15 Tips Berkendara dengan Anak yang Aman dan Nyaman

- Jangan meninggalkan anak sendirian di dalam mobil, hindari heatstroke dan keamanan
- Gunakan car seat yang sesuai usia dan berat badan, prioritas keselamatan anak
- Hindari penggunaan ponsel saat menyetir, perhatian terpecah dan memberi contoh buruk pada anak
Apakah Mama dan Papa sedang merencanakan perjalanan panjang? Berlibur atau hanya melakukan perjalanan harian bersama anak dapat menjadi pengalaman yang berkesan.
Bepergian bersama anak selalu jadi pengalaman yang berbeda. Bisa menyenangkan dan kadang penuh drama terutama jika anak mulai bosan, rewel, atau merasa tidak nyaman di dalam mobil.
Maka, persiapan sebelum berkendara menjadi kunci, tidak hanya untuk memastikan perjalanan berjalan lancar, tetapi juga untuk menjaga keselamatan anak selama di jalan. Dengan langkah yang tepat dan perhatian pada detail kecil, berkendara bersama si kecil bisa menjadi momen yang menyenangkan, aman, dan penuh kenangan manis.
Berikut 15 tips berkendara dengan anak yang Popmama.com berikan untuk kenyamanan berkendara Mama dan Papa!
1. Jangan meninggalkan anak sendirian di dalam mobil

Meskipun hanya “sebentar”, suhu dalam mobil dapat meningkat drastis hanya dalam beberapa menit, bahkan ketika cuaca tidak panas. Anak bisa mengalami dehidrasi, sesak napas, hingga heatstroke. Sistem pernapasan dan pengaturan suhu tubuh anak belum matang seperti orang dewasa. Pastikan Mama selalu membawa anak turun ketika harus berhenti di rest area atau parkiran.
Selain itu, ini juga sebagai alasan keamanan Mobil yang terparkir adalah target empuk bagi orang jahat.
Dalam hitungan detik, jendela bisa dipecahkan atau pintu dibuka paksa, dan anak bisa dibawa pergi tanpa ada yang menyadarinya. Anak belum mampu membela diri, berteriak minta tolong, atau melarikan diri dari situasi yang tidak aman.
2. Gunakan car seat yang sesuai usia dan berat badan

Car seat adalah bagian dari sistem keselamatan utama anak di mobil. Bukan sekadar kursi tambahan, tetapi alat untuk melindungi mereka saat terjadi pengereman mendadak atau benturan. Pastikan car seat dipasang dengan benar dan sabuk pengaman tidak longgar.
Anak mungkin protes di awal, tapi cobalah membuat anak disiplin dengan membiasakannya karena keselamatan selalu nomor satu.
3. Hindari penggunaan ponsel saat menyetir

Ketika Mama atau Papa menggunakan ponsel, perhatian terpecah. Selain berbahaya, ini memberi contoh yang buruk bagi anak mengenai perilaku berkendara.
Jadikan perjalanan sebagai momen berkualitas bersama anak dengan mengobrol, bernyanyi, atau bermain tebak-tebakan sederhana lebih berharga daripada menatap layar.
Acap kali perbincangan di perjalanan menjadi deep talk dan tertanam nilai-nilai moral pada anak serta berbagai pengetahuan baru.
4. Siapkan mainan atau aktivitas yang menarik untuk anak

Anak mudah bosan dalam perjalanan yang panjang. Siapkan mainan favorit, buku gambar kecil, quiet book, atau audio story. Saat anak teralihkan, mereka cenderung duduk lebih tenang, sehingga Mama bisa berkendara dengan fokus.
5. Perhatikan cuaca sebelum memulai perjalanan

Cuaca ekstrem seperti hujan badai, angin kencang, atau petir dapat membahayakan perjalanan, baik menggunakan motor, mobil, maupun transportasi umum. Jalanan bisa licin, jarak pandang berkurang, dan risiko kecelakaan meningkat.
Untuk itu, lebih aman menunda keberangkatan atau menepi sebentar daripada memaksakan diri dan membahayakan keselamatan.
6. Periksa kondisi kendaraan sebelum perjalanan

Pastikan rem berfungsi baik, tekanan ban sesuai standar, AC dingin, oli cukup, dan bahan bakar penuh. Mobil yang sehat membantu orangtua merasa lebih tenang dan mengurangi risiko mogok atau kejadian tak terduga di jalan.
7. Bawa makanan dan minuman yang mudah dikonsumsi

Siapkan camilan yang aman, seperti biskuit lembut atau potongan buah, serta air mineral. Hindari makanan kecil dan keras yang berisiko tersedak saat mobil berguncang. Anak yang kenyang biasanya lebih kooperatif selama perjalanan.
8. Libatkan anak dalam perjalanan

Ceritakan tujuan perjalanan, tunjukkan pemandangan menarik, atau ajak mereka memilih lagu untuk diputar. Anak yang merasa dilibatkan dalam proses akan lebih menikmati perjalanan dan tidak terasa “dipaksa” duduk lama.
Perjalanan yang panjang sehari-hari bisa menjadi waktu bonding bagi orangtua dan anak. Libatkan anak melihat sesuatu yang baru sepanjang perjalanan.
9. Pastikan anak duduk di kursi belakang

Kursi belakang adalah area paling aman bagi anak secara statistik keselamatan berkendara. Airbag di kursi depan dapat membahayakan anak saat terjadi benturan, karena dirancang untuk tubuh orang dewasa.
Ajarkan anak untuk tertib selama perjalanan, seperti tidak loncat-loncat, duduk manis menggunakan seatbelt, dan ajarkan bahwa dalam perjalanan orangtua harus fokus menyetir tanpa diganggu demi keselamatan bersama.
10. Rencanakan rute dan waktu keberangkatan

Carilah waktu tempuh yang nyaman, misalnya saat anak baru tidur siang atau habis makan. Hindari jam macet agar perjalanan tidak terlalu lama. Semakin sedikit waktu tempuh, semakin kecil peluang anak rewel.
11. Selalu gunakan sabuk pengaman dengan benar

Anak sering bergerak atau mencoba melepas sabuk pengaman saat mulai bosan. Mama dapat mengingatkan dengan lembut bahwa sabuk pengaman adalah “pelindung super hero” agar anak merasa terikat secara emosional dengan aturan.
12. Beristirahat secara berkala

Untuk perjalanan jauh, berhentilah setiap 2-3 jam. Anak bisa turun sebentar untuk berjalan, meregangkan kaki, atau ke toilet. Rest time membantu anak tetap nyaman dan menjaga fokus pengemudi.
13. Simpan perlengkapan penting di tempat yang mudah diraih

Bukan hanya mainan, tetapi juga tisu basah, tisu kering, plastik sampah, dan pakaian ganti kecil. Orangtua yang siap akan lebih tenang menghadapi situasi tak terduga entah itu tumpah, gumoh, atau drama tiba-tiba.
14. Pastikan lingkungan duduk anak aman dan bersih

Hindari barang yang mudah jatuh, benda keras, atau botol yang bisa menggelinding. Kondisi kursi yang rapih dan bersih membantu anak duduk lebih nyaman dan mengurangi distraksi pada pengemudi.
15. Jadikan perjalanan sebagai quality time

Perjalanan bukan hanya tentang sampai tujuan, tapi bagaimana prosesnya. Gunakan momen ini untuk ngobrol santai dengan anak, bertukar cerita, atau memberi pujian. Kehadiran emosional Mama sama pentingnya dengan keselamatan fisik.
Dengan persiapan yang matang dan sikap yang tenang, berkendara bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan berkesan dengan 15 tips berkendara dengan anak. Tujuan akhir bukan hanya sampai tempatnya, tetapi juga menjaga anak tetap aman dan bahagia sepanjang perjalanan.
FAQ Tips Berkendara dengan Anak yang Aman dan Nyaman
Apa yang harus dipersiapkan sebelum berkendara bersama anak? | Pastikan anak duduk di car seat yang sesuai usianya, bawa perlengkapan penting seperti makanan ringan, air minum, mainan kecil, dan pastikan mobil dalam kondisi prima sebelum berangkat. |
Apakah anak boleh duduk di depan saat berkendara? | Tidak disarankan. Anak sebaiknya duduk di kursi belakang dengan car seat atau booster seat untuk keamanan maksimal, sesuai anjuran keselamatan berkendara internasional. |
Bagaimana cara membuat anak tidak bosan selama perjalanan? | Bawakan mainan favorit, playlist lagu anak, atau buat permainan ringan seperti tebak-tebakan. Hal ini membantu anak tetap tenang dan tidak rewel di perjalanan. |
Kapan waktu terbaik untuk melakukan perjalanan jauh dengan anak? | Pilih waktu ketika anak sudah cukup istirahat, misalnya pagi hari setelah tidur malam yang cukup. Hindari waktu tidur siang agar anak tidak mudah rewel di jalan. |
Apa yang harus dilakukan jika anak mulai rewel saat di mobil? | Coba berhenti sejenak di rest area, ajak anak jalan sebentar, beri camilan, atau ganti suasana. Jangan memaksa anak duduk terlalu lama tanpa jeda istirahat. |


















