5 Cara Mengajarkan Anak Mengenali Orang yang Bersikap Mencurigakan

Melindungi anak dari bahaya tidak cukup hanya dengan berkata “jangan bicara pada orang asing.”
Kenyataannya, ancaman sering kali datang dari orang yang dikenal dan terlihat ramah.
Oleh karena itu, penting bagi Mama dan Papa untuk mengajarkan anak cara mengenali perilaku yang mencurigakan, bukan sekadar menilai dari siapa orangnya.
Anak perlu dibekali keberanian untuk berkata tidak, kepekaan terhadap perasaan tidak nyaman, dan pemahaman bahwa mereka boleh melindungi diri kapan pun diperlukan.
Semua ini bisa dimulai dari obrolan sederhana di rumah, dan bisa membuat perbedaan besar dalam menjaga keselamatan mereka.
Berikut Popmama.com bagikan cara mengajarkan anak mengenali orang yang bersikap mencurigakan. Disimak ya!
1. Ajarkan anak bahwa tidak boleh menyimpan rahasia pada orangtua

Mama bisa mulai dengan mengajarkan bahwa tidak boleh ada rahasia dari orangtua. Bedakan antara kejutan, rahasia, dan privasi.
Kejutan itu menyenangkan dan hanya disimpan sebentar. Rahasia sering diminta agar tidak diceritakan ke siapa pun, dan ini bisa berbahaya.
Sementara itu, privasi adalah tentang kenyamanan, seperti saat ganti baju atau ke kamar mandi.
Ma, anak perlu tahu jika nanti ada yang mengatakan, “Jangan kasih tahu Mama ya,” itu saatnya mereka harus segera cerita.
2. Membiasakan anak untuk bertanya pada orangtua terlebih dahulu

Salah satu cara sederhana untuk melindungi anak dari situasi mencurigakan adalah membiasakan mereka mengatakan, “Aku mau tanya Mama dulu,” setiap kali ada orang yang mengajak atau menawarkan sesuatu.
Kalimat ini memberi waktu bagi anak untuk menjauh dan berpikir, sekaligus memberi sinyal bahwa mereka tidak bisa dipengaruhi dengan mudah.
Mama bisa melatih ini lewat role play di rumah, agar anak terbiasa mengucapkannya dan tahu kapan harus segera pergi jika merasa tidak nyaman.
3. Ajari anak menilai dari perilaku

Anak-anak cenderung menilai orang dari penampilan, siapa yang terlihat baik, ramah, atau sering tersenyum. Padahal, orang yang punya niat buruk bisa saja tampak menyenangkan di luar.
Mama bisa mengajarkan bahwa yang paling penting adalah memperhatikan apa yang orang itu lakukan, bukan bagaimana mereka terlihat.
Jika seseorang bersikap aneh, membuat anak merasa tidak nyaman, atau melanggar aturan, itulah yang harus diperhatikan.
Dengan begitu, anak akan lebih peka dan berani menjaga diri, tanpa tertipu oleh penampilan.
4. Latih anak percaya pada perasaan tidak nyaman

Terkadang anak merasa ada yang aneh, tapi tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Mama bisa mengajarkan bahwa perasaan tidak nyaman itu penting dan boleh dipercaya.
Kalau anak merasa situasinya tidak aman atau ada orang yang membuat mereka gelisah, tidak apa-apa untuk langsung pergi dan mencari orang dewasa yang bisa dipercaya.
Anak juga perlu tahu bahwa mereka tidak perlu alasan khusus untuk menjaga diri. Cukup merasa tidak nyaman sudah bisa menjadi alasan yang sah untuk berkata tidak dan meminta bantuan.
5. Jangan mengajarkan anak untuk takut pada orang asing

Daripada hanya mengajarkan anak untuk takut pada orang asing, lebih baik Mama bantu mereka memahami bahwa siapa pun bisa bersikap tidak aman, bahkan orang yang sudah dikenal.
Anak perlu belajar mengenali tanda-tanda perilaku yang mencurigakan, seperti memaksa, meminta rahasia, atau melanggar batas tubuh.
Dengan begitu, mereka akan lebih waspada terhadap tindakan yang tidak pantas, tanpa harus hidup dalam ketakutan terhadap semua orang baru.
Hal yang perlu diawasi dan diajarkan kepada anak bukan untuk takut pada siapa orangnya, tapi apa yang mereka lakukan ya, Ma.
Nah, itulah informasi mengenai cara mengajarkan anak mengenali orang yang bersikap mencurigakan. Semoga bermanfaat!