Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Di Era Hustle Life, Self-Care Jadi Me Time yang Nggak Boleh Ketinggalan!

Lavojoy.jpg
Dok. Lavojoy
Intinya sih...
  • Self-care adalah bentuk self-love, bukan tuntutan sosial
  • Dengarkan tubuh dan apa yang kamu butuhkan untuk menjaga kewarasan di tengah jadwal padat
  • Self-care bukan tentang standar, tapi kenyamanan dan harus menjadi momen yang menyenangkan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memasuki usia tiga tahun, lavojoy mengajak publik kembali pada arti merawat diri yang sebenarnya. Perayaan ulang tahun ini digelar di DoubleTree by Hilton, Cikini, Jakarta Pusat, menghadirkan suasana yang seru dan penuh kebahagiaan.

Dengan tema Splash of Joy – Dive in the Joy of Self-Care, acara ini menjadi bentuk apresiasi untuk konsumen yang telah mendukung lavojoy sejak awal perjalanan.

Bukan hanya sekadar perayaan, momen ini juga menjadi ajang berbagi cerita dan inspirasi tentang pentingnya self-care sebagai bentuk self-love.

lavojoy menghadirkan talkshow bersama Agatha Chelsea dan Randy Martin sebagai brand muse, serta permainan interaktif “Splash & Play” yang mengajak para undangan merayakan self-care dengan cara menyenangkan dan personal.

Yuk simak pendapat Agatha Chelsea dan Randy Martin dari pantauan Popmama.com berikut ini.

1. Self-care bukan tuntutan, tapi bentuk self-love

lavojoy 3.jpg
Dok. Lavojoy

Menurut Dickson Leo, Brand Director lavojoy Indonesia, banyak orang masih menganggap perawatan diri sebagai kewajiban agar terlihat sempurna.

Padahal, esensinya jauh lebih dalam dari sekadar penampilan luar. “Self-care bukan tuntutan sosial, tapi bentuk self-love. Saat kita melakukannya, itu sama saja kita menghargai diri sendiri dan memberi ruang untuk bahagia,” jelasnya.

Hal ini juga diamini oleh Randy Martin yang menekankan bahwa self-care adalah sarana untuk mencintai diri sendiri.

“Kalau menurut aku mungkin self-care itu sesuatu yang very personal. The main focus itu untuk mencintai diri sendiri, menghargai diri sendiri, dan pastinya untuk increase that self-confidence. Jadi makanya for me self-care is all about self-love, all about self-expression juga. And gak ada set of rule,” ujarnya.

2. Dengarkan tubuh dan apa yang kamu butuhkan

Lavojoy.jpg
Dok. Lavojoy

Agatha Chelsea, Brand Muse Let It Glow Series, percaya bahwa self-care bukan soal tampil sempurna di mata orang lain.

“Buatku, self-care itu saat kita jujur pada diri sendiri, istirahat ketika lelah, dan melakukan hal yang bikin hati senang,” katanya. Baginya, momen ini menjadi cara untuk menjaga kewarasan di tengah jadwal yang padat.

Chelsea juga menambahkan bahwa self-care memiliki efek baik secara emosional. “Sebenernya self-care bikin nge-release love hormone juga, ya bikin kita jadi lebih sayang sama diri sendiri. Jadi makanya is very relaxing, very calming, so that’s why skincare is a part of my everyday routine yang aku rasa gak bisa di-skip,” ujarnya.

3. Self-care itu juga haknya para laki-laki

IMG_20250814_234841.jpg
Dok. Lavojoy

Kalau dulu banyak yang berpikir perawatan diri hanya untuk perempuan, Randy membuktikan sebaliknya. “Dulu saya pikir self-care itu cuma buat cewek. Tapi ternyata salah besar. Ketika saya mulai memerhatikan diri sendiri, efeknya luar biasalebih percaya diri dan lebih fokus,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti bahwa self-care sekarang sudah jadi kebutuhan universal, bahkan memengaruhi dunia profesional.

“Aku percaya bahwa self-care itu bukan milik satu gender tapi milik dan hak semua orang. Sekarang cowok-cewek sama-sama aware bahwa mereka harus merawat diri. Karena appearance pun jadi salah satu variabel yang dipertimbangkan untuk hiring seseorang,” jelas Randy.

4. Merawat diri itu bukan tentang standar, tapi kenyamanan

lavojoy 7.jpg
Dok. Lavojoy

Banyak orang merasa tertekan karena standar kecantikan atau perawatan yang tinggi. Padahal, menurut Leo, self-care harus inklusif dan nggak terbatas pada gender, usia, atau standar tertentu.

“Kita ingin semua orang merasa punya hak untuk merawat diri dengan cara yang sesuai kebutuhan mereka,” ujarnya.

Agatha Chelsea juga setuju dengan hal ini. “Patokannya karena self-care seperti namanya self. Jadi emang standarnya adalah dirimu sendiri. Apalagi di era hustle life, semuanya serba cepat, rasanya self-care jadi sesuatu yang valuable banget buat me time,” ceritanya.

5. Jadikan self-care sebagai momen yang menyenangkan

lavojoy 2.jpg
Dok. Lavojoy

Self-care nggak harus ribet atau mahal. Chelsea menekankan pentingnya menikmati prosesnya.

“Buat aku, self-care itu harus fun. Misalnya, sambil dengerin lagu favorit, maskeran, atau pakai body lotion yang wangi. Hal kecil ini bisa bikin kita lebih rileks,” katanya.

Kalau kita merasa bahagia sama diri sendiri, energi positif itu akan menular ke orang-orang di sekitar. Randy pun menambahkan bahwa tampil maksimal bukan berarti harus mengikuti standar orang lain.

“Sebenarnya bukan tampil sempurna tapi tampil maksimal. Dan itu pun patokannya ya balik-balik ke pribadi masing-masing,” tegasnya.

Dalam membuktikan kalau self-care bisa jadi pengalaman yang uplifting dan penuh makna.

Dari talk show ini, pada akhirnya tercerahkan, self-care bukan beban, tapi bentuk keberanian untuk mencintai diri sendiri setiap hari.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Life

See More

Review INNISFREE Green Tea Ceramide Milk Essence, Lembap dalam 3 Detik

05 Des 2025, 15:07 WIBLife