- Usia 1–5 tahun:
Rekomendasi Tontonan Sex Education di YouTube untuk Diajarkan ke Anak

- Pendidikan seks dimulai sejak usia dini dan disesuaikan dengan tahap perkembangan anak
- Usia 1-5 tahun: Mengenal bagian tubuh, usia 5-8 tahun: Pubertas dan batasan pribadi, usia 9-12 tahun: Perubahan fisik, usia 12 tahun ke atas: Seksualitas lebih mendalam
- Tontonan 'Ku Jaga Diriku', 'Ingin Tahu, Area Pribadi Tubuh Kita?', dan 'Tubuhku' di YouTube sebagai rekomendasi sex education untuk anak
Membicarakan soal pendidikan seksual kepada anak memang masih menjadi tantangan bagi banyak orangtua di Indonesia.
Padahal, edukasi seks yang tepat sejak dini dapat menjadi bekal penting bagi anak dalam memahami tubuh mereka, membangun batasan pribadi, serta mencegah kekerasan seksual.
Di era digital ini, orangtua bisa memanfaatkan berbagai konten edukatif yang tersedia secara gratis di YouTube sebagai sarana belajar yang menarik dan mudah dipahami
Namun, Mama perlu menyeleksi agar konten yang disampaikan sesuai usia, bahasa mudah dipahami anak, dan informasinya bisa dipertanggungjawabkan.
Nah, kali ini Popmama.com telah menyiapkan beberapa rekomendasi tontonan sex education di YouTube untuk diajarkan ke anak.
Umur Berapa Anak Mulai Diajarkan Edukasi Seks?

Pendidikan seks sebaiknya dimulai sejak usia dini dan disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Penelitian menunjukkan bahwa memberikan edukasi seks secara bertahap dapat membantu anak memahami tubuh mereka, membedakan antara sentuhan yang baik dan buruk, serta melindungi diri dari potensi kekerasan seksual.
Tahapan Usia dan Materi yang Sesuai
Pada usia ini, anak mulai mengenal bagian tubuhnya. Pendidikan seks dapat dimulai dengan mengajarkan nama-nama bagian tubuh, termasuk organ reproduksi, menggunakan istilah yang benar.
Hal ini membantu anak memahami tubuh mereka dan membedakan antara bagian tubuh yang boleh serta tidak boleh disentuh oleh orang lain.
- Usia 5–8 tahun:
Anak mulai memahami konsep hubungan sosial dan perasaan. Orangtua dapat menjelaskan tentang pubertas, perbedaan antara laki-laki dan perempuan, serta pentingnya batasan pribadi.
- Usia 9–12 tahun:
Anak memasuki masa pra-remaja dan mulai mengalami perubahan fisik. Pendidikan seks dapat mencakup informasi tentang pubertas, menstruasi, mimpi basah, serta pentingnya menjaga kebersihan diri.
- Usia 12 tahun ke atas:
Remaja membutuhkan informasi yang lebih mendalam tentang seksualitas, termasuk hubungan seksual, kontrasepsi, dan penyakit menular seksual. Penting bagi orangtua untuk menciptakan lingkungan yang terbuka dan mendukung agar anak merasa nyaman berdiskusi tentang topik ini.
Rekomendasi Tontonan Sex Education di YouTube untuk Anak
1. ‘Ku Jaga Diriku’
Tontonan pertama yang bisa dijadikan referensi untuk ajarkan edukasi seks kepada anak berasal dari kanal YouTube Diary Kita dengan judul ‘Animasi Ku Jaga Diriku - Sentuhan Boleh, Sentuhan Tidak Boleh’.
Tontonan ini akan mengajarkan anak tentang bagian tubuh yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh orang lain. Anak juga diajarkan mengenai hal-hal yang harus dilakukan jika terjadi pelecehan seksual di sekitarnya.
Pembelajaran terasa semakin menyenangkan dan tidak membosankan karena diiringi lagu Mengenal Sentuhan karya Sri Seskya Situmorang.
2. ‘Ingin Tahu, Area Pribadi Tubuh Kita?’
Penting bagi orangtua untuk memperkenalkan area-area pribadi kepada anak. Kenalkan nama-nama bagian tubuh secara spesifik, seperti penis, testis, vagina, atau vulva kepada anak sejak dini.
Untuk mengajarkan hal tersebut agar lebih mudah dimengerti, Mama bisa mengajak anak menonton animasi edukatif berjudul ‘Ingin Tahu, Area Pribadi Tubuh Kita?’ di YouTube Ingin Tahu.
Dengan mengetahui bagian-bagian tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh atau dilihat orang lain, anak dapat lebih paham batasan saat beraktivitas dengan orang lain. Tegaskan kepada anak untuk segera melapor kepada orangtua kalau ada orang lain yang menyentuh area pribadinya.
3. ‘Tubuhku’
Kemudian, ada pula kanal YouTube Minivila yang merilis video edukasi seks bertajuk ‘Tubuhku’ untuk membuat anak-anak usia dini lebih mengenal area pribadinya sebagai bagian dari pendidikan seksual.
Selain mengenal area pribadi, anak juga diajarkan tentang sentuhan yang boleh dan tidak boleh, perbedaan penampilan antara perempuan dan laki-laki, hingga apa yang harus dilakukan ketika orang lain membuatnya merasa tidak nyaman.
Kemudian, anak juga akan diberitahu mengenai pentingnya menyayangi tubuh dengan menutup aurat. Video edukasi ini dirancang untuk anak usia 3-4 tahun. Namun, anak-anak yang usianya lebih kecil maupun besar juga bisa menikmatinya.
Nah, itu dia beberapa rekomendasi tontonan sex education di YouTube untuk diajarkan ke anak. Dengan memberikan pendidikan seks yang sesuai dengan usia dan perkembangan anak, orangtua dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang sehat, percaya diri, dan mampu menjaga diri dari risiko kekerasan seksual.



















