Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Penjelasan, Cara Menggunakan, dan Jenis Kateter Urine

Pixabay/eliola
Pixabay/eliola

Kateter urine adalah alat yang umumnya digunakan orang sakit sehingga lebih mudah buang air kecil (BAK). Seseorang yang memakai kateter urine biasanya sudah tidak mampu ke toilet atau mengalami kesulitan buang air kecil (BAK).

Lantaran bersentuhan dengan organ dalam tubuh maka pemasangan kateter urine tidak boleh dilakukan sembarang orang. Hanya tenaga medis profesional saja. Alat berbentuk tabung kecil yang dapat menggembung saat terisi urine ini dimasukkan ke uretra seseorang. Tenaga medis profesional akan menyarankan kateter urin dan peralatan yang cocok.

Dilansir dari berbagai sumber, kateter merupakan tabung tipis dan fleksibel yang mampu menampung cairan dari dalam tubuh. Kateter tidak hanya dipakai untuk menampung cairan dari dalam tubuh saja. tetapi juga digunakan untuk memasukan cairan (kateter intraverna). Sedangkan kateter yang dipakai mengeluarkan cairan dari dalam tubuh disebut kateter urine.

Pemakaian kateter urine ini bertujuan mengosongkan kandung kemih dan meminimalisir gagal ginjal. Apabila kandung kemih dalam keadaan penuh dan tidak dikosongkan dapat berbahaya. Penumpukan urine menghasilkan tekanan pada ginjal. Alhasil berpotensi besar mengganggu kesehatan ginjal Anda secara permanen.

Berikut ini Popmama.com ulas informasi mengenai kateter urine:

1. Waktu yang tepat menggunakan kateter urine

Freepik/benzoix
Freepik/benzoix

Situs Healthline menyarankan kateter urine digunakan oleh seseorang yang sudah tak mampu kontrol buang air kecil, alami inkontinensia ataupun retensi urine.

Ketidakmampuan seseorang mengendalikan buang air kecilnya karena cedera saraf, kondisi mental tidak stabil, operasi yang tidak sempurna, maupun akibat obat-obatan tertentu.

Orang yang sudah sakit kritis pun sangat direkomenddasikan memakai kateter urine.Kateter urine biasanya digunakan oleh sesorang yang hendak menjalani operasi dan sesorang yang baru saja melahirkan.

2. Potensi penggunaan kateter urine jangka panjang

Pexels.com/PolinaZimmerman
Pexels.com/PolinaZimmerman

Secara alami, tubuh manusia akan memberikan reaksi atas segala sesuatu yang dimasukkan atau dipakai ke dalam badannya. Baik itu respon positif atau negatif. Penggunaan kateter urine yang kurang tepat pun dapat mengakibatkan masalah pada saluran kemih.

Penyebab terjadinya infeksi terseebut karena kontaminasi bakteri pada peralatan medis atau pada tangan petugas medis saat memasang kateter. Pemicu lainnya, yakni tubuh pasien yang memang alergi dengan beberapa bahan, misalnya karet, plastik, dan sebagainya.

Anda dapat mendeteksi apakah ada masalah atau tidak dari pemakai kateter dengan gejala yang timbul. Gejala terrsebut berupa bau tidak sedap dari urine, terdapat darah pada urine, nyeri di bagian punggung bawah, merasakan seperti rasa terbakar pada saluran kemih atau alat kelamin, sakit kepala, serta deman disertai menggigil.

Lebih parahnya, pemggunaan kateter urine dalam jangka panjang tanpa memperhatikan kebersihan kateter tersebut berpotensi mengakibatkan  penyakit yang lebih serius. Mulai dari daire, diabetes, dan imun tubuh menurun.

3. Jenis kateter urine sesuai kebutuhan

Freepik/benzoix
Freepik/benzoix

Ternyata kateter urine memiliki jenis yang berbeda yang sesuai dengan keperluan seseorang. Setidaknya ada tiga jenis kateter urine.

Pertama kateter suprapubik atau kateter Foley, yakni karteter yang dipasang pada bagian dalam kandung kemih Anda melalui uretra. Karteter jenis ini sifatnya permanen pada tubuh manusia. Kateter suprapubik ini digunakan bagi seseorang yang sudah mengidap penyakit akut. Misalnya sudah tidak mampu beranjak dari tempat tidur ke toilet. Artinya 50 persen kegiatannya dikerjakan dari tempat tidur saja.

Kedua, kateter ekternal atau kateter kondom. Jenis kateter urine ini umumnya lebih cocok dipakai oleh para pasien laki-laki. Laki-laki yang memasang kateter ini biasanya mengalami cacat fungsional atau penyakit mental yang serius, seperti demensia. Kateter kondom lebih cocok untuk harian, artinya harus mengganti kateter kondom setiap hari guna menghindari risiko infeksi pada bagian penis.

Ketiga, kateter intermiten atau kateter standar. Kateter urine jenis ini pas untuk pemakaian jangka pendek. Kateter dimasukkan ke kandung kemih melalui uretra dan ujung lura tabung diletkan di dekat si pasien.

Dimana tabung ini berfungsi sebagai wadah untuk menampung urin. Selain itu, kateter standar ini dapat dipasang pada kantong drainase ekternal. Kateter urine jenis ini adalah kateter yang paling sering dijumpai.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
Denisa Permataningtias
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Fakta Persahabatan Taylor Swift dan Gigi Hadid, Berteman sejak 2014

15 Des 2025, 05:48 WIBLife