Sahil Mulachela Kaget, Anaknya Dipuji 'Cantik' oleh Teman di Sekolah

Tingkah polos dan lucu Kamila, putri kedua penyiar radio dan content creator Sahil Mulachela beberapa waktu lalu kembali viral setelah dirinya bercerita mendapatkan 'love bombing' dari teman di sekolahnya.
Di usianya yang masih mengenyam pendidikan kanak-kanak atau TK, gadis kecil yang akrab disapa Lila itu berhasil membuat sang Papa terkejut saat putrinya bercerita bahwa ada teman lelakinya di sekolah yang sering memujinya "cantik" dan memanggilnya "sayang".
Sahil pun langsung insecure dan bercanda bahwa Lila akan "di pesantrenkan". Reaksi lucu Sahil ini langsung direspons gelak tawa netizen, banyak yang mengaku mengalami hal serupa dengan anak mereka.
Lalu, bagaimana sebaiknya orangtua menyikapi hal seperti ini? Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkumkan ulasannya!
1. Normalkah anak usia dini ekspresikan kasih sayang?
Ekspresi seperti memuji "cantik" atau memanggil "sayang" dari anak usia dini seperti Lila dan teman lelakinya yang disebut bernama Renzo ini sebenarnya wajar dialami, Ma.
Hal karena anak usia mereka sering meniru ucapan orang dewasa di sekitarnya, baik dari keluarga, tontonan, atau lingkungan bermain.
Banyak ssikolog anak menjelaskan bahwa hal ini belum tentu bermakna romantis seperti yang dikhawatirkan orangtua, melainkan bentuk keakraban polos.
Nah, di sinilah peran orangtua penting untuk mengajarkan batasan sejak dini, misalnya dengan memberi pemahaman bahwa tidak semua panggilan sayang boleh digunakan dengan sembarang orang.
2. Respon orangtua saat anak mendapatkan 'love bombing' dari temannya

Orangtua mana yang tak terkejut ketika mendengar cerita anak perempuan mereka yang masih kecil sudah mendapatkan 'love bombing' dari teman seusia mereka.
Respon Papa Sahil pada akhir video yang mengaku ingin memesantrenkan Lila mungkin terkesan lucu, tapi sebenarnya mencerminkan kekhawatiran alami orangtua, terutama Papa, terhadap perlindungan anak perempuan.
Dari 700 lebih akun yang berkomentar di video tersebut, banyak netizen yang dibuat tertawa dengan kepolosan Lila saat menceritakan hal itu ke sang Papa. Bahkan, tak sedikit netizen ikut tertawa sekaligus merasakan kepanikan yang dialami Papa Sahil.
Namun alih-alih panik, kita sebagai orangtua justru bisa memanfaatkan momen ini untuk membangun komunikasi terbuka dengan anak tentang hubungan pertemanan yang sehat, Ma, Pa.
3. Tips bijak orangtua saat hadapi hal serupa

Nah, sebagai momen yang tepat untuk berkomunikasi pada anak dan menjelaskan arti kasih sayang pada mereka, langkah pertama yang perlu dibicarakan adalah tanyakan pada anak bagaimana perasaannya saat mendapat pujian atau panggilan tersebut, apakah nyaman atau tidak.
Lalu, Mama dan Papa bisa mengajarkan konsep privasi dengan bahasa sederhana, seperti, "Kamu boleh bilang terima kasih kalau dipuji, tapi kalau dipanggil 'sayang' sama teman, bisa bilang 'panggil aku nama saja ya.'"
Terakhir, hindari reaksi berlebihan seperti melarang anak bermain dengan temannya, karena justru bisa memicu rasa penasaran atau kebingungan pada anak yang berujung ingin terus melakukannya.
Reaksi Sahil Mulachela yang viral ini memang menggemaskan sekaligus mengingatkan para orangtua untuk lebih peka terhadap interaksi sosial anak.
Tapi, daripada langsung insecure, lebih baik jadikan momen seperti ini sebagai kesempatan mengajarkan anak tentang cara membangun hubungan yang sehat dengan teman sebayanya, Ma, Pa.
Bagaimana pengalaman Mama Papa menghadapi cerita serupa dari si kecil? Share di kolom komentar, yuk!



















