Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Cara Melindungi Lansia dari RSV, Vaksinasi Jadi Pencegahan Efektif

Cara Melindungi Lansia dari RSV, Vaksinasi Jadi Pencegahan Efektif.jpg
Popmama.com/Shalsabhilla Putri
Intinya sih...
  • RSV adalah penyakit serius yang mengancam lansia, dengan dampak fatal dan komplikasi jangka panjang.
  • Lansia dan lansia dengan komorbiditas memiliki risiko tinggi terkena RSV, termasuk komplikasi serius dan kematian.
  • Pencegahan RSV pada lansia dilakukan melalui PHBS, vaksinasi, dan perhatian terhadap lingkungan sekitar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Infeksi Respiratory Syncytial Virus (RSV) sering dianggap sebagai penyakit batuk pilek biasa yang menyerang anak-anak. Namun, penelitian menunjukkan bahwa RSV merupakan penyakit serius yang juga mengancam populasi lanjut usia (lansia). 

Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan mencatat terjadi kenaikan terhadap kasus RSV. Dalam kurun 26 Oktober - 1 November, peningkatan kasus RSV mencapai 7 persen, meningkat 3 persen dibandingkan pekan sebelumnya. 

Karena dampaknya yang sama buruknya dengan influenza, bahkan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang yang fatal, perlindungan bagi lansia menjadi sangat penting. 

Berikut Popmama.com kasih panduan praktis dan langkah pencegahan efektif untuk melindungi lansia dari infeksi RSV

Kenali Ancaman dan Komplikasi Serius RSV pada Lansia

Cara Melindungi Lansia dari RSV, Vaksinasi Jadi Pencegahan Efektif (1).jpg
Freepik

RSV bukanlah sekadar flu biasa. Meskipun sebagian besar orang hanya mengalami batuk pilek biasa, ada kelompok kecil yang berisiko mengalami kondisi berat. 

“Sekitar 17% hingga 28% orang yang terinfeksi RSV akan mencari pertolongan medis ke dokter. Dari jumlah tersebut, 4% hingga 10% akan dirawat inap di rumah sakit. Bahkan, 1% hingga 10% pasien yang masuk ICU akibat RSV dapat meninggal,” ujar dr. Robert Sinto, SpPD, K-PTI, DPhil, FINASIM, FHEA dalam acara bertajuk Sahabat Peduli Journalist Club Edisi 3 yang diselenggarakan di Kantor Pfizer Indonesia, Jakarta Selatan pada Rabu (3/12/2025). 

Infeksi RSV tidak hanya berdampak saat sakit, tetapi juga menimbulkan masalah jangka panjang. Virus ini dapat memicu proses penggumpalan darah dalam tubuh. Proses radang yang diaktivasi oleh infeksi dapat menyebabkan peradangan pada selaput pembuluh darah, memicu gumpalan. 

Komplikasi jantung jangka panjang dapat terjadi, seperti gagal jantung dan serangan jantung. Pasien dengan komorbid kardiovaskular yang terkena RSV berisiko mengalami gagal jantung hingga 25% setelah terpapar virus. 

Siapa Lansia yang Paling Berisiko?

Cara Melindungi Lansia dari RSV, Vaksinasi Jadi Pencegahan Efektif (2).jpg
Freepik

Dua kelompok yang paling perlu diperhatikan adalah:

  • Lansia
  • Lansia dengan penyakit penyerta (komorbid).

Pasien dengan komorbid memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala berat, rawat inap, hingga kematian akibat RSV. Penyakit penyerta yang meningkatkan risiko komplikasi RSV meliputi:

  1. Penyakit Ginjal Kronis (pasien gagal ginjal berisiko 6,5 kali lipat untuk dirawat inap akibat RSV).
  2. Penyakit Paru
  3. Penyakit Kardiovaskular
  4. Imunokompromais
  5. Diabetes
  6. Gangguan Neurologi
  7. Gangguan Hati

Langkah Praktis Pencegahan RSV pada Lansia

Cara Melindungi Lansia dari RSV, Vaksinasi Jadi Pencegahan Efektif (3).jpg
Freepik

Pencegahan adalah upaya paling penting saat ini, mengingat belum ada obat khusus untuk mengobati RSV.

“Nah, kenapa saya bicara pencegahan? Karena sampai saat ini tidak ada satupun obat yang bisa dipakai untuk mengobati RSV ini,” jelas dr. Robert Sinto. 

Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah fondasi utama pencegahan. Ini memastikan lansia tidak terpapar virus dan memperkuat pertahanan tubuh. Berikut PHBS yang perlu diterapkan:

  • Jaga jarak: Semua protokol kesehatan infeksi saluran napas, termasuk menjaga jarak, harus dikerjakan, terutama oleh orang yang sedang bergejala.
  • Tingkatkan imunitas: Melindungi individu yang kekebalan tubuhnya menurun harus terus dilakukan. Imunitas dijaga dengan olahraga, konsumsi makanan bergizi tinggi, dan multivitamin yang cukup. Ini memastikan tubuh cukup kuat bila terpapar virus. 
  • Perhatikan lingkungan: Virus lebih gampang menyebar di ruangan tertutup, lembap, dengan sirkulasi yang tidak bagus. 

Vaksinasi sebagai Mode Baru Pencegahan yang Paling Efektif

Cara Melindungi Lansia dari RSV, Vaksinasi Jadi Pencegahan Efektif (4).jpg
Freepik/Lifestylememory

dr. Robert Sinto menjelaskan bahwa karena belum tersedia obat yang efektif untuk mengatasi RSV, maka langkah pencegahan perlu diprioritaskan. 

Disebutkan bahwa mode pencegahan baru yang sudah terbukti efektif dan aman ini telah disetujui oleh Badan FDA serta telah diberikan pada banyak populasi, yaitu vaksinasi.

Vaksinasi terbukti sekitar 80% efektif dalam mencegah RSV bergejala atau mencegah rawat inap. Angka efektivitas ini dianggap baik untuk vaksin. 

“Jadi angkanya kurang lebih saya pakai angka awam 80% dan ini untuk vaksin cukup efektif, cukup baik angka 80%. Dan berita bahagianya ternyata angka yang 80% tadi itu bisa bertahan sampai tahun kedua ya. Jadi ini penelitian yang masih on going. Kenapa baru sampai tahun kedua? karena ini vaksin relatif baru dengan penelitian yang masih berjalan,” ungkapnya. 

Bagaimana Pemberian Vaksin?

Cara Melindungi Lansia dari RSV, Vaksinasi Jadi Pencegahan Efektif (5).jpg
Freepik

Berdasarkan persetujuan BPOM, kelompok yang dianjurkan menerima vaksinasi RSV adalah: 

  • Lansia di atas 60 tahun (meskipun tanpa komorbiditas).
  • Pasien berusia 18 hingga 60 tahun yang memiliki komorbiditas atau kekebalan tubuh menurun dan membutuhkan perlindungan

Vaksin RSV diberikan dalam satu dosis dan belum diperlukan dosis booster hingga saat ini. 

Vaksin RSV aman diberikan secara bersamaan (simultan) dengan vaksin musiman lainnya, seperti vaksin influenza, COVID-19, pneumokokal, dan zoster. Pemberian bersamaan ini tidak mengurangi efikasi vaksin RSV atau vaksin lain yang diberikan. 

Itulah penjelasan mengenai cara melindungi lansia dari infeksi RSV. Semoga bermanfaat, ya, Ma! 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Denisa Permataningtias
EditorDenisa Permataningtias
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Foto Dekorasi Pohon Natal Marsha Aruan Tahun 2025, Tema Gingerbread Man

14 Des 2025, 19:48 WIBLife