Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Resep Makaroni Schotel, Bisa dicoba Bareng Anak!

Makaroni schotel
Instagram.com/kang_mul18

Ada banyak cara untuk menciptakan momen hangat bersama anak, dan salah satunya lewat kegiatan sederhana di dapur.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Membuat makaroni schotel bisa jadi pilihan yang menyenangkan. Tidak cuma karena rasanya yang creamy dan gurih, tapi juga karena proses memasaknya cukup mudah dan bisa melibatkan si Kecil dari awal sampai akhir.

Mulai dari menyiapkan bahan, mencampur saus, sampai menaburkan keju di atas loyang, anak juga bisa ikut ambil bagian tanpa merasa terbebani.

Di balik loyang yang keluar dari oven nanti, ada rasa kebersamaan yang tercipta dari waktu yang dihabiskan bersama.

Kalau Mama sedang mencari resep simpel yang bisa dinikmati seluruh keluarga dan sekaligus jadi kegiatan seru bareng anak.

Berikut Popmama.com bagikan resep makaroni schotel yang cocok banget untuk dicoba di akhir pekan atau sore santai di rumah bersama anak.

Bahan-bahan membuat makaroni schotel

Bahan-bahan membuat makaroni schotel
Freepik/azerbaijan_stockers

Berikut bahan-bahan membuat makaroni schotel:

  • 5 sendok makan margarin.

  • 5 sendok makan terigu.

  • 800 ml susu cair full cream.

  • 100 gram keju quick melt.

  • 1 sendok teh lada.

  • 1 sendok teh kaldu bubuk.

  • 1 sendok teh gula.

  • 1 sendok pala bubuk.

  • 1 buah bawang bombai.

  • 3 siung bawang putih.

  • 150 gram daging giling.

  • 150 gram smoke beef.

  • 200 gram makaroni.

  • 3 butir telur.

Cara membuat makaroni schotel

Cara membuat makaroni schotel
Instagram.com/kang_mul18

Berikut cara membuat makaroni schotel:

  1. Rebus makaroni dalam air mendidih yang sudah diberi sedikit minyak dan garam sampai matang, kemudian tiriskan dan sisihkan.

  2. Tumis bawang bombai dan bawang putih yang sudah dicincang halus dengan margarin hingga harum dan layu.

  3. Masukkan daging giling dan smoke beef ke dalam tumisan, masak hingga berubah warna dan matang.

  4. Tambahkan terigu ke dalam tumisan, aduk rata dan masak selama 1-2 menit agar terigu matang dan tidak terasa mentah.

  5. Tuang susu cair full cream sedikit demi sedikit sambil terus diaduk agar tidak menggumpal, masak hingga saus mengental.

  6. Masukkan lada, kaldu bubuk, gula, dan pala bubuk, aduk rata dan cicipi rasanya.

  7. Tambahkan keju quick melt ke dalam saus, aduk hingga keju meleleh dan tercampur rata.

  8. Matikan api, kemudian campurkan saus dengan makaroni rebus, aduk rata.

  9. Kocok telur dan masukkan ke dalam campuran makaroni, aduk perlahan hingga merata.

  10. Tuang adonan makaroni ke dalam loyang yang sudah dioles margarin, ratakan permukaannya.

  11. Taburi dengan keju parut jika suka dan panggang dalam oven dengan suhu 180°C selama 25-30 menit hingga bagian atas berwarna keemasan.

  12. Angkat, biarkan sedikit dingin, lalu sajikan hangat bersama keluarga.

Manfaat Makaroni untuk anak

Makaroni
Freepik/azerbaijan_stockers

Makaroni adalah sumber karbohidrat yang penting untuk menyediakan energi bagi aktivitas dan pertumbuhan anak.

Saat dipadukan dengan keju dan susu full cream, manfaatnya semakin lengkap karena tambahan protein berkualitas tinggi yang membantu membangun jaringan tubuh.

Keju dan susu juga kaya akan kalsium yang mendukung perkembangan tulang dan gigi agar kuat. Selain itu, susu mengandung vitamin dan mineral penting yang meningkatkan daya tahan tubuh serta kesehatan secara keseluruhan.

Rasa creamy dari keju dan susu juga membuat makaroni schotel lebih lezat sehingga anak-anak lebih mudah menyukai makanannya.

Nah, itulah resep makaroni schotel yang bisa mama buat bersama si Kecil di rumah. Selamat mencoba ya, Ma!

Share
Editorial Team

Berapa Batasan Asupan Gula untuk Anak dalam Satu Hari?

Kid eating ice cream
Pexels/Yan Krukau

Gula memang bisa membuat makanan terasa lebih enak, tapi terlalu banyak asupan gula justru berbahaya bagi kesehatan anak.

Mulai dari risiko gigi berlubang hingga obesitas, semua bisa terjadi jika konsumsi gula tidak dikontrol sejak dini.

Banyak Mama yang mungkin belum tahu bahwa anak juga memiliki batas asupan gula harian yang direkomendasikan.

Bahkan, untuk anak di bawah dua tahun, sebaiknya sama sekali tidak mengonsumsi gula tambahan. Supaya tumbuh kembang si Kecil tetap optimal.

Kali ini Popmama.com akan membahas informasi seputar rekomendasi asupan gula anak dalam sehari. Disimak ya, Ma!

1. Anak di bawah 2 tahun tidak boleh konsumsi gula tambahan

Kid eating chocolate cake
Pexels/Amina Filkins

Di usia awal pertumbuhannya, tubuh anak masih belajar mengenal rasa dan mencerna berbagai jenis makanan.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak di bawah usia dua tahun tidak dianjurkan mengonsumsi gula tambahan sama sekali.

Alasannya, selain belum dibutuhkan oleh tubuh, pemberian gula terlalu dini bisa membentuk kebiasaan makan manis yang sulit dikontrol saat anak tumbuh besar.

Di usia ini, kebutuhan energi dan rasa manis anak sudah cukup terpenuhi dari susu formula, serta sumber alami seperti buah-buahan dan sayur.

Dengan menghindari gula tambahan sejak dini, Mama membantu anak memiliki preferensi rasa yang lebih sehat dan menurunkan risiko obesitas serta gangguan metabolisme di kemudian hari.

2. Membatasi gula tambahan anak maksimal 5 persen dari total kalori