Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Alergi dan Asma Hambat Tinggi Anak? Ini Kata Dokter

tinggi badan anak
Freepik/jcomp
Intinya sih...
  • Anak 14 tahun dengan tinggi badan 145 cm, padahal potensi genetiknya 166 cm
  • Kekurangan Vitamin D dan alergi dapat mempengaruhi pertumbuhan tinggi anak
  • Alergi dan asma dapat melemahkan sistem pertahanan tubuh dan memengaruhi penyerapan nutrisi

Tinggi anak yang terhambat biasanya diasosiasikan dengan kurangnya gizi anak. Namun, selain faktor tersebut apakah alergi hingga asma menjadi pengaruh lain? Ini yang perlu orangtua tahu.

Setiap orangtua tentu ingin melihat buah hatinya tumbuh sehat dan optimal, termasuk soal tinggi badannya. Banyak orang tua yang khawatir bahwa gangguan kesehatan ini bisa menghambat pertumbuhan tinggi anak.

Berikut Popmama.com rangkum benarkah alergi dan asma hambat tinggi anak? Ini kata dokter spesialis anak.

1. Kasus anak 14 tahun tinggi badan 145 cm, ini sebabnya

tinggi badan anak
Freepik/nikitabuida

Dari Instagram dr. Ian Suryadi Suteja, M.Med, Sc, Sp.A (@iansuteja) menunjukkan kasus kurang tinggi badan anak 14 tahun yang datang berkonsultasi kepadanya. Di usia tersebut sang Anak hanya memiliki tinggi badan 145 cm dengan berat badan 54 kg.

"Ini tinggi badannya kurang di bawah minus 2 SD, setelah dilakukan bone age di rontgen itu ternyata hasilnya tinggi badan maksimal 155 cm, padahal tinggi potensi genetik ada di 166 cm," jelas dr. Ian.

Ia pun menyebutkan salah satu faktor penyebabnya ternyata anak tersebut kekurangan Vitamin D, nilainya hanya 20 saja. Tidak hanya itu, ternyata anak tersebut juga punya penyakit asma dengan banyak alergi.

"Salah satu faktor penyebabnya ini kemungkinan karena Vitamin D yang sangat rendah, nilainya cuman 20 saja. Anaknya juga penyakit asma dengan alergi yang sangat banyak, tungau-tungau semua dan alergi makanan berupa seafood," terang dr. Ian.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan tinggi anak terhambat

anak gangguan pernapasan
Pexels/cottonbro studio

dr. Ian dalam video Instagram Reels itu menyebut faktor dari sang Anak mengalami tinggi badan yang terhambat. Dari kekurangan Vitamin D dan memiliki banyak alergi.

"Nah, jadi kita paham ya punya alergi dan kekurangan Vitamin jangka panjang itu bisa berdampak ke tinggi badan. Selain vitamin D, kecukupan Kalsium, Magnesium dan Vitamin K2 dan Vitamin B kompleks harus diperhatikan juga. Karena mikronutrisi ini berperan penting untuk kesehatan dan pertumbuhan tulang anak," jelas dr. Ian.

Sebagai tambahan informasi, alergi pada anak adalah kondisi sistem imun tubuh mengalami reaksi terhadap zat/hal yang memicu alergi atau alergen. Kondisi ini dapat memunculkan gejala yang bersifat ringan hingga berat.

3. Kenapa alergi dan asma berpengaruh ke tinggi badan anak?

anak gangguan pernapasan
Pexels/cottonbro studio

Alergi bisa melemahkan sistem pertahanan tubuh terutama di saluran pencernaan. Saat perlindungan ini terganggu, penyerapan nutrisi dari makanan menjadi tidak maksimal.

Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2023 di The Lancet Child & Adolescent Health menemukan bahwa alergi makanan pada masa bayi dikaitkan dengan peningkatan risiko asma dan penurunan fungsi paru-paru pada usia 6 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa alergi makanan dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan pernapasan dan pertumbuhan anak.

Hal itu juga senada dengan studi yang diterbitkan pada tahun 2023 di The Journal of Allergy and Clinical Immunology. Meneliti pertumbuhan linear pada anak-anak prapubertas dengan asma yang menunjukkan bahwa anak-anak dengan asma mengalami perlambatan pertumbuhan yang signifikan, terutama pada anak laki-laki.

Namun, dengan pengelolaan asma yang efektif, pertumbuhan dapat kembali normal seiring waktu.

4. Cara agar tinggi anak tetap normal seiring waktu dan usia

anak memegang meteran
Freepik/stockking

dr. Ian menjelaskan ada beberapa faktor yang bisa dilakukan orangtua untuk membuat anak mencapai potensi tinggi genetiknya. Dari makan protein hewani, banyak olahraga, hingga tidur yang cukup.

"(Anak) Tidak terbangun di jam 10 sampai jam 2 pagi. Karena di jam-jam itu hormon pertumbuhan itu keluar banyak sekali," pungkasnya.

Orangtua perlu paham bahwa tinggi anak tidak terjadi begitu saja. Butuh pemenuhan gizi yang baik dan maksimal. Mama dan Papa juga bisa memberikan suplementasi ke anak-anak seperti vitamin pertumbuhan.

"Terutama yang mengandung Vitamin D, Kalsium, Magnesium, Vitamin K2 dan Vitamin B Kompleks. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan WHO juga merekomendasikan untuk konsumsi Vitamin D ini secara rutin untuk anak (dengan konsultasi dokter)," jelas dr. Ian.

Itulah tadi kata dokter soal benarkah alergi dan asma hambat tinggi anak?. Semoga membantu Mama dan Papa di rumah untuk memaksimalkan tinggi badan anak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us