Bercak Merah pada Mata, Apa Penyebabnya?

Bercak merah tidak selalu mengindikasikan kondisi berbahaya kok, Ma

15 November 2020

Bercak Merah Mata, Apa Penyebabnya
allaboutvision.com

Mata adalah salah satu organ yang sangat penting. Kesehatannya perlu selalu dijaga agar kita tidak mengalami masalah kesehatan. Namun, bagaimana jika Mama terbangun di pagi hari dan menemukan bercak merah pada mata Mama?

Hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang. Bercak merah yang muncul tersebut tidak selalu mengindikasikan kondisi yang berbahaya kok, Ma. Ia juga bisa terjadi karena iritasi ataupun pendarahan.

Nah, supaya Mama tidak terlalu cepat berburuk sangka, simak kondisi-kondisi medis yang dapat menyebabkan bercak merah pada mata berikut yang telah Popmama.com rangkum yuk!

1. Peradangan pada espisklera

1. Peradangan espisklera
medic.ua

Mata memiliki lapisan pelindung yang disebut konjungtiva. Lapisan ini melindungi bagian putih mata atau sklera dari benda asing yang masuk. Lalu, di antara konjungtiva dan sklera, terdapat satu lapisan pelindung lagi yang disebut espisklera.

Nah, pada kondisi tertentu, lapisan espisklera dapat meradang sehingga menyebabkan episkleritis. Seperti saat menderita radang sendi, radang usus, lupus, rosacea, mengonsumsi obat-obatan tertentu, atau cedera.

Espisklera menimbulkan bercak berwarna merah seperti darah pada mata. Namun, Mama tidak perlu khawatir. Pada sebagian besar kasus, episkleritis akan hilang dengan sendirinya kok.

Editors' Pick

2. Perdarahan pada lapisan konjungtiva

2. Perdarahan lapisan konjungtiva
netdna-ssl.com

Seperti yang telah disebutkan, mata memiliki lapisan pelindung yang disebut konjungtiva. Nah, tepat di bawah lapisan ini, ada banyak pembuluh darah yang sangat tipis. Pembuluh darah ini dapat pecah pada kondisi tertentu hingga menimbulkan bercak merah pada mata. Kondisi ini sendiri disebut perdarahan subkonjungtiva.

Beberapa hal yang bisa menyebabkannya antara lain:

  • Batuk atau bersin yang sangat kuat;
  • Muntah;
  • Menggosok mata dengan kasar;
  • Cedera pada mata;
  • Reaksi alergi; dan
  • Penggunaan lensa kontak.

Umumnya, kondisi ini tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu dua minggu. Namun, jika khawatir, Mama bisa memeriksakannya ke dokter mata. Pasalnya, perdarahan ini juga bisa menjadi gejala tumor.

3. Akibat kondisi anemia sel sabit

3. Akibat kondisi anemia sel sabit
boltdns.net

Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah pada tubuh lebih rendah dari jumlah yang seharusnya. Akibatnya, tubuh menjadi lemas karena kekurangan oksigen yang seharusnya didistribusikan oleh darah. Namun, ketika menderita anemia sel sabit, tidak hanya rasa lemas yang akan muncul, tapi juga bercak merah pada mata.

Anemia sel sabit sendiri adalah kondisi kelainan darah yang disebabkan oleh faktor keturunan. Jika umumnya, sel darah merah berbentuk bulat, sel darah merah penderita anemia sel sabit berbentuk sabit dan keras. Alhasil, distribusi oksigen ke seluruh tubuh menjadi terganggu.

Nah, berbeda dari bercak merah pada umumnya, penderita anemia sel sabit memiliki bercak merah dengan bentuk sabit pada mata.

4. Penebalan jaringan atau pinguecula

4. Penebalan jaringan atau pinguecula
gstatic.com

Selain yang sudah disebutkan, bercak merah pada mata juga dapat disebabkan oleh penebalan jaringan pada lapisan konjungtiva. Kondisi ini disebut pinguecula.

Umumnya, pinguecula diderita oleh mereka yang sudah lanjut usia. Tapi, ia juga bisa muncul apabila mata seseorang terlalu sering terkena debu, sinar matahari, ataupun angin.

Selain menimbulkan bercak merah, pinguecula juga membuat mata terasa kering, bengkak, dan nyeri. Meski demikian, Mama tidak perlu khawatir. Ia bukanlah kondisi yang berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya.

5. Tumbuh jaringan pada mata atau pterygium

5. Tumbuh jaringan mata atau pterygium
visioneyeinstitute.com.au

Meski kondisi pinguecula yang dijelaskan sebelumnya tidak berbahaya, ia bisa berubah menjadi pterygium yang lebih berbahaya. Kondisi ini ditandai dengan tumbuhnya jaringan berwarna keruh dari bagian ujung mata ke arah kornea. Jika tidak ditangani dengan tepat, pterygium dapat memengaruhi penglihatan.

Untungnya, pterygium adalah kondisi yang dapat diobati. Tergantung tingkat keparahannya, kondisi ini dapat dihilangkan dengan obat tetes mata hingga operasi.

Namun, lebih baik mencegah daripada mengobati bukan? Oleh karena itu, selalu lindungi mata dari sinar matahari, angin, ataupun debu ketika berada di luar ruangan ya, Ma!

Itulah beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan bercak merah pada mata. Untuk mendapat diagnosis yang pasti, lebih baik lakukan pemeriksaan ke dokter. Diagnosis yang tepat akan membantu penyembuhan yang lebih cepat. Yuk, jaga kesehatan mata kita, Ma!

Baca juga:

The Latest