Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

50 Kata Berlawanan untuk Diajarkan kepada Anak-anak Prasekolah

Ilustrasi Lawan Kata_Cover.jpg
Popmama.com/Aristika Medinasari
Intinya sih...
  • Anak-anak prasekolah perlu diajarkan 50 kata berlawanan untuk memperkaya kosakata
  • Pengenalan kata-kata berlawanan juga membantu anak mengenal waktu, perasaan, arah gerak, serta melatih kecerdasan emosional dan motorik halus mereka.
  • Melalui pengenalan kata-kata berlawanan, anak-anak dapat belajar membandingkan, dan berpikir logis dalam memahami dunia sekitar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bahasa adalah jendela pertama anak untuk memahami dunia di sekitarnya. Lewat kata-kata sederhana, anak mulai belajar menggambarkan apa yang mereka lihat, rasakan, dan pikirkan.

Salah satu cara menyenangkan untuk memperkaya kosakata si kecil adalah dengan mengenalkan kata-kata berlawanan.

Yuk, kenalkan 50 kata yang berlawanan untuk diajarkan kepada anak-anak prasekolah berikut ini dengan contoh kalimat sederhana yang mudah dipahami anak!

Ilustrasi Lawan Kata-01.jpg
Popmama.com/Aristika Medinasari
  1. Besar – Kecil
    Anak belajar mengenali ukuran benda di sekitarnya. Melatih kemampuan membandingkan dan memahami konsep “besar” dan “kecil” dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh kalimat:

  • “Lihat, gajah itu besar, tapi kucingnya kecil ya!”
  • “Balonnya besar sekali, tapi balon adik kecil.”
  • “Mama punya sendok besar, kamu pakai sendok kecil untuk makan.”
  1. Cepat – Lambat
    Mengajarkan anak tentang kecepatan gerak dan waktu. Cocok digunakan saat bermain atau melakukan kegiatan fisik bersama.

Contoh kalimat:

  • “Ayo kita lari cepat seperti kelinci!”
  • “Sekarang jalan lambat seperti kura-kura.”
  • “Mobil merah jalannya cepat, tapi sepeda kita lambat.”
  1. Panas – Dingin
    Membantu anak mengenal perbedaan suhu melalui pengalaman nyata (air, cuaca, makanan). Juga melatih kepekaan tubuh terhadap lingkungan sekitar.

Contoh kalimat:

  • “Air teh ini panas, hati-hati ya!”
  • “Es krimnya dingin, enak di mulut!”
  • “Siang hari terasa panas, tapi malamnya dingin ya!”
  1. Bahagia – Sedih
    Mengajarkan anak mengenal dan menamai perasaan. Penting untuk melatih kecerdasan emosional sejak dini.

Contoh kalimat:

  • “Kamu terlihat bahagia waktu main sama teman, ya?”
  • “Adik sedih karena bonekanya rusak.”
  • “Kalau kita bahagia, kita bisa tersenyum lebar!”
  1. Siang – Malam
    Anak belajar mengenal waktu dalam satu hari, serta rutinitas yang berbeda antara siang dan malam.

Contoh kalimat:

  • “Sekarang siang, waktunya bermain di luar!”
  • “Nanti malam, kita tidur supaya besok segar lagi.”
  • “Matahari muncul saat siang, bintang-bintang keluar saat malam.”
Ilustrasi Lawan Kata-03.jpg
Popmama.com/Aristika Medinasari
  1. Cinta – Benci
    Anak belajar mengenali perasaan suka dan tidak suka. Mama bisa membantu anak memahami bahwa mencintai berarti menyayangi dan menghargai, sedangkan benci bisa membuat hati tidak nyaman.

Contoh kalimat:

  • “Aku cinta Mama dan Papa.”
  • “Aku benci kalau temanku diejek orang lain.”
  • “Lebih baik kita cinta teman, bukan benci, ya!”
  1. Tinggi – Pendek
    Mengenalkan perbedaan ukuran tubuh atau benda di sekitar anak. Cocok diajarkan lewat permainan atau perbandingan nyata.

Contoh kalimat:

  • “Tiang bendera itu tinggi, tapi embernya pendek.”
  • “Kakak lebih tinggi dari adik.”
  • “Menara balokmu tinggi sekali, hati-hati jangan roboh.”
  1. Buka – Tutup
    Membantu anak memahami kegiatan membuka dan menutup dalam kehidupan sehari-hari sambil melatih motorik halus mereka.

Contoh kalimat:

  • “Ayo buka pintunya, kita mau jalan-jalan.”
  • “Jangan lupa tutup botol minumnya rapat-rapat.”
  • “Kita buka jendela pagi-pagi biar udara segar masuk.”
  1. Bersih – Kotor
    Anak belajar pentingnya menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan barang-barangnya sendiri.

Contoh kalimat:

  • “Tanganmu sekarang bersih setelah cuci tangan.”
  • “Lihat, sepatu itu kotor karena dipakai main lumpur.”
  • “Kita senang kalau kamar bersih dan rapi.”
  1. Berat – Ringan
    Mengenalkan perbedaan beban benda, sambil melatih anak untuk berpikir logis dan merasakan dengan tangannya sendiri.

Contoh kalimat:

  • “Tas sekolah ini berat, karena bukunya banyak.”
  • “Bola plastiknya ringan, bisa dilempar tinggi.”
  • “Coba angkat dua benda ini, mana yang berat dan mana yang ringan?”
Ilustrasi Lawan Kata-05.jpg
Popmama.com/Aristika Medinasari
  1. Berisik – Sunyi
    Mengajarkan anak mengenali suasana sekitar dan perbedaan antara tempat yang ramai dan tenang.

Contoh kalimat:

  • “Pasar itu berisik, banyak orang bicara dan tertawa.”
  • “Perpustakaan sunyi, kita harus bicara pelan.”
  • “Kalau malam hari, suasananya jadi sunyi ya.”
  1. Hilang - Ditemukan
    Melatih anak mengenali konsep kehilangan dan menemukan benda, sekaligus belajar tanggung jawab terhadap barang-barangnya.

Contoh kalimat:

  • “Mainanku hilang, Mama bantu cari ya!”
  • “Yay! Bonekanya sudah ditemukan di bawah kursi!”
  • “Kalau barang hilang, kita cari pelan-pelan.”
  1. Ke Atas – Ke Bawah
    Anak belajar arah gerak tubuh dan posisi benda di ruang.

Contoh kalimat:

  • “Lihat burung itu terbang ke atas!”
  • “Daunnya jatuh ke bawah.”
  • “Ayo kita melompat ke atas, lalu duduk ke bawah.”
  1. Lunak – Keras
    Mengenalkan tekstur benda melalui sentuhan dan pengalaman langsung.

Contoh kalimat:

  • “Roti ini lunak, enak dimakan.”
  • “Batu itu keras, jangan dilempar ya.”
  • “Bantalnya lunak, bikin tidur nyaman.”
  1. Basah – Kering
    Anak belajar mengenal kondisi benda dan pentingnya menjaga kebersihan diri.

Contoh kalimat:

  • “Tanganmu basah setelah cuci tangan.”
  • “Lap dulu bajumu biar kering.”
  • “Rumputnya masih basah karena habis hujan.”
Ilustrasi Lawan Kata-07.jpg
Popmama.com/Aristika Medinasari
  1. Lama – Baru
    Mengajarkan anak membedakan sesuatu berdasarkan waktu atau kondisi.

Contoh kalimat:

  • “Sepatumu sudah lama, tapi masih bisa dipakai.”
  • “Kamu dapat mainan baru, ya!”
  • “Film ini lebih lama dari yang kemarin kita tonton.”
  1. Terang – Gelap
    Anak belajar mengenali cahaya dan suasana sekitar, juga penting untuk memahami waktu siang dan malam.

Contoh kalimat:

  • “Pagi hari sangat terang.”
  • “Kalau lampu dimatikan, kamar jadi gelap.”
  • “Lilin ini membuat ruangan sedikit terang.”
  1. Dalam – Luar
    Mengenalkan posisi benda dan arah berpindah tempat.

Contoh kalimat:

  • “Kucingnya ada di dalam rumah.”
  • “Ayo main di luar, udaranya segar.”
  • “Jangan lupa bawa mainan dari luar masuk dalam lagi.”
  1. Pertama – Terakhir
    Anak belajar urutan dan konsep waktu atau giliran.

Contoh kalimat:

  • “Kamu lari paling pertama sampai garis finish!”
  • “Aku terakhir yang naik ayunan.”
  • “Kita mulai dari yang pertama, lalu lanjut ke yang terakhir.”
  1. Depan – Belakang
    Mengenalkan arah dan posisi benda di ruang sekitar.

Contoh kalimat:

  • “Mobil itu parkir di depan rumah.”
  • “Ada taman di belakang sekolah.”
  • “Kamu duduk di belakang, ya, biar adik di depan.”
Ilustrasi Lawan Kata-08.jpg
Popmama.com/Aristika Medinasari
  1. Henti – Lanjut
    Anak belajar memahami perintah dan urutan kegiatan.

Contoh kalimat:

  • “Lampu merah artinya henti, jangan jalan dulu.”
  • “Sekarang boleh lanjut main lagi.”
  • “Kalau guru bicara, kita henti sebentar mendengarkan.”
  1. Masuk – Keluar
    Mengajarkan anak arah gerak dan kebiasaan sopan saat berpindah tempat.

Contoh kalimat:

  • “Ayo masuk ke kelas, bel sudah bunyi.”
  • “Kalau sudah selesai, kita bisa keluar bermain.”
  • “Kucingnya masuk, tapi anjingnya masih di luar.”
  1. Nyala – Mati
    Membantu anak mengenal benda yang bisa menyala dan padam, terutama lampu atau alat elektronik.

Contoh kalimat:

  • “Lampunya nyala, kamarnya jadi terang.”
  • “TV-nya mati, ayo dinyalakan.”
  • “Kalau selesai main, matikan lampunya ya.”
  1. Lebih – Kurang
    Anak mulai memahami perbandingan jumlah dan konsep dasar matematika.

Contoh kalimat:

  • “Kueku lebih banyak dari punyamu.”
  • “Gelas ini berisi air kurang dari yang itu.”
  • “Kalau mau adil, bagi jadi lebih sama rata.”
  1. Kanan – Kiri
    Mengenalkan arah tubuh dan orientasi ruang, sering dipakai dalam permainan atau saat belajar menulis.

Contoh kalimat:

  • “Angkat tangan kanan!”
  • “Sepedanya belok ke kiri.”
  • “Sepatumu yang kanan kebalik tuh!”
Ilustrasi Lawan Kata-09.jpg
Popmama.com/Aristika Medinasari
  1. Di Atas – Di Bawah
    Anak belajar posisi benda terhadap yang lain.

Contoh kalimat:

  • “Buku ada di atas meja.”
  • “Kucingnya bersembunyi di bawah kursi.”
  • “Burung terbang di atas, ikan berenang di bawah.
  1. Tinggi – Pendek
    Menjelaskan perbandingan ukuran benda atau orang.

Contoh kalimat:

  • “Tiang itu tinggi, tapi embernya pendek.”
  • “Kakak lebih tinggi dari adik.”
  • “Balok yang ini pendek, yuk tumpuk sama yang tinggi.”
  1. Kuat – Lemah
    Mengenalkan perbedaan tenaga dan kekuatan tubuh.

Contoh kalimat:

  • “Superhero itu sangat kuat!”
  • “Balon ini lemah, mudah pecah.”
  • “Kamu kuat banget bantu Mama angkat tas!”
  1. Terapung – Tenggelam
    Anak belajar sains sederhana melalui permainan air.

Contoh kalimat:

  • “Lihat, perahu mainan itu terapung di air.”
  • “Batu akan tenggelam kalau dilempar ke kolam.”
  • “Mari tebak, benda ini terapung atau tenggelam?”
  1. Lebih Awal – Terlambat
    Mengajarkan anak disiplin waktu dan pentingnya datang tepat waktu.

Contoh kalimat:

  • “Hari ini kita datang lebih awal ke sekolah.”
  • “Jangan terlambat, nanti upacaranya sudah mulai.”
  • “Kalau tidur lebih awal, bangun pagi jadi segar.”
Ilustrasi Lawan Kata-10.jpg
Popmama.com/Aristika Medinasari
  1. Dorong – Tarik
    Mengenalkan gerakan fisik sederhana yang sering dilakukan anak dalam aktivitas sehari-hari.

Contoh kalimat:

  • “Kalau mau buka pintu, kamu harus tarik dulu.”
  • “Kalau mau tutup, ayo dorong perlahan.”
  • “Mobil mainannya kamu dorong, ya biar jalan.”
  1. Bangun – Tidur
    Anak belajar memahami rutinitas harian dan pentingnya waktu istirahat.

Contoh kalimat:

  • “Sudah pagi, waktunya bangun!”
  • “Setelah main, jangan lupa tidur siang ya.”
  • “Kita bangun lebih pagi supaya tidak terlambat sekolah.”
  1. Marah – Tenang
    Membantu anak mengenali dan mengelola emosi mereka dengan lebih sehat.

Contoh kalimat:

  • “Kamu marah karena mainannya rusak, ya?”
  • “Tarik napas, yuk. Sekarang kita jadi tenang lagi.”
  • “Kalau marah, lebih baik bicara pelan-pelan.”
  1. Panjang – Pendek
    Mengenalkan konsep ukuran dan perbandingan benda secara visual.

Contoh kalimat:

  • “Tali ini panjang, tali satunya pendek.”
  • “Kakak punya rambut panjang, adik pendek.”
  • “Garis di buku itu lebih panjang dari pensilmu.”
  1. Sedikit – Banyak
    Membantu anak belajar berhitung dan memahami konsep kuantitas.

Contoh kalimat:

  • “Gula di gelas ini sedikit, tambahkan lagi ya.”
  • “Temanmu punya mainan lebih banyak.”
  • “Kalau makan banyak, perut bisa kenyang banget.”
Ilustrasi Lawan Kata-02.jpg
Popmama.com/Aristika Medinasari
  1. Kakek – Nenek
    Mengajarkan anak mengenal anggota keluarga besar dengan penuh kasih.

Contoh kalimat:

  • “Ayo kunjungi kakek dan nenek di kampung.”
  • Nenek suka masak kue, kakek suka berkebun.”
  • “Kita sayang kakek dan nenek, kan?”
  1. Cerah – Berawan
    Anak belajar mengenal kondisi cuaca dan suasana langit.

Contoh kalimat:

  • “Hari ini cerah, ayo main di luar!”
  • “Langit mulai berawan, mungkin sebentar lagi hujan.”
  • “Kalau cerah, matahari bersinar terang.”
  1. Panas – Dingin
    Mengenalkan sensasi suhu dari benda atau cuaca sekitar.

Contoh kalimat:

  • “Air ini panas, jangan disentuh dulu.”
  • “Esnya dingin, segar banget!”
  • “Cuaca dingin, pakai jaket ya.”
  1. Kasar – Mulus
    Mengajarkan anak mengenali tekstur benda lewat sentuhan.

Contoh kalimat:

  • “Tembok terasa kasar kalau disentuh.”
  • “Kulit pisang itu mulus.”
  • “Kain ini lebih kasar dari baju yang itu.”
  1. Malu – Berani
    Membantu anak mengekspresikan diri dan membangun kepercayaan diri.

Contoh kalimat:

  • “Jangan malu, coba bilang halo dulu.”
  • “Kamu berani tampil di depan kelas, hebat!”
  • “Kalau malu, tarik napas dulu biar tenang.”
Ilustrasi Lawan Kata-04.jpg
Popmama.com/Aristika Medinasari
  1. Abadi – Sementara
    Memperkenalkan konsep waktu dan ketahanan sesuatu dengan cara sederhana.

Contoh kalimat:

  • “Cinta keluarga itu abadi.”
  • “Pelangi cuma sementara, tapi indah banget.”
  • “Mainannya rusak, tapi kenangannya tetap abadi.”
  1. Alami – Buatan
    Anak belajar membedakan benda yang berasal dari alam dan yang dibuat manusia.

Contoh kalimat:

  • “Buah itu tumbuh secara alami.”
  • “Mobil itu benda buatan manusia.”
  • “Gunung alami, tapi taman bermain itu buatan.”
  1. Tua – Muda
    Mengenalkan perbedaan usia dan menghormati orang yang lebih tua.

Contoh kalimat:

  • “Kakek sudah tua, kita bantu ya.”
  • “Kamu masih muda, banyak waktu belajar.”
  • “Pohon tua batangnya besar, pohon muda masih kecil.”
  1. Mudah – Susah
    Anak belajar mengenali tingkat kesulitan dan pentingnya mencoba.

Contoh kalimat:

  • “Soalnya mudah, coba kerjakan sendiri.”
  • “Menjahit itu agak susah, tapi seru.”
  • “Kalau susah, jangan menyerah ya.”
  1. Jual – Beli
    Mengajarkan konsep dasar ekonomi kecil yang sering mereka lihat di pasar.

Contoh kalimat:

  • “Ibu jual sayur di pasar.”
  • “Kita beli roti di toko.”
  • “Kalau jual dan beli, keduanya saling membantu.”
Ilustrasi Lawan Kata-06.jpg
Popmama.com/Aristika Medinasari
  1. Jujur – Bohong
    Membentuk karakter anak agar terbiasa berkata benar.

Contoh kalimat:

  • “Kamu harus jujur, ya.”
  • “Kalau bohong, orang lain bisa kecewa.”
  • “Anak yang jujur selalu disayang semua orang.”
  1. Penuh – Kosong
    Anak belajar mengenal kondisi wadah dan konsep ruang.

Contoh kalimat:

  • “Gelas ini penuh air.”
  • “Kalau sudah diminum, jadi kosong.”
  • “Kotak mainanmu sudah penuh, ayo rapikan.”
  1. Matang – Mentah
    Mengajarkan perbedaan makanan yang siap dimakan dan yang belum.

Contoh kalimat:

  • “Pisang ini sudah matang, rasanya manis.”
  • “Daging mentah belum boleh dimakan.”
  • “Kalau dimasak lama, jadi lebih matang.”
  1. Tumpul – Tajam
    Mengenalkan sifat benda dan melatih kehati-hatian.

Contoh kalimat:

  • “Gunting ini sudah tumpul, susah dipakai.”
  • “Pisau itu tajam, jangan dimainkan ya.”
  • “Kita ganti pensil yang tumpul dengan yang tajam.”
  1. Wangi – Bau
    Mengasah indra penciuman dan memperkaya kosakata sensorik anak.

Contoh kalimat:

  • “Bunga ini wangi banget.”
  • “Sampahnya bau, ayo dibuang.”
  • “Sabun mandi bikin badan jadi wangi.”

Mengenalkan 50 kata yang berlawanan untuk diajarkan kepada anak-anak prasekolah bukan sekadar menambah perbendaharaan kata, tetapi juga membantu anak mengembangkan kemampuan berpikir logis dan memahami dunia dengan lebih luas.

Terus dukung si kecil untuk bertanya, membandingkan, dan mengekspresikan dirinya. Karena setiap kata baru yang mereka pelajari, adalah langkah kecil menuju dunia besar penuh makna.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

10 Tanda Balita Lagi Butuh Perhatian dan Cinta dari Mama dan Papa

13 Nov 2025, 16:03 WIBKid