Bulog Jual Daging Beku, Bagaimana Mengolahnya agar Nutrisi Terjaga?

Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) membuka pasar murah demi memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap bahan pokok dan makanan. Untuk memudahkan, Bulog juga membuka dagagannya di eCommerce. Salah satu produk yang dicari yaitu daging beku.
Bulog menjual daging kerbau dan sapi beku dengan harga terhangkau. Untuk harga daging kerbau dipatok seharga Rp80.000 per kilogram (kg). Sementara, daging sapi di angka Rp90.000 kg.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebut, harga tersebut sudah termasuk harga ongkir. Bahkan, penjualan daging secara e-commerce dinilai lebih memudahkan masyarakat daripada berbelanja secara offline.
Masyarakat jadi tak perlu repot lagi. Apalagi harganya juga terbilang murah, termasuk dengan ongkos kirim. Namun banyak yang bingung menyimpan atau mengolah dagig beku. Salah satunya, khawatir nutrisi atau protein jadi menyusut.
Popmama.com membagikan tips menyimpan dan mengolah daging beku agar tetap bernutrisi.
1. Cara menyimpan daging beku

Sebelum memegang daging, kamu harus mencuci tangan dulu. Medical News Today mewartakan, bakteri dapat dengan cepat menyebar di antara tangan dan daging. Apalagi daging beku yang sudah diproses.
Siapkan daging pada permukaan yang terpisah dari semua bahan makanan lainnya. Jangan lupa, simpan daging pada wadah tertutup dan kedap udara. Biasanya, daging beku bisa bertahan selama beberapa bulan.
Waktu pembekuan dan pendinginan yang aman juga tergantung pada suhu penyimpanan. Simpan freezer kamu hingga -17.8 ° C. Ini membantu mempertahankan nutrisi dan menjaga daging beku tetap segar.
2. Temperature yang disarankan untuk memasak daging

Daging beku harus dimasak dengan suhu sekitar 71.1 ° C. Biasanya, seluruh potongan daging dipenuhi dengan bakteri pada permukaannya. Karena itu, daging harus dimasak dengan suhu yang lebih tinggi.
Selain itu, daging harus `diistirahatkan` setidaknya selama tiga menit sebelum makan. Waktu istirahat memberi panas lebih banyak waktu untuk membunuh bakteri apa pun.
3. Ini alasan memasak daging harus benar

Daging yang dimasak bisa memecah serat keras dan jaringan ikat, yang membuatnya lebih mudah untuk dikunyah dan dicerna. Ini juga mengarah pada penyerapan nutrisi yang lebih baik.
Selain itu, daging yang dimasak dengan benar bisa membunuh bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E. coli, seperti dilansir dari Healthline. Mengurangi risiko keracunan makanan yang mengakibatkan penyakit atau bahkan kematian.
Daging juga tidak boleh dipanaskan terlalu lama. Memanaskan daging hingga suhu tinggi untuk periode waktu yang lama dapat menyebabkan pembentukan senyawa berbahaya yang dapat meningkatkan risiko penyakit.
4. Cara aman mengolah daging beku

Daging beku saat dimasak mirip dengan es batu. Tentu saja, Mama harus mencairkannya. Namun jangan biarkan daging beku di uhu ruang dalam waktu lama.
Kamu tidak boleh meninggalkan daging pada suhu kamar selama lebih dari 2 jam. Ini akan membawanya ke suhu "zona bahaya" di mana bakteri dapat terbentuk.
Jangan pernah mencairkan daging di tempat terbuka pada suhu kamar, seperti di atas meja atau di wastafel. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Sumber tepercaya mencatat bahwa bakteri dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu kamar.
Kamu bisa mencairkan daging beku dengan merendamnya pada air panas dengan wadah tertutup. Atau kamu juga bisa menggunakan microwave.
5. Awas perubahan rasa daging beku saat dimasak

Kualitas daging beku yang keluar dari freezer dapat turun setelah beberapa waktu. Jadi, disarankan untuk segera dimasak. Jika dibiarkan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan perubahan yang terlihat dalam kualitas dan rasa daging.
Daging akan menciptakan lebih banyak kristal es di dalam sel-selnya. Kristal es ini pecah jaringan daging pada tingkat mikroskopis yang dapat mengubah rasa dan tekstur daging.
Jadi, daging beku memang berbeda dengan biasa. Meski begitu, salah satu keuntungannya daging beku bisa lebih awet. Namun dengan penyimpanan dan pengolahan yang benar.



















