Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

5 Tips Memilih Asupan Tepat untuk Diet Golongan Darah B

Freepik/Schantalao
Freepik/Schantalao

Gaya hidup saat ini menjadi salah satu hal yang sangat memengaruhi kesehatan tubuh seseorang. Mulai dari pola makan, kebiasaan olahraga, hingga pola istirahat.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Jika Mama ingin menurunkan, mempertahankan atau memiliki berat badan tubuh lebih ideal serta tubuh yang bugar, memilih menu makanan tepat pun menjadi faktor penting.

Diet sehari-hari perlu disesuaikan antara pilihan menu, asupan nutrisi, hingga porsinya. Jangan sampai berlebihan dan justru bisa memicu timbulnya masalah bagi kesehatan.

Salah satu jenis diet yang populer dan banyak diterapkan adalah diet golongan darah. Berikut ini Popmama.com akan membahas mengenai jenis diet ini.

Apa itu Diet Golongan Darah?

Pexels/Tookapic
Pexels/Tookapic

Diet golongan darah adalah salah satu jenis diet yang banyak diterapkan dan cukup populer. Dalam metode ini, diyakini bahwa masing-masing golongan darah memiliki anjuran dan pantangan makanan tertentu. Cara ini diyakini dapat menjaga kesehatan tubuh agar tetap terjaga.

Dilansir Web MD, metode ini kali pertama dipopulerkan oleh pakar naturopati asal Amerika Serikat, Dr Peter J. D'Adamo.

Dalam bukunya yang berjudul 'Eat Right for Your Type', ia menjelaskan tentang besarnya peran golongan darah dalam gaya hidup sehat.

Menurut D'Adamo, ada kaitan antara makanan yang dikonsumsi dengan kondisi tubuh.

Dalam beberapa penelitian yang dilakukan oleh D'Adamo, ia juga menyimpulkan bahwa apabila Mama mengonsumsi makanan sesuai dengan golongan darah, maka lebih besar kemungkinan adanya kecocokkan dalam tubuh dan membuat tubuh Mama lebih sehat.

Golongan darah yang cukup banyak dimiliki adalah golongan darah B. Jika Mama juga memiliki golongan darah B, berikut tips memilih makanan untuk diet golongan darah B yang tepat:

1. Buah dan sayuran

Pexels/Rawpixel.com
Pexels/Rawpixel.com

Diet untuk golongan darah B sebagian besar terdiri atas sayuran dan buah-buahan segar. Untuk sayuran, terutama sayuran berdaun hijau, bit, brokoli, kubis, kol, wortel, kembang kol, jamur, sawi hijau, paprika, dan ubi jalar.

Sementara itu, sebagian besar jenis buah bisa Mama konsumsi. Termasuk di antaranya beri, pisang, anggur, apel, persik, pir, nanas, aprikot, mangga dan pepaya. Akan jauh lebih baik jika Mama mengonsumsi buah-buahan ini dalam bentuk potong, ya.

2. Biji-bijian dan kacang

Pexels/Public Domain Pictures
Pexels/Public Domain Pictures

Dalam bukunya, D'Adamo juga menuliskan sebaiknya Mama membatasi asupan biji-bijian termasuk jagung. Sebaliknya, perbanyak konsumsi biji-bijian seperti millet dan oatmeal. Roti dan kue yang terbuat dari biji-bijian seperti kue beras dan roti gandum.

Untuk kacang, Mama bisa memilih jenis netral termasuk kacang almond, kacang Brazil, kacang macadamia, pecan dan kacang walnut. Penggunaan minyak zaitun bisa juga Mama gunakan dalam diet golongan darah B.

3. Daging dan produk susu

Pexels/Fancycrave.com
Pexels/Fancycrave.com

D'Adamo menyebutkan untuk pilihan protein hewani Mama bisa daging kambing dan ikan seperti salmon dan sarden. Konsumsi telur dan produk olahan susu seperti keju juga bisa menjadi pilihan Mama.

Jenis keju yang direkomendasikan untuk diet golongan darah B di antaranya jenis feta, ricotta dan mozzarella.

4. Teh dan rempah-rempah

Pexels/Pixabay
Pexels/Pixabay

Teh adalah salah satu minuman yang dianjurkan oleh D'Adamo dalam bukunya. Dilansir Livestrong, teh yang bisa Mama pilih di antaranya teh hijau dan teh herbal termasuk jahe, ginseng, licorice, peppermint, dan rose hip tea.

Jika Mama suka memasak dengan menggunakan tambahan rempah-rempah, Mama bisa menggunakan bubuk kari, lobak, dan peterseli.

5. Makanan yang sebaiknya dihindari

Pexels/Buenosia Carol
Pexels/Buenosia Carol

Dalam menerapkan diet golongan darah B, ada beberapa makanan yang sebaiknya dibatasi atau bahkan dihindari. D'Adamo menyebutkan beberapa di antara makanan yang sebaiknya dihindari yakni jagung, lentil, tomat, kacang tanah, dan biji wijen. Selain itu, daging ayam juga sebaiknya dibatasi.

Apabila Mama ingin mengonsumsi susu, pastikan Mama memilih jenis produk susu rendah lemak, ya.

Nah, Ma. Sudah berniat ingin menerapkan diet golongan darah?

Share
Editorial Team

6 Fakta Anemia Aplastik, Mudah Lelah Jadi Salah Satu Gejalanya

Pexels/Mikael Blomkvist
Pexels/Mikael Blomkvist

Anemia Aplastik atau yang dikenal sebagai gangguan pada sumsum tulang belakang memang terkenal sebagai gangguan kesehatan yang disebabkan karena kekurangan darah. N

amun, anemia aplastik berbeda dengan jenis penyakit anemia lainnya lho, Ma. Anemia aplastik termasuk penyakit yang langka dan dapat terjadi kepada semua kalangan dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. 

Lalu, apa saja fakta mengenai anemia aplastik? Simak rangkuman Popmama.com sebagai berikut, yuk!

1. Apa itu Anemia Aplastik?

Freepik/jcomp
Freepik/jcomp

Anemia Aplastik merupakan kondisi langka di mana tubuh kita berhenti memproduksi cukup sel darah baru. Anemia aplastik dapat berkembang sebagai akibat dari kerusakan sumsum tulang. 

Siapa pun bisa terkena anemia aplastik, tetapi lebih mungkin terjadi pada orang-orang di akhir usia belasan, awal 20-an, dan orangtua.

Laki-laki dan perempuan memiliki peluang yang sama untuk mendapatkannya. Penyakit ini diketahui lebih sering terjadi di negara berkembang.

2. Anemia Aplastik memiliki dua jenis