Gagal! Anak Dikasih Pare biar Berhenti Emut Jempol tapi Malah Doyan
Dalam video TikTok pada akun @baby.cutee.16, orangtua mencoba cara unik dengan memberikan pare kepada anak mereka sebagai upaya untuk menghentikan kebiasaan mengemut jempol. Mereka berharap bahwa anak akan menghindari jempolnya karena rasa pahit pare. Namun, yang terjadi adalah anak malah menjadi suka dengan rasa pahit pare dan mulai menyukainya sebagai camilan.
Misi orangtuanya untuk menghentikan kebiasaan mengemut jempol anak pun gagal, karena anak justru menyukai pare. Ini adalah situasi yang unik dan menghibur yang menjadi viral di media sosial karena endingnya yang tak terduga.
Nah, tahukah Mama bahwa untuk mengatasi kebiasaan mengemut jempol pada anak, ada beberapa tips dan cara lain yang bisa dicoba, nih! Popmama.com telah merangkumnya berikut ini.
1. Berikan pujian dan hadiah
Pujian adalah ketika orangtua memberikan kata-kata positif kepada anak sebagai bentuk pengakuan atas usaha dan prestasi mereka dalam tidak mengemut jempol. Hadiah adalah sesuatu yang anak dapat terima sebagai imbalan atas perilaku baik mereka.
Pemberian pujian dan hadiah ini membantu memotivasi anak untuk terus melanjutkan perilaku positif mereka dalam menghentikan kebiasaan mengemut jempol. Dengan memberikan pengakuan atas usaha mereka dan memberikan insentif positif, anak akan merasa lebih termotivasi untuk berhenti mengemut jempol. Ini adalah cara yang efektif untuk memperkuat perubahan perilaku positif pada anak.
2. Bicarakan dengan anak
Ajak anak untuk berbicara tentang alasan di balik kebiasaan mengemut jempol mereka, dengarkan dengan empati, dan cari solusi bersama. Berikan alternatif yang dapat membantu anak mengatasi perasaan atau kebutuhan yang mendorong mereka untuk mengemut jempol, dan tunjukkan kesabaran serta dukungan selama proses ini.
3. Pakaikan sarung tangan
-kkpDvU6q1vvxRQZVrRQiXYFNKof7oUff.jpg)
Untuk menghentikan kebiasaan mengisap jempol pada anak, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan sarung tangan kepada mereka. Sarung tangan akan membuat anak merasa tidak nyaman saat mengisap jempol, sehingga secara perlahan mereka akan berhenti dari kebiasan ini.
4. Berikan pemahaman
Penting untuk memberikan anak pemahaman tentang bahaya mengisap jempol, namun sesuai dengan tahapan usianya. Jika anak berusia di bawah 2 tahun misalnya, Mama dapat menjelaskannya dengan kalimat sederhana dan menggunakan gambar yang menarik. Ini dapat membantu anak memahami dengan lebih baik bahwa mengisap jempol dapat berdampak buruk pada kesehatannya.
Menghentikan kebiasaan mengisap jempol pada anak memang bisa menjadi tantangan yang tidak mudah, namun sebagai orangtua, penting untuk tidak menyerah dan tetap bersabar. Ajarkan anak cara-cara yang lebih sehat untuk meredakan diri daripada mengisap jempol.
Jika anak terus mengisap jempolnya tanpa perubahan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau psikolog. Mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk memberikan panduan yang tepat dan membantu dalam mengatasi kebiasaan ini secara efektif.
