Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Waspada Alergi Kucing pada Anak Bisa Membahayakan!

Alergi kucing pada anak
Freepik

Bagi banyak Mama, kucing adalah anggota keluarga yang lucu dan menggemaskan. Namun, tahukah Mama bahwa bulu kucing bisa menjadi pemicu alergi serius pada anak?

Alergi kucing bukan hanya sekadar bersin atau gatal-gatal, tapi bisa berdampak serius pada kesehatan si Kecil, bahkan membahayakan jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, Popmama.com rangkum informasi mengenai alergi kucing pada anak!

Apa itu alergi kucing?

Alergi kucing
Freepik

Alergi kucing terjadi ketika sistem imun anak bereaksi berlebihan terhadap protein yang terdapat pada bulu, air liur, atau urin kucing.

Paparan alergen ini bisa terjadi saat anak mengelus, memeluk, atau bahkan hanya berada di ruangan yang pernah dilewati kucing. Partikel alergen sangat kecil dan mudah menempel di berbagai permukaan seperti sofa, karpet, hingga pakaian Mama dan si kecil

Gejala alergi kucing pada anak

Ruam karena alergi
Freepik

Gejala alergi kucing pada anak bisa muncul dalam hitungan menit hingga beberapa jam setelah kontak dengan kucing. Gejalanya sangat beragam, mulai dari ringan hingga berat, antara lain:

  • Bersin-bersin

  • Hidung berair, tersumbat, atau gatal

  • Mata merah, berair, dan gatal

  • Ruam atau bentol-bentol pada kulit, terutama di area yang bersentuhan langsung dengan kucing

  • Gatal-gatal di kulit

  • Batuk

  • Pembengkakan pada mata

  • Sesak napas atau napas berbunyi “ngik”

  • Wajah pucat, bibir dan kuku membiru (pada kasus berat)

Pada anak yang juga memiliki asma, paparan bulu kucing bisa memicu serangan asma yang berbahaya. Bahkan, dalam kasus yang sangat jarang, alergi kucing dapat menyebabkan syok anafilaksis, yaitu reaksi alergi parah yang mengancam nyawa dan membutuhkan penanganan medis segera.

Tips mengatasi dan mencegah alergi kucing pada anak

Membersihkan rumah dari bulu kucing
Freepik

Jika anak Mama terdiagnosis alergi kucing, bukan berarti harus langsung berpisah dengan hewan kesayangan. Ada beberapa langkah yang bisa Mama lakukan untuk meminimalkan risiko:

  • Jaga kebersihan rumah: Rutin menyapu, mengepel, dan membersihkan permukaan benda, terutama yang sering disentuh anak. Gantilah karpet dengan lantai yang mudah dibersihkan seperti keramik atau kayu.

  • Batasi area bermain kucing: Jangan biarkan kucing masuk ke kamar tidur anak. Jadikan kamar tidur sebagai zona bebas hewan peliharaan.

  • Mandikan kucing secara rutin: Memandikan kucing minimal seminggu sekali dapat mengurangi jumlah alergen yang menempel di bulu.

  • Cuci tangan setelah bermain dengan kucing: Ajari anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun setelah menyentuh kucing atau benda yang mungkin terkena bulu kucing.

  • Gunakan pelindung kasur dan bantal: Pasang sarung bantal anti tungau pada kasur dan bantal anak untuk mencegah alergen menempel.

  • Gunakan air purifier: Alat ini bisa membantu menyaring alergen di udara, terutama di ruangan yang sering digunakan anak

Mama, alergi kucing pada anak bukan hal sepele. Meski terlihat ringan, alergi ini bisa berkembang menjadi kondisi yang membahayakan, terutama pada anak dengan asma atau riwayat alergi berat.

Selalu perhatikan gejala yang muncul setelah anak bermain dengan kucing, lakukan langkah pencegahan, dan jangan ragu berkonsultasi ke dokter jika gejala tak kunjung membaik. Dengan penanganan yang tepat, Mama tetap bisa menjaga kebahagiaan anak dan kucing kesayangan di rumah!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Seru! Rayakan Natal dan Tahun Baru yang Meriah Bersama Lippo Malls

04 Des 2025, 18:39 WIBKid