- “Aku mau susu.”
- “Duduk, Ma!”
- “Papa, bantu aku.”
- “Aku mau kue.”
- “All done ball.”
Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia 2–3 Tahun yang Perlu Mama Ketahui!

- Anak usia 2–3 tahun mulai menggabungkan 2–3 kata dalam sebuah kalimat untuk mengekspresikan keinginannya.
- Mereka sudah dapat melafalkan huruf-huruf dasar dengan cukup jelas seperti P, B, M, H, W, D, N.
- Anak mulai bertanya "kenapa?" dan "bagaimana?", menunjukkan rasa ingin tahu yang meningkat pesat.
Periode usia 2–3 tahun adalah masa ketika kemampuan bahasa anak berkembang sangat pesat. Mereka mulai menggabungkan kata, memahami perintah sederhana, hingga mencoba menjelaskan alasan dari perilaku mereka.
Pada fase ini, bahasa anak memang mulai terdengar lebih jelas, meskipun belum selalu bisa dipahami oleh orang asing.
Agar Mama dapat memantau perkembangan si Kecil dengan tepat, berikut Popmama.com berikan tahap perkembangan bahasa anak Usia 2–3 Tahun yang perlu Mama ketahui!
1. Mulai menggabungkan 2–3 kata dalam sebuah kalimat

Anak usia 2–3 tahun sering mengombinasikan kata untuk mengekspresikan keinginannya. Mereka mulai memahami bahwa dua atau tiga kata bisa membentuk pesan tertentu.
Contoh kalimat:
Contoh situasi:
Saat melihat kue di meja, anak bisa spontan berkata, “Mau kue, Ma!” sebagai bentuk permintaan.
2. Mengucapkan huruf-huruf dasar dengan benar

Di usia ini, mereka biasanya sudah dapat melafalkan huruf P, B, M, H, W, D, N dengan cukup jelas.
Contoh:
- P: Papa, puppy
- B: bola, bayi, bubur
- M: mama, minum
- H: halo
- D: datang, dada
- N: naik
Pelafalan mungkin belum sempurna, tetapi sudah dapat dimengerti oleh keluarga.
3. Menggunakan Kata Kerja Berimbuhan Seperti “sedang-” atau “-kan”

Anak mulai paham bahwa tindakan bisa menggambarkan waktu.
Contoh dalam Bahasa Indonesia:
- “Balonnya pecahkan!”
- “Tendang bola tadi.”
- “Aku sedang lari!”
- “Aku sedang main balok!”
Contoh situasi:
Saat berlari di halaman rumah, anak berkata, “Aku sedang lari cepat!”
4. Berusaha menarik perhatian Mama dan Papa

Ini menandakan anak ingin terhubung secara sosial.
Contoh:
- “Mama lihat!”
- “Papa sini!”
- “Lihat aku!”
- “Mama, ayo lihat ini.”
Contoh situasi:
Saat menyusun balok, mereka memanggil Mama, “Lihat! Aku bikin tinggi!”
5. Menggunakan bentuk jamak dengan benar
-snNEbiEF3DMPEaaIV80CNqdal4XTrDzO.jpg)
Anak mulai mengerti bahwa benda lebih dari satu membutuhkan bentuk jamak.
Contoh:
- “Mobil-mobil.”
- “Kucing-kucing.”
- “Burung-burung.”
- “Bola-bola.”
Contoh situasi:
Ketika melihat banyak mobil mainan, anak berkata, “Mobil-mobil banyak!”
6. Mulai bertanya “kenapa?” dan “bagaimana?”
-PFYcnh23yZRF8q5O5FVMihqLBs2aSwwr.jpg)
Rasa ingin tahu meningkat pesat.
Contoh:
- “Kenapa panas?”
- “Kenapa rusak?”
- “Bagaimana cara nyalainnya?”
- “Kenapa hujan turun?”
Contoh situasi:
Anak menunjuk lampu dan bertanya, “Bagaimana lampunya nyala?”
7. Mampu memberi alasan
-c4YkqWRis2MIyLHpj6uQRDggNL76Sh40.jpg)
Anak sudah mulai memahami sebab-akibat sederhana.
Contoh:
- “Aku pakai jaket karena dingin.”
- “Aku menangis karena jatuh.”
- “Aku mau minum karena haus.”
Contoh situasi:
Saat Mama mengajak keluar rumah, anak bilang, “Bawa topi, panas.”
8. Mampu menjawab pertanyaan Apa, Siapa, Di mana, Kenapa
-LkuM6xCnvYJms8o6XPKgZcEkiourXJbQ.jpg)
Ini menunjukkan perkembangan pemahaman yang matang.
Contoh:
- “Kalau kamu haus, kamu ngapain?” = “Minum.”
- “Kalau ngantuk, kamu apa?” = “Tidur.”
- “Siapa itu?” = “Itu Mama.”
- “Apa warna ini?” = “Merah.”
9. Mengucapkan sebagian besar vokal dengan lebih jelas

Contoh:
- “A” seperti pada kata panas
- “I” seperti pada kata sini
- “U” seperti pada buku
Contoh situasi:
Anak menunjuk buku dan berkata, “Mau buku itu.”
10. Bisa menyebutkan namanya sendiri

Ketika ditanya, “Siapa namanya?”, anak biasanya mampu menjawab.
Contoh:
- “Namaku Lala.”
- “Aku Rafa.”
- “Nama aku Dio.”
Apa yang Bisa Mama Lakukan untuk Mendukung Kemampuan Bicaranya?

1. Gunakan Kalimat Pendek dan Jelas
Contoh:
“Ini sendok Mama,” atau “Kita makan sekarang.”
2. Ulangi Ucapannya dengan Versi yang Benar
Contoh:.
Anak: “Mau mimi.”
Mama: “Mau minum susu ya? Oke.”
3. Modelkan Bahasa Sepanjang Hari
Contoh:
“Mama potong apel.”
“Kamu lagi mandi.”
4. Tekankan Kata Baru
Contoh:
“Mobilnya juuulan naik!” (memanjangkan vokal agar mudah ditiru)
5. Tambahkan Kalimat Anak
Contoh:
Saat anak berkata, “Help me,”
Mama bisa mengembangkan:
“Bantu aku, Mama.”
Itulah 10 tahap perkembangan bahasa anak Usia 2–3 Tahun yang perlu Mama ketahui!



















