau bahagia.
Hal ini bisa anak baca hanya dengan membaca ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan nada suara Papa saat bersamanya.
Kepekaan yang disebut bisa membaca "aura" Papa ini terjadi karena sejak bayi, otak mereka telah terhubung untuk mengenali dan merespons sinyal-sinyal sosial dari pengasuh utamanya, termasuk Papa.
Jadi, jika Papa datang dengan aura positif, si Kecil pun akan lebih mudah untuk diajak bermain dan tertawa, Ma.
2. Tempat anak belajar keberanian dan role model

Mama mungkin sering melihat konten menghibur sekaligus bikin deg-degan, saat anak-anak ditinggal dengan Papanya. Mulai dari loncat tinggi, sampai ada aja tingkah Papa dan anak yang bikin geleng kepala.
Tapi, hal ini justru bisa menjadi cara tersendiri untuk Papa mengajarkan keberanian pada anak, Ma. Karena pola asuh Papa seringkali lebih fisik dan menantang.
Itulah mengapa jika bersama Papa, si Kecil biasanya jadi lebih "nekat" seperti misalnya berani loncat dari tempat tinggi, manjat sofa, atau lari lebih kencang.
Ini terjadi karena mereka memiliki keyakinan penuh bahwa sang Papa akan selalu melindunginya. Keberanian ini crucial untuk membangun kepercayaan diri dan kemampuan mengambil risiko yang sehat.
Nggak hanya itu, apa yang Papa lakukan juga menjadi role model pertama mereka, Ma. Biasany anak akan mengamati dengan saksama bagaimana cara Papa memperlakukan Mama, berbicara kepada orang lain, dan menyelesaikan masalah.
Dari sinilah anak laki-laki biasanya belajar tentang respek, dan anak perempuan belajar tentang standar bagaimana mereka harus diperlakukan di masa depan.
3. Pelukan dan suara Papa adalah magic untuk anak

Dalam sejumlah penelitian, terbukti bahwa sentuhan dan suara Papa mempunyai kekuatan magic untuk anak, lho!
Jika si Kecil kerap mendapat sentuhan seperti pelukan dari Papa, penelitian menyebutkan bahwa pelukan ini bisa membantu menurunkan kadar hormon stres (kortisol) pada anak dan membuat mereka merasa lebih tenang serta aman.
Sementara jika si Kecil sering mendengar suara Papanya, ini bisa menstimulasi otak mereka karena nada suara Papa biasanya cenderung lebih dalam dan bassy, sehingga memberikan stimulasi auditori yang berbeda bagi anak.
Dengan suara demikian, biasanya membuat anak timbul rasa keingintahuannya yang pada akhirnya bisa merangsang bagian otak yang terkait dengan eksplorasi dan keberanian.
4. Bisa mempercepat bicara anak

Kalau si Kecil sering diajak bicara dengan Papanya, ini juga bisa membantu mereka lebih cepat berbicara, Ma.
Gaya komunikasi Papa dengan anak ternyata jadi booster untuk kemampuan bicara balita, karena Papa memiliki kosakata dan istilah yang biasanya jarang dipakai Mama. Inilah yang membuat anak bisa memperkaya perbendaharaan kata.
Tak hanya itu, biasanya Papa juga berbicara lebih singkat dan jelas, seperti misalnya "Ayo, naik!". Kalimat sederhana ini akan lebih mudah ditiru anak dibandingkan kalimat panjang dan halus yang kerap diucapkan Mama, seperti "Yuk, kita coba naik ke sini."
Alasan lain mengapa peran Papa penting dalam mempercepat bicara anak adalah karena Papa lebih sering bertanya hal yang memicu respons, seperti "Mana bola?" yang mendorong anak untuk menjawab dan berinisiatif dalam percakapan.
5. Peran Papa yang begitu spesial bagi anak perempuan

Bagi seorang anak perempuan, hubungannya dengan Papa adalah hubungan dengan laki-laki pertama dalam hidupnya yang akan membentuk persepsinya tentang dunia.
Itulah mengapa banyak istilah yang mengungkapkan bahwa Papa adalah cinta pertama seorang anak perempuan.
Ketika Papa hadir dan memberikan penuh kasih sayang sejak anak kecil, ini akan memberikan dampak yang sangat positif pada tumbuh kembang anak perempuan kelak nanti. Di antaranya:
Jadi, jika disimpulkan adalah peran Papa nggak hanya sebagai pencari nafkah dalam keluarga atau teman bermain sesekali saja, Ma.
Interaksi penuh cinta, keberanian, dan kedekatan fisik antara Papa dan anak balitanya adalah investasi terbesar untuk membentuk anak yang resilien, cerdas, dan percaya diri.
Yuk, Ma, kita ajak Papa untuk terlibat lebih dalam sejak dini, karena sentuhan dan perhatian mereka adalah warisan berharga yang akan terus dibawa oleh si Kecil hingga mereka dewasa nanti.



















