Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Waspada! Ini Perbedaan Wajah yang Butuh atau Ketergantungan Skin Care

Pexels.com/cottonbro
Pexels.com/cottonbro

Belakangan tema mengenai perawatan wajah kembali hangat. Terbaru adalah digerebeknya pabrik masker organik palsu karena tidak memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Memang, setiap kosmetik dan perawatan wajah yang beredar di pasaran harus memiliki izin edar dan keaamanan dari BPOM. Hal itu karena BPOM akan mengecek bahan-bahan yang ada dalam suatu produk aman atau tidak digunakan untuk kulit wajah.

Oleh sebab itu, diharapkan berhati-hati jika memiliki krim atau skincare yang tidak punya izin BPOM. Karena bisa mengakibatkan ketergantungan yang menyebabkan kulit wajah rusak. 

"Hati-hati efek samping karena paling parah bisa okronosis dan jerawat yang menyerupai bisul," ujar dr. Fera Susanti yang dikutip dari Instagram Stories Klinik Athena Jakarta.

Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai perbedaan wajah yang ketergantungan skin care dan wajah yang memang membutuhkan perawatan.

1. Ketika lepas produk, kulit jadi makin bermasalah

Freepik/doucefleur
Freepik/doucefleur

Kulit wajah yang ketergantungan skincare bisa dilihat dari berbagai hal. Salah satunya adalah ketika memakai produk tersebut kulit akan terkesan glowing. Namun, ketika lepas dari produk kulit malah akan muncul masalah-masalah yang bahkan sebelumnya tak pernah dialami. 

"Kalau produknya nggak dipakai malah timbul masalah yang kalian dulu nggak alami seperti beruntusan, jerawat, mulai muncul flek, mukanya kusam, wajahnya kemerahan. Seperti itu namanya ketergantungan," jelas dokter Fera. 

Namun, ketergantungan ini biasanya terjadi dalam waktu dengan penggunaan skin care tersebut yang cukup lama. 

2. Kulit yang ketergantungan bisa rusak seiring waktu

livenobs.com
livenobs.com

Lingkaran setan soal masalah kulit ini seolah tak bisa berakhir. Malah akan membuat kondisi kulit menjadi tidak tahan sehingga menyebabkan iritasi berlebihan, merah, flek, beruntusan. 

Oleh karenanya, ketergantungan skincare ini bisa merusak kondisi kulit secara keseluruhan. Awalnya memang ingin menghilangkan satu atau dua masalah. Jika sudah ketergantungan, masalah yang terjadi bisa beragam.

"Ketika kalian pakai produk itu lagi wajah kalian jadi mulus lagi, kinclong lagi, terus kalau misalnya nggak pakai lagi jadi masalah lagi. Lalu, konsul atau diresepkan yang lain lagi kulitnya bagus lagi, begitu seterusnya sampai dosis terbesar yang diberikan," jelas Fera Susanti.

3. Umur 25 tahun ke atas sudah butuh skincare

Freepik/user18526052
Freepik/user18526052

Lantas apa bedanya dengan wajah yang membutuhkan skincare? Rupanya, perawatan wajah ini memang lebih baik dilakukan sedini mungkin. Dokter Fera menyebut kalau sudah usia 25 tahun ke atas sebaiknya perawatan wajah tidak ditunda-tunda.

"Di atas 25 tahun proses aging sudah mulai berjalan jadi tidak ada salahnya jika sudah mulai merawat kulit sedini mungkin sehingga jadi awet muda dan sehat. Harus ada nutrisi untuk kulit biar lebih bagus lagi dan lebih baik," jelas dokter Fera.

4. Tips memilih skin care yang aman

Freepik.com
Freepik.com

Dikutip dari Real Simple, ada beberapa cara memilih skincare yang aman untuk kulit wajah. Berikut adalah tipsnya:

  • Mengetahui tipe kulit (berminyak, kering, sensitif).
  • Mengecek kandungan dalam skincare.
  • Berbahan dasar natural belum tentu baik untuk kulit.
  • Perhatikan detail kandungan lain dalam produknya (pewangi, pewarna, paraben, dll).
  • Mencari informasi terpercaya mengenai skincare tersebut.

"Perhatikan dari bahan-bahan yang terkandung dalam kosmetik. Sudah aman, sudah BPOM kah, sudah bersetifikatkah. Jangan asal pakai, jadi disesuaikan dengan kebutuhan kulit. Jangan asal-asalan sehingga tidak ketergantung dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan," tutur dokter Fera.

Itulah tadi informasi mengenai wajah yang membutuhkan atau wajah yang ketergantungan skincare. Kini, jika Mama mengalami salah satu diantara masalah di atas segera konsultasikan kepada ahlinya ya. 

Share
Editorial Team