Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Panduan Lengkap Milestone Perkembangan Anak Sesuai Usianya dari dr. Clara Devina, Sp.A

dr. Clara Devina, Sp.A
Dok. dr. Clara
Intinya sih...
  • Perkembangan anak sesuai usianya meliputi aspek fisik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional perlu dipantau oleh orangtua
  • Tahapan perkembangan anak dibagi berdasarkan usia: bayi (0-12 bulan), balita (1-3 tahun), pra-sekolah (3-5 tahun), usia sekolah (6 tahun ke atas).
  • Konsultasikan ke dokter jika anak mengalami keterlambatan perkembangan, hindari membandingkan dengan anak lain, dan beri stimulasi yang tepat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mama Papa, dalam perjalanan tumbuh kembang anak, setiap tahap punya cerita dan tantangannya sendiri. Kadang Mama dan Papa dibuat kagum melihat si Kecil belajar hal baru, tapi di sisi lain, juga bisa muncul rasa cemas saat perkembangannya terasa “berbeda” dari anak lain.

Untuk menjawab berbagai kekhawatiran seputar tumbuh kembang anak, Popmama.com mengadakan kelas WhatsApp Group bersama dr. Clara Devina, Sp.A, dokter spesialis anak yang berpraktik di RSIA Bina Medika Bintaro dan Promptus Clinic BSD, mengadakan forum diskusi seputar milestone perkembangan anak sesuai usia anak pada Selasa (14/10/2025).

Dalam forum ini Popmama Community dapat menyimak penjelasan dr. Clara dengan hangat dan mudah dipahami bagaimana orangtua bisa mengenali tahap-tahap perkembangan anak, cara memberikan stimulasi yang tepat, hingga kapan harus waspada, dan berkonsultasi ke dokter.

Yuk, simak rangkuman pembahasan tersebut yang telah Popmama.com kemas dalam artikel panduan lengkap dr. Clara, milestone perkembangan anak sesuai usianya, supaya Mama Papa bisa lebih percaya diri mendampingi si kecil tumbuh optimal sesuai usianya! 

Aspek Utama Perkembangan Anak Sesuai Usianya

Anak sedang memahami globe
Freepik/jcomp

Mama, perkembangan anak bukan hanya soal tinggi badan atau berat badan, lho! Bagaimana si Kecil belajar dan tumbuh dari waktu ke waktu juga perlu diperhatikan kemampuannya.

Setiap anak memiliki ritme yang berbeda, tetapi secara umum terdapat empat aspek utama yang paling penting untuk diperhatikan:

  • Perkembangan fisik: kemampuan motorik kasar dan halus seperti duduk, merangkak, hingga berjalan.
  • Kognitif: kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan memahami lingkungan.
  • Bahasa: kemampuan berbicara, berkomunikasi, serta memahami instruksi.
  • Sosial-emosional: bagaimana anak belajar berinteraksi dan mengelola emosi.

Mengetahui setiap tahap dari keempat aspek tersebut akan membantu orangtua memberikan stimulasi yang sesuai dan mendeteksi dini jika ada keterlambatan tumbuh kembang.

Tahapan Perkembangan Anak Berdasarkan Usia

Potret perkembangan bayi
Freepik/rawpixel.com
  1. Bayi (0–12 bulan)

Di usia ini, fokus utamanya adalah kemampuan motorik dan komunikasi awal. Bayi mulai tengkurap, duduk, merangkak, hingga berdiri. Mereka juga mulai mengenali suara, tersenyum saat diajak bicara, dan mulai babbling (berceloteh).

  1. Balita (1–3 tahun)

Anak mulai berjalan lancar, berbicara kata demi kata, dan belajar mengekspresikan emosi. Mereka juga mulai belajar mandiri seperti makan atau minum sendiri.

  1. Pra-sekolah (3–5 tahun)

Bahasa dan imajinasi berkembang pesat! Anak mulai bermain peran, mengenal aturan sederhana, dan belajar berinteraksi dengan teman sebaya.

  1. Usia sekolah (6 tahun ke atas)

Kemampuan berpikir logis makin matang. Anak mulai memahami tanggung jawab, bekerja sama, dan belajar memahami perasaan orang lain.

Saat Anak Mengalami Keterlambatan Perkembangan

Bayi melakukan tummy time
Canva/Emma Bauso

Mama Papa, penting untuk kita semua tidak membandingan kecepatan perkembangan anak-anak sebab setiap anak memang berbeda.

Namun, orangtua perlu mawas diri terhadap tanda-tanda keterlambatan tumbuh kembang. Segera konsultasikan ke dokter jika anak:

  • Anak usia 2 tahun belum bisa menyusun dua kata.
  • Anak usia 1 tahun belum bisa berdiri.
  • Tidak merespons suara atau panggilan namanya.
  • Belum duduk di usia 9 bulan.
  • Belum berjalan di usia 18 bulan.
  • Tidak babbling atau tersenyum sosial di usia 6 bulan.
  • Kehilangan kemampuan yang sudah dikuasai.

Semakin cepat diketahui, semakin besar peluang anak mengejar ketertinggalannya.

Merangkak, Tahap Penting Sebelum Anak Belajar Berdiri dan Berjalan

Anak sedang merangkak
Freepik

Banyak Mama Papa yang khawatir saat anak belum juga merangkak di usia tertentu. Dalam forum Popmama bersama dr. Clara Devina, Sp.A, dokter spesialis anak dari RSIA Bina Medika dan Promptus Clinic BSD, dijelaskan bahwa merangkak memang bukan tahap wajib, tapi punya peran penting dalam proses tumbuh kembang anak.

Menurut dr. Clara, merangkak membantu melatih koordinasi antara otak kanan dan kiri, sekaligus memperkuat otot leher, punggung, dan lengan yang dibutuhkan untuk berjalan nanti.Namun, dr. Clara menegaskan bahwa tidak semua anak melewati fase ini dengan cara yang sama.

“Kalau anak langsung bisa berdiri atau berjalan tanpa sempat merangkak, belum tentu berarti ada masalah, asal kemampuan motorik lainnya sesuai dan anak tetap aktif,” jelasnya.

Untuk membantu anak mencapai tahap ini, Mama dan Papa bisa beri beberapa stimulasi sederhana yang di rumah:

  • Lakukan tummy time beberapa kali sehari untuk memperkuat otot leher dan punggung.
  • Letakkan mainan menarik di depan anak agar ia terdorong untuk bergerak maju.
  • Hindari terlalu lama menempatkan anak di kursi bayi atau stroller agar ototnya bisa lebih aktif berlatih.

Stimulasi yang Bisa Dilakukan pada Bayi Usia 3 Bulan

Orangtua sedang menstimulasi anak
Freepik

Di usia 3 bulan, si kecil sedang dalam masa emas untuk belajar mengenali dunia di sekitarnya. Untuk itu, dr. Clara Devina, Sp.A, menjelaskan bahwa stimulasi sederhana di rumah bisa membantu bayi mengembangkan kemampuan sosial, motorik, dan sensoriknya.

Berikut beberapa hal yang bisa Mama Papa lakukan di usia ini:

  • Ajak bayi bicara dan tatap wajahnya untuk menstimulasi kemampuan sosial dan komunikasi.
  • Berikan mainan dengan warna kontras hitam-putih atau cerah untuk membantu melatih fokus penglihatan bayi yang masih berkembang.
  • Lakukan tummy time setiap hari selama beberapa menit. Aktivitas ini melatih otot leher, bahu, dan punggung yang dibutuhkan untuk tahap perkembangan berikutnya seperti berguling dan merangkak.
  • Dengarkansuara lembut, nyanyian, atau bunyi mainan agar menstimulasi pendengaran bayi sekaligus menenangkan emosinya.

Nutrisi Baik Hari Ini, Fondasi Kuat Esok Hari

Protein nabati dan hewani
Freepik

Gizi seimbang punya peran penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan otak si kecil. Berikut nutrisi yang perlu diperhatikan:

  • Protein: membangun sel tubuh dan otak.
  • Lemak sehat: penting untuk perkembangan saraf.
  • Zat besi & zinc: bantu daya konsentrasi.
  • Vitamin & mineral: jaga daya tahan tubuh.
  • Kalsium & vitamin D: memperkuat tulang.

Pastikan anak makan seimbang setiap hari ya Ma!

Hal yang Perlu Dihindari agar Anak Tumbuh Optimal

Bayi sedang screentime
Freepik/gpointstudio
  1. Terlalu sering memberi screen time tanpa interaksi.
  2. Membandingkan anak dengan anak lain.
  3. Overstimulasi atau memaksa anak belajar hal yang belum sesuai usia.
  4. Membatasi eksplorasi dan gerak anak.

Dampingi anak dengan sabar dan penuh kasih sayang ya Ma, Pa. Dengan stimulasi yang tepat, anak bisa berkembang secara optimal sesuai potensinya. Itulah panduan lengkap dr. Clara, milestone perkembangan anak sesuai usianya. Tetap semangat jadi orangtua hebat, dan jangan ragu untuk konsultasi kalau ada hal yang membuat khawatir.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Kocak! Anak Kecil Ini Coba Mengarang Cerita setelah Menumpahkan Gelas

17 Nov 2025, 11:55 WIBKid