- Mengelompokkan benda
Ajak si Kecil untuk menyortir mainan, kancing, atau benda rumah tangga berdasarkan warna, bentuk, atau ukuran. Setelah selesai, minta mereka menjelaskan alasan pengelompokannya. Aktivitas ini nggak cuma membantu anak belajar mandiri dalam merapikan mainannya, tapi juga melatih kemampuan mengenali pola dan membangun logika dasar. - Meneruskan pola
Mama bisa membuat pola sederhana menggunakan manik-manik warna atau balok kayu (contoh: merah-biru-merah-biru). Setelah itu, minta anak meneruskan urutannya atau membuat pola versi mereka sendiri. Permainan ini mengasah kemampuan prediksi dan pengenalan urutan, sehingga cara berpikirnya pun akan terlatih. - Temukan yang berbeda
Permainan ini bisa dilakukan dengan menyajikan 3-4 gambar/benda (misal: apel, pisang, mobil) lalu tanya mana yang tidak sama. Ajak anak diskusi bersama dan tanyakan mengapa benda tersebut berbeda, dengan begitu anak belajar memberikan alasan logis. - Permainan "Siapa Aku?"
Main tebak-tebakan juga bisa jadi cara berlatih kemampuan berpikir kritis, Ma. Pilih satu benda/hewan, lalu biarkan anak menebak dengan mengajukan pertanyaan ya/tidak. Batasi jumlah pertanyaan agar mereka belajar bertanya secara strategis. - Pertanyaan "Bagaimana Jika"
Selain permainan tebakan, pertanyaa skenario kreatif seperti "Bagaimana jika hewan bisa bicara?" atau "Bagaimana jika tidak ada malam hari?"juga mampu melatih cara berpikir si Kecil. Aktivitas ini mampu merangsang imajinasi dan pemecahan masalah. - Membangun cerita
Mama bisa mulai dari cerita pendek (contoh: "Ada anak menemukan pintu ajaib...") lalu minta anak meneruskannya. Beri pertanyaan pemandu yang dapat membantu anak untuk mengembangkan alur cerita. - Detektif cilik
Si Kecil suka bermain peran? Coba permainan detektif cilik lewat skenario misteri sederhana dengan petunjuk (misal: jejak kaki, surat). Ajak anak menganalisis bukti untuk memecahkan kasus. Permainan ini melatih observasi detail dan penalaran.
36 Permainan Edukatif untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Anak

Critical thinking atau berpikir kritis adalah salah satu keterampilan penting yang perlu dikembangkan sejak dini, baik untuk mendukung proses belajar di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Meski sering dianggap umurnya masih sangat kecil, nyatanya mengembangkan dasar berpikir kritis sudah bisa dimulai sejak usia 3 tahun, Ma.
Di usia ini anak mulai memahami bahwa tidak semua informasi itu benar dan belajar membedakan sumber yang terpercaya. Nah, sebagai orangtua atau pendidik, kita bisa mendorongnya lewat permainan seru yang menantang logika dan kreativitas.
Melansir dari Very Special Tales, berikut Popmama.com rangkumkan 36 ide aktivitas bermain yang bisa melatih kemampuan berpikir kritis si Kecil. Dari teka-teki hingga eksperimen sederhana, semua bisa disesuaikan dengan usia dan minat anak.
1. Permainan logika dasar

2. Permainan analitis

- Kartu memori
Bermain kartu bisa dengan berbagai metode seru, Ma. Salah satunya mencocokkan kartu dengan strategi tertentu (misal: membalik kartu secara berurutan). Selain melatih memori, ini mengajarkan pola dan perencanaan. - Berburu harta karun
Main game harta karun yuk, Ma! Mama bisa menyembunyikan benda dengan memberikan petunjuk teka-teki. Misal: "Aku berbentuk bulat dan bisa menggelinding" untuk bola. Aktivitas ini bisa melatih pemecahan masalah sehingga pola pikir anak pun akan terlatih. - Kantong misteri
Permainan ini bisa dilakukan dengan berbagai benda ke dalam kantong, lalu minta anak menebak isinya hanya dengan meraba. Jika masih terlalu sulit mendeskripsikan suatu benda, anak bisa bertanya ya/tidak untuk mempersempit pilihan. - Menyusun puzzle
Mainan yang sering dipilih orangtua satu ini memang dikenal sangat memiliki banyak manfaat, termasuk melatih kemampuan berpikir kritis. Mama bisa memiliki puzzle sesuai usia anak. Mulai dari yang sederhana (9 keping) hingga lebih kompleks. Aktivitas ini melatih kesabaran dan pemecahan masalah sistematis. - Sudoku sederhana
Mama pasti tak asing dengan game sudoku, kan? Yuk, coba ajak si Kecil bermain bersama menggunakan papan sudoku 4x4 menggunakan gambar atau warna untuk pemula. Permainan ini mengasah logika dan pengenalan pola dasar. - Tebak angka
Jika si Kecil sudah mulai memahami konsep berhitung, coba deh ajak bermain tebak angka. Mama bisa memberi petunjuk seperti "Angkaku antara 1-10 dan ganjil" lalu biarkan anak menebak dengan bertanya. Latih mereka membuat strategi pertanyaan efektif. - Teka-teki logika
Di permainan ini, Mama bisa mengajukan teka-teki sederhana seperti "Aku punya kunci tapi tidak bisa mengunci. Aku apa?" (jawaban: piano). Permainan ini melatih pemikiran asosiatif.
3. Permainan kreativitas

- Teka-teki lateral
Masih dari permainan teka-teki, kali ini Mama bisa memberikan teka-teki yang membutuhkan pemikiran "outside the box". Contoh: "Seorang pria masuk kota hari Jumat, tinggal 3 hari, dan keluar hari Jumat. Bagaimana?" (Jawaban: Nama kudanya Jumat) - Puzzle logika grid
Untuk mengasah kreativitas anak sehingga kemampuan berpikir kritisnya ikut terasah, Mama bisa memberikan teka-teki hubungan antar kategori (misal: nama anak, hewan peliharaan, makanan favorit). Gunakan petunjuk untuk mengisi grid secara logis. - Permainan labirin
Ada banyak wahana permainan yang menyediakan permainan labiri untuk mencari jalan keluar. Namun, Mama juga bisa kok membuatnya sendiri di rumah. Berikan labirin di kertas dan minta anak mencari jalan keluar. Di sini anak bisa melatih kemampuan berpikir dengan mengatur strategi mereka untuk menghindari jalan buntu. - Catur untuk pemula
Tak hanya untuk orang dewasa, permainan catur untuk pemula juga bisa kok diajarkan pada si Kecil Mama bisa mengajarkan gerakan dasar catur dan biarkan anak berlatih merencanakan 2-3 langkah ke depan. Permainan klasik ini sangat baik untuk strategi sehingga kemampuan berpikir kritis anak akan terlatih dengan baik. - Dama
Ini adalah jenis permainan strategi sederhana yang mengajak anak berpikir langkah demi langkah sambil memprediksi gerakan lawan. Permainan ini bisa dimainkan bersama kakak atau adik, atau saudara-saudaranya agar lebih seru dan menyenangkan. - Role playing
Biasanya anak akan suka permainan peran atau role playing. Nah, biar melatih kemampuan berpikirnya, buat cerita petualangan sederhana dimana anak harus membuat keputusan yang mempengaruhi alur cerita. Gunakan tema yang familiar seperti petualangan di hutan. - Escape room rumahan
Tak harus bermain di tempat bermain yang biasanya banyak disediakan di pusat perbelanjaan, Mama bisa merancang permainan pencarian petunjuk di rumah dengan teka-teki sederhana. Misal: menyusun puzzle untuk menemukan kunci "harta karun". - Membangun struktur
Permainan ini bisa dengan menyediakan bahan sederhana (sedotan, kertas, balok) dan tantang anak membuat bangunan yang kuat. Aktivitas STEM ini melatih pemecahan masalah kreatif, sehingga anak bisa berpikir secara kritis.
4. Permainan sains dan analisis

- Eksperimen sebab-akibat
Mama bisa melatih kemampuan berpikir si Kecil lewat eksperimen sebab-akibat. percobaan sederhana seperti uji benda tenggelam/mengapung, atau tanam biji dengan kondisi berbeda (terang/gelap) bisa membantu anak berpikir mengenaiprediksi hasil sebelum percobaan. - Pengkodean dasar
Agar si Kecil lebih produktif saat menggunakan gadget, Mama bisa memanfaatkan aplikasi edukatif yang kini banyak tersedia sebagai permainan melatih kemampuan berpikir anak. Mama bisa menggunakan aplikasi yang bisa membuat karakter bergerak dengan perintah sederhana. Dengan aplikasi seperti ini, anak bisa diajarkan logika pemrograman dasar, Ma. - Fakta vs opini
Cara sederhana melatih kemampuan berpikir kritis anak adalah dengan memberikan pertanyaan yang memnjelaskan fakta atau opini. Buat daftar pernyataan (contoh: "Es krim rasanya enak" vs "Es krim terbuat dari susu") dan minta anak mengelompokkannya. Latih mereka membedakan mana yang fakta objektif dan pendapat subjektif. - Jurnal observasi
Bukan berarti anak harus ikut membaca jurnal kok, Ma. Maksudnya, Mama bisa mengajak anak mengobservasi lingkungan sekitar dengan meminta mereka mencatat pengamatan harian, seperti perubahan tanaman atau cuaca. Aktivitas ini melatih perhatian terhadap detail. - Diagram keputusan sederhana
Mama bisa mengajak anak membuat diagram keputusan untuk aktivitas sehari-hari seperti "Apa yang dilakukan setelah bangun tidur?". Dengan visualisasi ini, anak pun bisa belajar untuk lebih mandiri dan membantu pemikiran lebih terstruktur. - Memecahkan sasalah sehari-hari
Melatih kemampuan berpikir kritis juga bisa lewat cara sederhana melalui pemecahan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika mainannya rusak, Mama bisa memandu anak untuk mencoba memerbaikinnya. - Debat sederhana
Ketika anak mulai masuk usia sekolah, Mama juga bisa mengajak anak berdebat hal-hal sederhana untuk melatih kemampuan berpikirnya. Ajukan topik ringan seperti "Haruskah ada PR setiap hari?" dan bagi anak dalam kelompok pro/kontra. Di sini, Mama bisa melatih anak menyusun argumen logis.
5. Permainan analisis lanjutan

- Permainan klasifikasi
Punya banyak jenis mainan di rumah? Coba permainan klasifikasi yuk, Ma. Maksudnya, dari setiap mainan si Kecil, cobalah minta mereka untuk mengelompokkannya berdasarkan kategori tertentu seperti hewan, benda, warna, atau pengelompokkan lainnya. - Prediksi ekosistem
Melatih kemampuan analisis anak untuk berpikir kritis bisa dimulai dengan cara memprediksi ekosistem mini seperti tanaman dan serangga, lalu ajak anak memprediksi apa yang terjadi jika ada perubahan. Misalnya jika tanaman tidak disiram akan seperti apa. - Membaca data
Permainan analisis lainnya bisa Mama ajarkan pada anak dengan menyediakan grafik sederhana (contoh: jumlah buku yang dibaca tiap bulan) dan minta anak mengidentifikasi pola serta membuat prediksi. - Membandingkan produk
Cara sederhana lain yang bisa dijadikan permainan untuk melatih kemampuan berpikir anak adalah dengan membandingkan dua produk (misal: dua jenis cereal) berdasarkan harga, kandungan gizi, dan lainnya untuk melatih pengambilan keputusan mana yang sebaiknya mereka pilih. - Analisis berita
Untuk anak yang sudah bisa membaca, Mama juga bisa mengajak mereka menganalisis suatu berita serdahana dan mengidentifikasinya. Catat apa saja poin utama dari berita tersebut, lalu sumber informasinya dari mana, dan buat perspektif berbeda menurut pandangannya. - Matriks keputusan
Lebih lanjut, Mama juga bisa mengajak anak membuat tabel untuk mengevaluasi pilihan (misal: memilih hewan peliharaan) berdasarkan kriteria seperti biaya, perawatan, dan cara mengajarkan hewan peliharaan. Dengan matriks sederhana ini, anak pun bisa mengambil keputusan jenis hewan peliharaan apa yang bisa dipilih. - Permainan peran profesi
Mirip dengan role playing, permainan ini mengajak anak berperan sebagai detektif, ilmuwan, atau wartawan yang harus memecahkan masalah atau melaporkan peristiwa. Mama dan anak bisa memilih karakter apa yang akan diperankan, dan buatlah suatu topik permasalahan sebagai contoh kasus untuk dipecahkan bersama.
Sejumlah permainan di atas tak hanya menyenangkan tetapi juga efektif untuk melatih kemampuan berpikir dalam melatih logika dan analisis, mengembangkan kreativitas, meningkatkan pemecahan masalah dan membangun kemampuan mengambil keputusan.
Mama bisa memilih jenis permainan mana yang sekiranya sesuai untuk dimainkan usia si Kecil. Hal terpenting, jadikan proses belajar ini menyenangkan agar anak terbiasa tumbuh menjadi pribadi yang kritis dan mampu berpikir mandiri.



















