"Saat membeli fashion, kita harus lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Pilihlah pakaian yang berkualitas agar bisa digunakan lebih lama dan memberi fungsi maksimal. Memang, harga pakaian berkualitas mungkin lebih tinggi, tetapi itu adalah investasi yang sangat berharga karena pakaian tersebut awet dan tahan lama," kata Adrie Basuki, desainer Indonesia pada acara UNIQLO Creative Art Media Workshop Spring/Summer 2025 di Mall Senayan City, pada Minggu (02/02/2025).
Tips Terapkan YONO dalam Berpakaian, Pilih Merek yang Long Lasting!

Mama, di tahun-tahun sebelumnya, tren yang populer adalah "you only live once" (YOLO), yang mendorong kita untuk menikmati hidup sepuasnya, tanpa terlalu memikirkan konsekuensinya, karena hidup hanya sekali.
Namun, seiring berjalannya waktu, tren ini mulai digantikan dengan tren yang lebih berfokus pada kesederhanaan dan keberlanjutan, yaitu "you only need one" (YONO).
Tren YONO menekankan pada gaya hidup minimalis, yang mengajak kita untuk lebih bijak dalam memilih dan memiliki hal-hal yang benar-benar kita butuhkan, termasuk dalam berpakaian.
Oleh karena itu, dalam menerapkan YONO, kita bisa mulai memilih merek pakaian yang berkualitas dan tahan lama, yang tidak hanya mengurangi konsumsi berlebihan, tetapi juga memberi dampak positif pada lingkungan.
Jika Mama ingin mengikuti tren gaya hidup ini, maka kali ini Popmama.com bakal bagikan tips terapkan YONO dalam berpakaian. Jadi simak baik-baik tipsnya di bawah ini ya Ma!
1. Selalu pikirkan matang-matang sebelum membeli pakaian

Mama, gaya hidup YONO mengajarkan kita untuk lebih selektif dalam membeli barang. Setiap barang yang kita beli harus benar-benar diperlukan, bukan hanya karena tren atau dorongan sesaat.
Sebelum membeli sesuatu, pastikan untuk berpikir matang-matang, apakah kita benar-benar membutuhkan barang tersebut.
Jika ragu, lebih baik menunda pembelian dan memberi waktu untuk mempertimbangkan. Jika ternyata hidup tetap berjalan dengan baik tanpa barang itu, berarti memang kita tidak membutuhkannya.
Dalam konteks berpakaian, Mama bisa mulai menerapkan prinsip ini dengan selalu berpikir lebih dulu sebelum membeli pakaian. Jangan terburu-buru mengikuti tren, tapi pilihlah pakaian yang memang diperlukan dan akan memberikan nilai lebih dalam jangka panjang.
2. Lebih baik beli kualitas daripada kuantitas

Mama, saat membeli fashion, sebaiknya utamakan kualitas daripada kuantitas. Pilih pakaian yang berkualitas agar fungsinya lebih maksimal dan bisa digunakan dalam waktu yang lama.
Meskipun harga pakaian berkualitas mungkin sedikit lebih mahal, itu adalah investasi yang sepadan karena pakaian tersebut lebih awet dan tahan lama.
Dengan demikian, Mama tidak perlu sering mengeluarkan uang lagi untuk membeli pakaian baru, karena fashion yang dipilih sudah cukup untuk digunakan dalam waktu yang lebih lama. Kualitas akan selalu memberikan nilai lebih dalam jangka panjang.
3. Maksimalkan barang yang sudah kamu miliki

Mama, coba perhatikan pakaian-pakaian yang ada di sekitar Mama. Adakah pakaian yang sudah terlupakan, padahal Mama sempat berniat membeli yang baru?
Dengan mengetahui pakaian apa saja yang sudah Mama miliki, Mama bisa memaksimalkan penggunaannya. Gunakan pakaian yang sudah ada dengan maksimal.
"Sebelum membeli pakaian baru, cek dulu koleksi yang ada. Kalau masih layak dan memenuhi kebutuhan, manfaatkan pakaian yang sudah ada. Kadang kita lupa, banyak pakaian yang bisa dipakai lebih maksimal," ucap Adrie Basuki.
Jika masih berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan, maka tidak perlu membeli pakaian baru. Selain itu, sebelum membeli pakaian baru, cek dulu koleksi pakaian di rumah. Mungkin saja masih ada yang bisa dipakai dengan baik tanpa perlu membeli lagi.
4. Recycle baju yang tak layak pakai

Mama, jika ada pakaian yang sudah tidak layak pakai, coba pertimbangkan untuk mendaur ulangnya. Pakaian yang sudah usang bisa dimanfaatkan lagi dengan cara kreatif, seperti diubah menjadi aksesori, kain lap, atau bahkan disumbangkan jika masih dalam kondisi yang bisa digunakan orang lain.
Jika pakaian sobek, Mama bisa mencoba menjahitnya dengan berbagai teknik jahitan yang memberikan kesan baru, seperti menambah bordir atau desain unik lainnya.
Ini tidak hanya membantu mengurangi sampah, tetapi juga mendukung gaya hidup yang lebih berkelanjutan, sekaligus memberikan kehidupan baru pada pakaian yang ada.
"Mendaur ulang pakaian yang sudah tidak layak pakai adalah langkah penting untuk mengurangi sampah tekstil dan mendukung gaya hidup berkelanjutan. Dengan sedikit kreativitas, pakaian yang usang bisa diubah menjadi sesuatu yang baru dan berguna, seperti menjadi sofa dan lain sebagainya baik untuk digunakan sendiri maupun disumbangkan," kata Irma Yunita, selaku Corporate Affairs Director PT Fast Retailing Indonesia UNIQLO.
5. Pilihlah merek fashion yang long lasting

Mama, saat memilih pakaian, pastikan untuk memilih merek fashion yang menawarkan kualitas tinggi dan tahan lama salah satunya UNIQLO.
Merek yang long lasting tidak hanya memberikan nilai lebih dalam jangka panjang, tetapi juga membantu mengurangi konsumsi berlebihan.
Pakaian dari merek yang berkualitas akan lebih awet, tidak mudah rusak, dan tetap terlihat bagus meski sudah digunakan dalam waktu yang lama.
"Kita memperkenalkan dan mengkampanyekan bagaimana caranya supaya pelanggan yang punya baju UNIQLO itu bisa dipakai lebih lama bajunya. Bagaimana caranya? Karena baju di UNIQLO rata-rata polos, jika pelanggan sudah bosen, bisa dibawa ke RE.UNIQLO Studio bisa di repair dan bordir sesuai keinginan," jelas Irma Yunita, selaku Corporate Affairs Director PT Fast Retailing Indonesia UNIQLO.
Ini adalah langkah cerdas untuk menghemat uang sekaligus mendukung gaya hidup yang lebih berkelanjutan.
Nah, itu dia informasi mengenai beberapa tips terapkan YONO dalam berpakaian. Bagaimana Ma apakah sekarang Mama sudah tahu caranya menerapkan gaya hidup YONO dalam fashion Mama?



















